- Cerita Silat Gelang Kemala 2 Full Tamat Komplit Ba...
- Cersil Gelang Kemala 1
- Pendekar Pedang Pelangi 6 Tamat Full Komplit Baca ...
- Pendekar Pedang Pelangi 5
- Cersil Mandarin Terbaru : Pedang Pelangi 4
- Cerita Silat Pendekar Pedang Pelangi 3
- Cersil Terbaru Terbit Pendekar Pedang Pelangi 2
- Pendekar Pedang Pelangi 1 Lanjutan Memburu Iblis
- Memburu Iblis 6 Cerita Silat Mandarin Tamat Full K...
( Seri – 02 dari Gelang Kemala )
Karya : Asmaraman S Kho Ping hoo
Dewi Ular
Editor oleh : aaa dan Muk San
Ebook oleh : Dewi KZ
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/ http://dewikz.byethost22.com/
http://cerita-silat.co.cc/ http://ebook-dewikz.com
Jilid 01
Tidak dapat di sangkal pula , seperti terbukti dalam catatan sejarah bahwa di antara semua kaisar bangsa Mancu yang memerintah seluruh Cina , Kaisar Kian Liong
DewiKZ 1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan seorang pemimpin yang pandai mengambil hati rakyat Cina . Biarpun bangsa Mancu menjajah Cina , namun kenyataannya , mereka itu mencontoh semua peradaban dan kebudayaan Cina , bahkan berusaha untuk bersikap lebih Cina daripada bangsa Cina sendiri .
Kaisar Kian Liong merupakan seorang pemuda yang suka membaur dengan rakyat di waktu masih menjadi pangeran , bahkan memasuki dunia kang-ouw sehingga dia popular sekali di kalangan dunia persilatan , disenangi dan di hormati banyak pendekar karena sikapnya yang baik . Namun , sejak masih menjadi pangeran , Kaisar Kian Liong diam-diam juga merupakan kaisar yang romantis , bahkan dapat di bilang mata keranjang . Namun , karena sikapnya yang baik dan bijaksana dan karena keahliannya dalam kesusasteraan dan kesenian , dia di puji banyak orang , bahkan di juluki Pangerang Mulia ! .
Agaknya memang tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna . Betapa banyak sifat-siaft baik yang di miliki seseorang , pasti dia memiliki kelemahan dan cacat . Agaknya , satu di antara kelemahan yang dimiliki Kian Liong adalah wanita cantik . Matanya selalu silau oleh kecantikan wanita , dan dia akan mengejar dan merayunya dengan segala cara untuk memiliki wanita itu . Hanya , karena pandainya dia menyimpan rahasia dan kesenangannya ini dilakukan secara rahasia , banyak orang yang tidak mengetahuinya . Bahkan di waktu keluyuran ke rumah-rumah pelesiran , bersenang-senang dengan wanita-wanita pelacur yang tercantik . Tentu saja semua ini di lakukan dengan rahasia , dengan menyamar sebagai seorang pemuda hartawan biasa , seorang kongcu ( tuan muda ) yang tampan dan royal .
DewiKZ 2
Ketika dia masih muda , sebagai Pangeran Mulia yang tidak lama lagi akan menggantikan kedudukan Kaisar Yung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng , pada suatu hari Pangeran Kian Liong bertemu dengan seorang wanita di istana yang membuat dia tergila-gila . Akan tetapi setelah dia mendengar bahwa wanita itu adalah Nyonya Fu Heng , isteri dari salah seorang kakaknya , kakak tiri yang terlahir dari selir . Nyonya Fu Heng dalam pandang mata Kian Liong nampak demikian cantiknya sehingga setelah pertemuan itu , dia tidak dapat tidur karena bayangan nyonya cantik itu selalu terbayang di depan matanya ! . Kian Liong menjadi bingung dan menderita rindu dendam yang tidak dapat di obati dengan wanita-wanita cantik lainnya . Keinginannya hanya satu , yaitu memiliki Nyonya Fu Heng yang wajahnya cantik jelita dan bentuk tubuhnya denok menggairahkan itu ! .
Tentu saja tidak mudah bagi Pangeran Kian Liong untuk mendapatkan bunga impiannya itu sehingga dia tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur , membuat tubuhnya menjadi kurus dan mukanya pucat . Untung baginya bahwa seorang pembantu pribadinya , Thaikam ( sida-sida ) Siau Hok Cu yang sangat setia kepadanya , amat memperhatikannya dan thaikam itu tahu bahwa majikannya sedang berada dalam keadaan prihatin . Dengan berani dia menghadap majikannya yang sedang duduk menunjang dagu dan berulang kali menghela napas panjang itu .
DewiKZ 3
“ Ah , paduka junjungan hamba , Hamba melihat dalam beberapa hari ini nampak gelisah dan berduka , kalau malam tidur gelisah dan kalau makan selalu tersisa banyak di mangkok . Sudikah paduka memberitahu kepada hamba apa gerangan yang menggelisahkan paduka sehingga hamba dapat berusaha mencarikan obatnya ? Apakah paduka berduka karena Yang Mulia Kaisar sedang menderita penyakit berat ?” .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Aih , Hok Cu . Tentu saja aku bersedih karena Sri Baginda Kaisar sakit , akan tetapi kenyataan itu sudah dapat ku terima dengan wajar . Bukan, bukan karena Sri Baginda Kaisar sakit , Hok Cu “ .
“ Kalau begitu , apa gerangan yang membuat tuanku berduka dan gelisah ? Percayalah , hamba akan berusaha sekuat tenaga untuk mencarikan obatnya “ .
Pangeran Kian Liong memandang pembantunya yang usianya sudah lima puluh tahun lebih itu dengan penuh harapan . “ Benarkah engkau akan dapat mencarikan obatnya , Hok Cu ?” .
“ Kalau saja paduka sudi memberitahukan sebabnya saya akan berusaha sekuat kemampuan saya untuk mencarikan obatnya “ .
“ Begini Hok Cu . Beberapa hari yang lalu aku melihat seorang wanita di istana ini dan sejak itu aku tidak mampu melupakannya , bayangannya selalu bermain di depan mata sehingga tidurku terganggu dan selera makan ku lenyap . Hok Cu , kalau aku tidak bisa mendapatkan wanita itu , aku akan merasa sengsara hidupku “ .
Siau Hok Cu tersenyum memperlihatkan deretan gigi yang sudah ompong .
“ Ah , kalau Cuma wanita yang membuat paduka gelisah , apa sih sukarnya ? Wanita mana di dunia ini yang tidak akan membuka lengan dan hatinya untuk menyambut cinta kasih paduka ? Katakanlah , pangeran . Siapa wanita yang telah mengusik hati paduka itu ?” .
DewiKZ 4
“ Inilah yang membingungkan hatiku , Hok Cu . Setelah ku selidiki , wanita itu bernama Nyonya Fu Heng dan ia adalah iparku sendiri , isteri dari kakakku Pangeran Kian Ki “ .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siau Hok Cu mengangguk-angguk dan mengusap dagunya yang tidak berambut .
“ Pangeran Kian Ki adalah kakak tiri paduka , kalau memang paduka menghendaki isterinya , apa sih sukarnya ? “ kata Thaikam itu sambil tersenyum .
“ Benarkah , Hok Cu ? Akan tetapi bagaimana caranya ? Tidak mungkin aku berterang menyatakan cintaku kepadanya !” .
“ Tentu saja tidak demikian caranya , tuanku . Serahkan saja urusan ini kepada hamba dan hamba akan mengatur agar tuanku dapat bertemu berdua saja dengannya “ .
Pangeran Kian Liong girang bukan main dan menjanjikan hadiah yang besar kepada Siau Hok Cu kalau keinginannya terkabul . Thaikan itu lalu memutar otaknya yang licik dan cerdik , mengatur siasatnya untuk membantu junjungannya .
Pada suatu senja , Nyonya Fu Heng menerima undangan dari Puteri Ting Ci untuk berkunjung kepadanya di Taman Musim Semi Bahagia . Nyonya Fu Heng tidak merasa aneh dengan undangan ini karena sang puteri itu merupakan saudara perempuan suaminya dan seringkali mengundangnya untuk bersenang-senang di taman . Sang puteri Ting Ci telah menjalin persahabatan dengannya . Maka , menerima panggilan atau undangan ini , iapun tergesa-gesa pergi memenuhi undangan . Taman Musim Semi Bahagia itu letaknya di sebelah barat istana pusat dan berada di bagian dari Istana Musim Panas . Perjalanan dilakukan dengan duduk di dalam joli yang di gotong oleh empat orang .
DewiKZ 5
Setelah tiba di taman itu , Nyonya Fu Heng turun di sebuah pondok indah yang berdiri di antara pohon-pohon bamboo yang terawatt , daun-daun bamboo berbisik-bisik di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
goda angina sepoi . Beberapa gadis dayang cekatan dan lincah menyambutnya .
“ Selamat datang , Nyonya . Tuan Puteri baru akan tiba di sini setelah satu jalm lagi , maka Nyonya dipersilahkan menanti di dalam kamar , dan kalau Nyonya menghendaki , hamba akan menyediakan air hangat untuk mandi “ .
Perjalanan dari istana ke tempat ini cukup melelahkan dan panas , maka Nyonya Fu Heng dengan senang hati menerima tawaran itu . Para dayang itu dengan hormat mempersilahkan ia masuk ke kamar mandi dan membantu nyonya cantik itu mandi sehingga tubuhnya terasa segar . Air yang di campur dengan minyak bunga itu membuat seluruh tubuhnya segar dan harum . Setelah selesai mandi , para dayang mengantarnya memasuki kamar dan meninggalkannya seorang diri .
Dengan hanya mengenakan pakaian yang longgar dan tembus pandang , Nonya Fu Heng duduk di depan cermin besar dan menyisiri rambutnya yang di biarkan terurai lepas . Rambut itu hitam dan subur , indah sekali dan panjang sampai ke bawah perutnya . Baunya harum ketika ia menyisiri rambut yang mengkilap itu .
Akan tetapi , ia mengangkat muka memandang ke dalam cermin . Pintu yang nampak melalui cermin itu terbuka perlahan dan seorang laki-laki muncul memasuki kamar itu .
Alangkah terkejut rasa hati Nyonya muda itu . Hampir ia menjerit , akan tetapi ketika melihat bahwa yang muncul itu Pangeran Kian Liong , ia tidak jadi menjerit akan tetapi sibuk menutupi tubuhnya yang terbungkus pakaian tipis yang tidak sanggup menutupi tubuhnya dengan sempurna .
DewiKZ 6
Ketika Nyonya Fu Heng membalikkan tubuh dan siap untuk menegur sang pangeran , Pangeran Kian Liong cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjatuhkan dirinya berlutut di depannya dan menghunus pedangnya .
“ Kalau engkau menjerit , aku akan membunuh diri di depan kakimu !” kata sang pangeran sambil menempelkan pedang di lehernya sendiri . Tentu saja Nyonya Fu Heng menjadi ketakutan . Kalau pangeran itu mati di depan kakinya , tentu ia sendiri juga akan di hokum mati . Dan ia pun teringat bahwa pemuda tampan yang berlutut di depannya itu adalah calon Kaisar , dan tak lama lagi pemuda tampan itu tentu di angkat menjadi kaisar , mengingat bahwa Kaisar yang sekarang sedang rebah dan menderita sakit parah . Maka dengan seluruh muka dan lehernya berubah kemerahan , wanita muda itu berbisik .
“ Ssshhhh … jangan begitu , pangeran . Simpan kembali pedangmu yang menakutkan itu ……..” .
Pangeran Kian Liong adalah seorang pemuda yang sudah lama bergaul dengan banyak wanita , maka dia tahu bahwa sikap dan kata-kata Nonya Fu Heng itu menandakan bahwa dia telah memperoleh kemenangan berkat kepintaran Thaikam Siau Hok Cu mengatur siasat ini . Maka , tanpa banyak cakap lagi dia menyimpan pedangnya dan bangkit lalu memondong tubuh Nyonya Fu Heng .
Bunga curian dari kebun orang memang selalu harum , buah curian dari kebun orang memang selalu manis . Kedua orang muda itu tenggelam dalam lautan nafsu asmara yang memabokkan . Di pondok itu hanya mereka berdua karena memang Puteri Ting Ci tidak hendak pergi ke situ . Mereka berdua bermain-main terbang ke angkasa sampai semalam suntuk .
DewiKZ 7
Sejak malam itu , Nyonya Fu Heng tidak pernah mau di dekati suaminya dan pertemuannya dengan Pangeran Kian Liong berlangsung terus . Thaikam Siau Hok Cu yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengatur pertemuan-pertemuan itu , dan andaikata ada yang tahu sekalipun , siapa berani menegur Sang Pangeran calon kaisar ? Andaikata Pangeran Kian Ki mendengar tentang penyelewengan isterinya dengan Pangeran Kian Liong , apa pula yang dapat dia lakukan ? Dia hanya seorang pangeran beribu selir , tentu saja kalah pengaruh dan kalah kuasa dibandingkan Pangeran Kian Liong .
Pada suatu hari selagi Pangeran Kian Liong dan Nyonya Fu Heng menikmati anggur pelepas dahaga mereka yang tidak mengenal kepuasan , di siang hari yang dingin , karena musim dingin sudah tiba . Thaikam Siau Hok Cu memasuki kamar itu tergesa-gesa dan memberitahukan kepada Pangeran Kian Liong bahwa Kaisar Yung Chen baru saja meninggal dunia ! Pangeran itu cepat bangkit , berpakaian , dan cepat menuju ke istana induk .
DewiKZ 8
Demikianlah ,satu di antara kelemahan Pangeran Mulia itu adalah wanita dan kegemaran ini di lanjutkan setelah dia menjadi kaisar Kian Liong . Dia memiliki banyak selir dan dayang . Setiap malam dia berganti wanita . Akan tetapi , di samping kegemaran yang yang menggambarkan kelemahannya ini , harus di akui bahwa Kaisar Kian Liong berjasa besar dalam mengembangkan Kerajaan Ceng . Dia pandai mengambil hati para pendekar dan sastrawan , menghargai mereka sehingga banyak pendekar masuk menjadi panglima atau perwira dan banyak sastrawan memegang jabatan penting . Karena Kaisar Kian Liong mementingkan kebutuhan rakyat , maka tidak ada rakyat yang memberontak . Tidak dapat di sangkal bahwa di antara para pendekar dan sastrawan tetap saja ada yang tidak sudi membantu dan bekerja untuk kerajaan penjajah , akan tetapi mereka tidak ada kekuatan dan tidak berani mengadakan gangguan .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah memegang jabatan kaisar selama lima belas tahun , dalam tahun 1750 Kaisar Kian Liong mencapai puncak kejayaannya . Setiap ada pemberontakan di perbatasan yang dilakukan oleh suku-suku bangsa selalu pemberontakan dapat di padamkan . Dia memiliki banyak panglima yang tangguh , di antaranya Jendral Cao Hui . Jendral inilah yang berjasa besar menundukkan para kepala suku di perbatasan dan menindas pemberontakan – pemberontakan yang timbul .
****
Sebuah puncak di pegunungan Hong-san di sebut Bukit Ular . Di sebut demikian karena memang daerah itu kaya akan binatang ini . Dari jenis ular yang besar dan tidak beracun , sebesar paha orang dewasa sampai jenis kecil namun beracun dan berbahaya sekali walaupun besarnya hanya seberar kelingking orang dewasa . Di sini tanahnya tidak subur , banyak mengandung batu-batu padas dan di sana sini terdapat rumpun bamboo yang liar dan lebat . Di seputar bukit itu terdapat banyak hutan yang lebat dank e hutan-hutan itu lah ular-ular mencari mangsanya akan tetapi selalu kembali ke puncak ini . Karena tempat itu terkenal berbahaya , maka jarang atau hamper tidak pernah ada manusia berani mendaki puncak Bukit Ular .
Pada suatu pagi , di puncak Bukit Ular itu terdapat seorang manusia . Tentu bukan manusia sembarangan yang berani berada di situ seorang diri . Kalau orang tidak memiliki ilmu kepandaian tinggi , sungguh teramat berbahaya berada di situ . Sekali tergigit ular beracun akan dapat membunuhnya , belum lagi kalau bertemu ular besar yang akan dapat membelit , menggigit dan menelannya . DewiKZ 9
Orang akan merasa lebih terkejut dan heran kalau melihat bahwa orang yang berada di puncak itu adalah seorang gadis yang cantik jelita . Usianya kurang lebih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sembilan belas tahun . Pakaiannya berwarna cerah berkembang-kembang . Wajah itu memang manis sekali . Mukanya berbentuk bulat telur , mulutnya yang kecil mungil itu berbibir manis , merah membasah selalu dan seolah tersenyum terus , hidungnya mancung dengan ujung arah menjungat ke atas . matanya mencorong seperti mata Burung Hong , lembut namun amat tajam kalau ia tertawa atau bicara , muncul lesung pipit di kanan kiri mulutnya . Di punggungnya tergantung sepasang pedang dengan ronce merah dan di pinggang terselip sebatang suling .
DewiKZ 10
Dara jelita itu melangkah dengan perlahan dan hati-hati di antara batu-batu padas . Kalau melihat ada lubang , ia lalu berjongkok di dekat lubang kecil itu , mencabut sulingnya dengan tangan kiri dan meniup suling itu yang mengeluarkan suara lembut dan bernada tinggi mengalun . Sambil meniup suling dengan tangan kiri , matanya dengan penuh perhatian menatap lubang kecil di depannya . Tak lama kemudian , sebuah kepala ular yang kecil , sebesar ibu jari , muncul dari dalam lubang , agaknya tertarik oleh suara lengkingan suling . Begitu ular itu muncul sepanjang jari tangan dari lubang , secepat kilat tangan kanan gadis itu menyambar dan tahu-tahu ia telah menjepit leher ular itu dengan ibu jari dan telunjuk kanannya . Ia meletakkan sulingnya ke atas tanah , lalu mengambil sebuah bumbung bambu dari ikat pinggangnya . Ia membuka tutup bamboo itu dengan giginya , lalu menggunakan jari tangan kanan untuk membuka mulutnya . Ia mendekatkan kepala ular di atas lubang bamboo dan ketika ia memperkuat jepitannya pada leher dan kepala ular , maka cairan hijau menghitam keluar dari taring ular itu dan jatuh ke dalam bumbung bamboo . Kiranya gadis itu sedang memaksa ular mengeluarkan bisanya dan di tampung ke dalam bumbung bamboo ! Setelah dari mulut ular tidak menetes racun lagi , ia melepaskan ular yang dengan lemah lalu merayap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kembali ke dalam lubangnya . Kemudian ia menutup bumbung , menyelipkan kembali ke ikat pinggangnya dan ia berjalan lagi seperti tadi , meneliti ke bawah untuk mencari liang ular yang di kehendakinya .
Dari bentuk liangnya , gadis itu dapat mengetahui jenis ular yang menjadi penghuninya dan agaknya ia hanya mencari ular tertentu seperti yang di tangkapnya tadi . Ular belang-belang hitam kuning yang amat berbahaya , dan sekali menggigit orang akan sukarlah bagi orang itu untuk dapat hidup . Kalau bertemu dengan liang yang di kehendakinya , gadis itu berhenti dan mengulang perbuatannya yang tadi , menangkap ular belang hitam kuning setelah ular itu di pancing keluar dengan bunyi sulingnya untuk di perah racunnya dan di tampung dalam tabung bambunya .
Agaknya jenis ular yang di carinya itu merupakan ular yang langka dan tidak banyak terdapat di Bukit Ular itu . Ia melangkah terus sampai tiba di bawah sebatang pohon besar . Di atas pohon itu terdapat ular-ular besar yang melingkar di cabang-cabang pohon . Agaknya seekor di antara ular-ular itu , yang terbesar , sedang lapar . Maka , begitu gadis itu duduk di atas pohon yang menonjol di permukaan tanah , ular itupun bergerak perlahan menuruni cabang dimana tadinya dia melingkar . Sama sekali tidak ada suara terdengar ketika tubuhnya merayap turun . Kulitnya yang berwarna kuning kehijauan itu tampak sangat indah , bagaikan lukisan bunga-bunga yang beraneka bentuk . Memang ular itu di sebut Bunga Ular karena lukisan di kulitnya itu . Kulit seperti ini berharga mahal dan di kehendaki banyak orang untuk dijadikan barang-barang dari kulit seperti tas , dompet dan sebagainya lagi .
DewiKZ 11
Gadis itu bukan tidak tahu bahwa pohon itu menjadi tempat tinggal banyak ular besar , akan tetapi ia seperti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak peduli . Biarpun ia tidak mendengar gerakan ular yang mendekatinya , naum hidungnya dapat menangkap bau yang dikeluarkan ular itu , penciumannya amat tajam . Tanpa menengok ke atas dari mana bahaya maut mengacamnya , gadis ini mengeluarkan suling dari ikat pinggangnya . Padahal ular itu sudah dekat dengan kepala nya dan sekali terkam saja , kepala gadis itu akan masuk ke moncongnya kemudian perlahan-lahan seluruh tubuh gadis itu akan di telan memasuki perutnya yang besar ! .
Begitu gadis itu menempelkan lubang suling pada bibirnya yang merah basah , terdengarlah suara lengkingan suling yang aneh dan merdu . Suaranya mengalun , kadang tinggi kadang rendah akan tetapi bukan sejenis lagu yang enak di dengar , melainkan amat aneh dan asing bagi pendengaran manusia . Akan tetapi , terjadilah keanehan yang akan membuat orang bengong terlongong menyaksikan akibat dari permainan suling itu . Ular besar tadi lalu melorot ke bawah sama sekali tidak kelihatan buas dan liar lagi , melainkan merayap mendekati gadis itu dengan sikap seolah ketakutan . Dan bukan ular itu saja yang menjadi seperti setengah lumpuh . Bahkan ular-ular lain yang masih berada di atas pohon , semua merayap ke bawah dan mengepung gadis itu dalam jarak dua meter , lalu mendekam dan diam saja seperti tertidur !.
DewiKZ 12
Setelah melihat ular-ular yang jumlahnya tidak kurang dari dua puluh lima ekor itu seolah berlutut menyembah kepadanya , gadis itu menghentikan tiupan sulingnya dan bangkit berdiri . Ia tersenyum dan sekali menggerakkan kedua kakinya ia sudah melompat jauh melampaui kepungan ular . Setelah tidak terdengarlagi suara suling , ular-ular itu pun perlahan-lahan mulai bergerak dan merayap naik lagi ke atas pohon .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siapakah gadis cantik jelita yang dapat menguasai ular-ular itu ? Ia seperti seorang pawang ular yang pandai ! Memang demikianlah . Gadis itu bernama Souw Lee Cin yang tinggal berdua saja dengan ayahnya di Puncak Hong-san . Bukan saja ia pandai menguasai ular , dari ular kecil beracun sampai ular besar , namun ia pandai pula bermain silat .
Ayahnya pun bukan orang sembarangan . Ayahnya bernama Souw Tek Bun yang dua tahun lalu di angkat oleh para tokoh kang-ouw sebagai Beng-cu ( Pemimpin ) ! Ayahnya di kenal orang sebagai Souw-taihiap dan pendekar ini amat di segani karena selain ilmu pedangnya terkenal sebagai ilmu pedang keluarga Souw , juga watak dan sikapnya yang gagah perkasa , dapat dipercaya dan selalu menegakkan kebenaran dan keadilan . Karena watak inilah maka dia di pilih menjadi bengcu , walaupun masih banyak datuk persilatan yang tingkat kepandaian lebih tinggi darinya . Untuk menjadi bengcu , orang harus memenuhi tiga syarat , yaitu berilmu tinggi , gagah perkasa dan adil . Souw Tek Bun memenuhi semua syarat itu .
Souw Lee Cin ini , baru dua tahun tinggal bersama ayahnya . Bahkan baru dua tahun ia tahu bahwa Souw Tek Bun adalah ayah kandungnya ! Sejak kecil Lee Cin tinggal bersama subonya ( ibu gurunya ) yang berjuluk Ang-tok Mo-li ( Iblis Betina Racun Merah ) yang tinggal di Bukit Ular Merah di Lembah Huang-ho .
DewiKZ 13
Sejak kecil ia di gembleng ilmu-ilmu yang tinggi oleh gurunya itu yang memiliki ilmu kepandaian luar biasa . Setelah Lee Cin berusia tujuh belas tahun , ia di perintahkan oleh gurunya itu untuk pergi mencari Souw Tek Bun dan membunuh musuh besar gurunya itu ! Lee Cin berhasil bertemu dengan Souw Tek Bun dan menantangnya , akan tetapi pendekar itu dapat menduga bahwa Souw Lee Cin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang ketika itu memakai nama marga Bu , menjadi Bu Lee Cin , bukan lain adalah puterinya sendiri yang di lahirkan Bu Siang atau yang berjuluk Ang-tok Mo-li itulah ! Setelah ibunya atau gurunya muncul dan memaksanya menyerang Souw Tek Bun , baru Lee Cin percaya bahwa pendekar itu adalah ayah kandungnya dan gurunya itu bukan lain adalah ibu kandungnya ! .Melihat betapa jahat ibunya , Lee Cin bahkan membantu ayah kandungnya dan berhasil keduanya mengusir Ang-tok Mo-li . Semenjak itulah Lee Cin tinggal bersama ayahnya dan mengubah namanya menjadi Souw Lee Cin bukan marga Bu lagi .
Kalau ia teringat akan ibunya , bermacam perasaan menggetarkan hatinya . Ia mencinta gurunya itu sebelum ia tahu akan rahasia antara ayah dan ibunya . Dan tentu saja ia mencinta wanita itu setelah mengetahui bahwa gurunya adalah ibunya . Akan tetapi ia pun merasa penasaran dan menyesal sekali mengapa ibunya demikian jahat , hendak mengadu domba antara ia dan ayahnya sendiri , ingin melihat ia membunuh ayahnya atau di bunuh ayahnya ! Ia merasa menyesal mengapa ibunya demikan jahatnya sehingga ayahnya dahulu tidak mau menikahinya setelah melihat betapa ibunya adalah seorang tokoh sesat di dunia persilatan .
DewiKZ 14
Akan tetapi , semua ilmu yang dimilikinya adalah gemblengan ibunya . Ibunya memiliki ilmu kepandaian yang lebih tinggi dari pada ayahnya . Dari ibunya dia memiliki keahlian sebagai pawing ular . Selain ilmu aneh ini , ia pun menguasai ilmu-ilmu silat yang tinggi dari ibunya , di antaranya yang dahsyat adalah Ang-tok-ciang ( Tangan Racun Merah ) yaitu ilmu silat tangan kosong dengan pukulan tangan mengandung hawa beracun , dan juga Ang-coa-kiamsut ( Ilmu Pedang Ular Merah ) yang dimainkan dengan pedangnya yang bersinar merah dan tipis
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali dapat di pakai sabuk dan bentuknya seperti ular , di sebut Ang-co-kiam ( Pedang Ular Merah ) . Baru dua macam ilmu silat itu saja sudah membuat Lee Cin menjadi seorang gadis yang sukar di cari tandingnya , apalagi dara perkasa ini pernah menerima ilmu totokan It-yang-ci dari In Kong Thaisu , ketua Siauw-lim-pai di Kwi-cu . Tingkat kepandaiannya demikian tinggi sehingga ayahnya sendiri , Souw Tek Bun yang menjadi Bengcu , masih kalah olehnya ! .
Pada pagi hari itu , Lee Cin mengumpulkan racun ular belang hitam kuning untuk dibuat obat penawar racun dari gigitan binatang beracun lain . Racun dari ular hitam kuning ini selain mengandung racun yang amat kuat , juga kalau di campur dengan beberapa macam rempah-rempah tertentu , racun ini dapat menjadi obat yang menawarkan segala macam bisa . Pengetahuan ini ia dapatkan dari ayahnya yang menyetujui kalau ia mencari dan mengumpulkan bisa itu .
DewiKZ 15
Setelah melepaskan diri dari ular – ular besar , Lee Cin melangkah perlahan hendak menuruni Puncak Bukit Ular itu . Tiba-tiba ia melihat bayangan tiga orang mendaki puncak dari arah lain dan melihat betapa tiga orang itu dapat bergerak cepat ketika mendaki , tahulah ia bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki ilmu berlari cepat . Ia melihat betapa mereka bertiga itu dengan ringan meloncati batu-batu dan melihat pakaian mereka yang ringkas , masing-masing membawa tongkat panjang dan karung , ia dapat menduga bahwa mereka tentulah sebangsa pemburu binatang . Tadinya ia tidak memperdulikan . Akan tetapi ia teringat akan sesuatu . Kalau mereka itu pemburu binatang hutang , mengapa naik ke puncak Bukit Ular ini ? Seharusnya mereka memburu binatang di dalam hutan . Ah , tidak salah lagi , mereka pasti akan memburu ular-ular ! .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lee Cin mengerutkan alisnya yang kecil hitam dan ia pun lalu mempergunakan keringanan tubuhnya untuk kembali mendaki puncak itu . Kini ia melihat betapa tiga orang tadi sudah berkumpul di bawah pohon besar yang menjadi tempat tinggal ular-ulang besar . Mereka memegang tongkat panjang yang ternyata adalah semacam tombak yang ada kaitannya . Ketika mereka menggerakkan tombak di tangan dan di lontarkan ke atas , jatuhlah tiga ekor ular besar yang kepalanya telah tertancap tombak-tombak itu ! .
“ Wahhh , yang ini besar sekali !” kata seorang .
“ Kulitnya indah lagi , tentu akan laku mahal ! “ seru orang kedua .
“ Dagingnyapun perlu di bawa , daging ular sebesar ini akan menjadi santapan lezat dan berharga mahal ! kata orang ke tiga .
Melihat dan mendengar ini , Lee Cin sudah marah sekali . Ia melihat tiga orang itu sudah mencabut tombak mereka dari kepala tiga ekor ular yang menggeliat-geliat sekarat dan sudah siap untuk melontarkan tombak mereka kepada korban lain .
“ Tahan ……. ! “ Ia membentak dan sekali melompat ia telah tiba di belakang orang-orang itu . Tiga orang itu terkejut dan cepat membalikkan tubuh , terbelalak melihat seorang gadis yang cantik jelita di tempat itu .
“ Nona , kenapa engkau menahan kami ?” Tanya seorang .
“ Seorang gadis muda seperti engkau , mau apa berada di tempat seperti ini ?” kata orang ke dua .
DewiKZ 16
“ Tempat ini berbahaya sekali bagi seorang gadis seperti engkau !” kata orang ke tiga .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini Lee Cin melihat betapa tiga orang itu memakai sepatu yang tinggi sampai ke lutut . Kulit kering yang kuat melindungi kaki mereka dari bahaya gigitan ular-ular berbisa .
“ kalian bertiga tidak boleh membunuhi ular-ular itu !” kata Lee Cin dengan suara ketus .
“ Kenapa tidak boleh ?” Tanya seorang .
“ Kami sudah membunuh tiga ekor !” kata orang ke dua .
“ Kami memang pemburu ular , ada hak apakah engkau melarang kami ?” kata orang ke tiga .
“ Tidak perlu banyak cakap . Pokoknya , kalian tidak boleh berburu ular di Bukit Ular ini ! Aku berhak melarang karena ini termasuk wilayah kekuasaanku !” .
Tiga orang itu saling pandang dan merasa lucu . Mereka adalah orang-orang yang usianya kurang lebih empat puluh tahun dan sudah belasan tahun mereka menjadi pemburu ular . Baru sekali ini bertemu dengan seorang gadis cantik yang melarang mereka berburu ular .
Setelah saling pandang , ketiganya tertawa . Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepandaian silat tinggi , tidak gentar menghadapi binantang hutan yang bagaimana pun buasnya . Tentu saja mereka tidak takut menghadapi seorang gadis begitu cantik .
“ Bagaimana kalau kami melanjutkan perburuan kami dan membunuh sebanyak mungkin ular ?” Tanya mereka hamper berbareng .
DewiKZ 17
Sepasang mata Lee Cin mencorong . “ Kalau begitu kalian pilih mati di tanganku atau mati di keroyok ular !” .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar ini , tiga orang itu menjadi marah sekali . Selama hidup mereka baru sekali ini ada orang melarang mereka berburu ular dengan ancaman akan di bunuh pula ! “ .
“ Eh , nanti dulu , nona ! Apa kau kira kami bertiga ini anak-anak kecil yang takut mendengar ancamanmu yang tidak masuk di akal ? Orang selemah engkau ini bagaimana akan dapat membunuh kami ? Dan ular-ular itu bagaimana pula dapat mengeroyok kami ?” .
“ Hemmm , dengan mudah sekali aku akan membunuh kalian bertiga “ , kata Lee Cin dengan mulut tersenyum dingin .
Tiga orang itu memegang tombak mereka di tangan kanan dan kembali mereka saling pandang lalu tertawa . Mereka anggap gadis cantik ini lucu sekali .
“ Eh eh , dengan apa engkau akan membunuh kami , nona manis ?” ejek orang kedua .
“ Dengan ini !” kata Lee Cin dan begitu ia menggerakkan tangan ke pinggang , ia telah meloloskan “ ikat pinggang” hitam yang kemudian ternyata adalah seekor ular hitam yang panjang ! Ketika tadi melilit pinggang gadis yang ramping itu , semua orang mengira bahwa hitam-hitam itu adalah sabuk ikat pinggang . Siapa kira benda itu adalah seekor ular hitam yang hidup ! .
“ Wah , jangan main-main , nona . Biarpun engkau menggunakan seekor ular sebagai senjata , kau tidak akan mampu menandingi kami . Dengan memiliki sedikit ilmu silat , jangan engkau menggertak dan menakut-nakuti kami ! “ .
DewiKZ 18
“ Majulah kalian bertiga dan dalam waktu singkat kalian bertiga akan mati !” .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiga orang itu kini menjadi marah sekali dan menganggap bahwa gadis itu seorang yang tidak waras otaknya atau seorang gadis yang sombong sekali . Mereka tidak berniat mencelakai gadis cantik itu , akan tetapi panas perut mereka mendengar tantangan itu .
“ Mari kita beri hajaran kepadanya !” kata orang pertama . Tiga orang itu mengepung Lee Cin , tersenyum-senyum seperti tiga orang dewasa mempermainkan seorang anak kecil yang nakal . Akan tetapi Lee Cin berdiri saja dengan tenang , sama sekali tidak bergerak walaupun dua orang berdiri di belakangnya dan siap untuk menyerangnya . Karena tiga orang pemburu ular itu menganggap gadis itu hanya menggertak saja dan juga karena mereka tidak ingin mencelakai Lee Cin , maka mereka bertiga melepaskan tombak mereka dan bermaksud menyerang gadis itu dengan tangan kosong saja .
“ Lihat serangan kami !” . Orang yang berhadapan dengan Lee Cin membentak dan mulai menyerang dengan cengkraman tangan ke depan . Berbareng pada saat itu , dua orang temannya yang berada di belakang Lee Cin juga sudah menyerang . Seorang mencengkram kea rah pundak kiri dan seorang lagi menampar kea rah punggung .
Dengan gerakan tenang namun lincah sekali , Lee Cin mengelak dari tiga serangan itu dengan jalan meloncat ke kiri membalik dan menangkis penyerang yang menampar punggungnya . Ia sudah melibatkan ular hitam di lehernya dan melihat tiga orang itu tidak menggunakan senjata ia pun tidak ingin menggunakan ular hitamnya .
DewiKZ 19
“ Dukkk !” Orang yang tertangkis pukulannya itu terpelanting . Bukan main kagetnya ketika bahwa lengannya seperti bertemu dengan baja yang amat kuat . Akan tetapi dia dapat berjungkir balik dan tidak sampai terbanting roboh .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiga orang itu menyerang , kini lebih berhati-hati . Akan tetapi Lee Cin bergerak cepat , dan tiba-tiba mereka hanya melihat bayangan berkelebat dan tahu-tahu gadis itu lenyap dari tengah kepungan mereka . Sebelum mereka sempat membalikkan tubuh , dua kali tangan Lee Cin menampar dan dua orang dari mereka terjengkang dan terbanting dengan keras ke atas tanah berpadas . Yang seorang lagi cepat membalikkan tubuh , akan tetapi hanya untuk menerima sebuah tendangan yang mengenai dadanya dan diapun terpelanting roboh ! .
Baru terbukalah mata tiga orang pemburu ular ini bahwa mereka berhadapan dengan seorang gadis yang amat lihai , yang mampu merobohkan mereka bertiga hanya dalam dua gebrakan saja ! Mereka menjadi marah dan menyambar tombak masing-masing , kini mengepung lagi dengan tombak di tangan . Akan tetapi gadis itu hanya tersenyum mengejek . Kini telah mengukur kepandaian mereka dan maklum bahwa baginya tiga orang itu merupakan lawan yang lunak sehingga tidak perlu ia harus menggunakan senjata maupun ularnya . Tiga batang tombak menyerangnya dengan ganas dari tiga jurusan , akan tetapi tubuh Lee Cin mencelat ke atas sehingga tiga ujung mata tombak tidak mengenai sasaran . Ketika tiga orang itu mengejarnya dengan tombak menyerang ke atas , bagaikan seekor burung Lee Cin hinggap dengan kakinya menginjak tiga ujung tombak yang runcing , lalu melompat lagi ke atas berjungkir balik dan dalam keadaan kepala di bawah kini ia menukik ke bawah , berhasil menampar dua orang dengan kedua tangannya .
DewiKZ 20
“ Pla-plak !” Dua orang itu kembali terjungkal . Yang seorang menusukkan tombaknya , namun tombak itu dapat di tangkap Lee Cin dari samping dan sekali membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gerakan menekuk , tombak itu patah pada tengahnya dan sebuah tendangan membuat orang ke tiga ini terjengkang .
Sekali ini tamparan dan tendangan Lee Cin lebih kuat lagi sehingga tiga orang itu tidak dapat segera bangkit . Lee Cin tersenyum mengejek .
“ tiga orang macam kamu berani melawan nonamu ? Sekarang hadapilah kematianmu di keroyok ular !” Gadis itu lalu mencabut sulingnya , meniup suling sehingga terdengar suara melengking-lengking . Tiga orang itu tadinya tidakmengerti mengapa gadis yang lihai itu meniup suling , akan tetapi mereka tidak bertahan mendengar lengkingan suling yang seolah-olah akan memecahkan telinga mereka . Ketiganya lalu menggunakan kedua tangan untuk menutupi telinga mereka . Akan tetapi kini mereka terbelalak dengan wajah pucat . dari mana-mana berdatangan ular yang banyak sekali . Semua ular yang berada di pohon itu merayap turun dan dari empat penjuru juga berdatangan ular-ular besar kecil dan banyak ular yang memiliki bisa yang jahat sekali ! .
Melihat betapa ular-ular itu makin mendekat dan mengepung mereka sedangkan gadisi cantik itu tetap berdiri meniup suling , tiga orang ini menjadi ketakutan dan segera menjatuhkan diri berlutut .
“ Nona , ampunkan kami … ampunkan kami …….. ! “ Mereka meratap dan menangis saking ngeri dan takutnya melihat banyak ular mendesis-desis marah .
DewiKZ 21
Sejak kecil Lee Cin di gembleng oleh gurunya yang juga ibu kandungnya sendiri , Ang-tok Mo-li . Wanita ini merupakan seorang datuk sesat dunia kang-ouw yang berwatak keras dan kejam . Karena di gembleng oleh wanita seperti itu , Lee Cin menjadi dewasa dengan watak yang keras pula , dan kalau perlu dapat bertindak kejam terhadap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
musuh-musuhnya . Akan tetapi begitu melihat tiga orang itu berlutut dan merayap minta ampun , ia teringat akan nasehat ayahnya dengan siapa ia hidup bersama selama dua tahun ini .
“ Jangan sembarangan membunuh orang , kecuali kalau terpaksa untuk membela diri sendiri . Jangan membunuh lawan yang sudah tidak mampu melawan lagi dan jangan sekali-kali membunuh orang yang sudah minta ampun “ , demikian ayahnya pernah menasehatinya . Pada saat itu , ia pun membayangkan wajah seorang pendekar muda yang pernah menjatuhkan hatinya , Pendekar muda yang kini telah menjadi seorang panglima besar di kota raja dan telah menikah dengan seorang pendekar wanita pula . Pendekar itu adalah seorang pendekar budiman yang bijaksana yang tidak pernah berlaku kejam biarpun terhadap musuh besarnya . Teringat akan ayahnya dan pemuda bekas pujaan hatinya itu , seketika Lee Cin menjadi lemah lunglai . Kebekuan hatinya mencair , dan ia merasa malu kepada diri sendiri yang sedang hendak menyiksa dan membunuh tiga orang pemburu ular itu .
Tiba –tiba ia mengubah suara sulingnya . Kini terdengar seperti orang marah dan mengancam dan sungguh mengagumkan sekali , mendengar lengkingan suara suling ini , ular-ular itu berhenti bergerak , nampak ketakutan lalu melarikan diri cerai berai , pergi bersembunyi sehingga sebentar saja di tempat itu sudah tidak nampak ada ular seekorpun , kecuali yang masih bergantung di leher Lee Cin .
DewiKZ 22
Tiga orang yang berlutut itu terbelalak dan merasa lega . Mereka menatap gadis yang berdiri di depan mereka . Seorang gadis cantik jelita dengan seekor ular hitam panjang membelit lehernya ! Menyeramkan sekali !
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaikan seorang Dewi Ular yang cantik menarik namun menyeramkan .
“ Kalian boleh pergi , akan tetapi lebih dulu kalian harus berlutut minta ampun kepada ular-ular di pohon itu , kemudian menguburkan tiga bangkai ular yang kalian bunuh itu dengan baik . Laksanakan !” .
Tanpa banyak cakap cakap lagi tiga orang pemburu itu lalu berlutut menghadap ke arah pohon yang menjadi sarang banyak ular besar itu , mereka berlutut dan mengucapkan permintaan ampun . Kemudian , mereka sibuk membuat lubang yang cukup besar untuk mengubur bangkai tiga ekor ular yang tadi mereka bunuh . Lee Cin masih berdiri tegak dan mengamati pekerjaan mereka .
Setelah mereka selesai mengubur bangkai tiga ekor ular itu , Lee Cin menghardik , “ Sekarang pergilah dan jangan sekali-kali berani mendaki bukit ini kalau kalian ingin selamat !” .
Saking girangnya karena mereka yang nyaris tewas mengerikan itu mendapat pengampunan , tiga orang yang masih berlutut itu menghadap Lee Cin dan berkata seperti di komando , “ Terima kasih , Sian-li …. !” .
Lee Cin tersenyum geli mendengar mereka menyebutnya Sian-li ( Dewi ) dan segera membentak , “ Pergilah !” .
DewiKZ 23
Tiga orang itu bangkit dan setelah membungkuk-bungkuk melewati Lee Cin mereka lalu berlari secepatnya menuruni bukit itu . Setelah mengalami peristiwa menakutkan itu , Tiga orang pemburu itu bercerita kepada siapa saja bahwa di Bukit Ular mereka bertemu dengan Bi-Coa Sian-li ( Dewi Ular Cantik ) yang memiliki kecantikan dan menguasai semua ular ! Para penghuni dusun-dusun di kaki pegunungan Hong-san adalah orang-orang dusun yang sederhana dan tahyul . Mendengar cerita ubu mereka lalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempunyai pujaan baru yang mereka sembahyangi dan di mintai berkah , yaitu Dewi Ular yang di anggap sebagai penjaga Bukit Ular ! .
****
Lee Cin sudah merasa cukup mengumpulkan racun ular belang hitam kuning . Ia lalu menuruni Bukit Ular . Pemandangan di pagi hari itu teramat indahnya . Matahari telah naik agak tinggi di timur , tersenyum menebarkan cahayanya yang masih lembut dan mempunyai daya hidup . Lee Cin merasa kagum dan ia berhenti melangkah , memandang penglihatan di bawah yang amat indah . Terhampar persawahan yang tiada batasnya . Daerah pegunungan Hong-san memang terkenal bertanah subur , kecuali tentu saja Bukit Ular . Sawah lading luas dengan tanaman padi-padian yang masih menghijau karena belum berkembang . Bagaikan permadani hijau yang menyejukkan mata , kalau angin bertiup , permadani hijau itu berubah menjadi lautan hijau yang berombak . Amat mempesonakan Sekumpulan burung pipit terbang lalu , tidak menghiraukan padi-padian yang belum menumbuhkan padi . Di musim seperti itu , burung-burung itu harus terbang sampai jauh untuk memperoleh makanan . Nanti kalau sudah dekat masa panen , ketika padi-padian telang menguning , ribuan burung pipit akan berpesta pora di swah-sawah , berlomba dengan para petani yang berusaha mengusir mereka dengan orang-orangan yang di gerakkan dengan tali yang di tarik-tarik .
DewiKZ 24
Lee Cin menghela napas panjang . Seringkali ia merasa tenggalam kalau sedang mengamati keindahan alam , tenggalam kedalam keindahan itu sendiri sehingga tidak ada batas ruang antara ia dan pemandangan itu . Ia juga menjadi satu dengan alam di sekelilingnya . Kalau sudah begitu , ia merasa dirinya tidak ada lagi , tidak ada lagi si
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
aku yang mengaku-ngaku , yang ada hanyalah keutuhan alam itu . Kembali ia menghela napas panjang . Begitu pikirannya bekerja , lenyap perasaan bersatu itu dan ia kembali menjadi Lee Cin yang sedang memandangi keindahan alam dan timbul rasa kehilangan yang aneh , yang membuatnya menghela napas panjang berulang kali .
Lee Cin menuruni lereng terakhir dari Bukit Ular dan tibalah ia di daerah pegunungan yang bertanah subur . Mulailah ia bertemu dengan orang-orang . Ketika melihat sepasang suami isteri tua sedang membersihkan rumput-rumput liar yang yang tumbuh di dekat batang-batang padi , bekerja sama dengan rukun dan nampak asyik , ia termenung . Pria itu sebaya dengan ayahnya dan wanita itu tentu isterinya . Mereka berusia kurang lebih lima puluh tahun . Begitu rukun bekerja sama . Keakraban yang nampak tanpa kata . Dan hati Lee Cin merasa terenyuh . Ia teringat akan ayah dan ibunya .
Ayahnya Souw Tek Bun yang kini berusia empat puluh tujuh tahun . Sudah menyadari akan kesalahan nya ketika dia dahulu meninggalkan ibunya . Ayahnya ingin berkumpul lagi dengan ibunya , namun ibunya mendendam sakit hati yang berlebihan . Padahal ia sudah membunuh isteri ayahnya . Akan tetapi ibunya masih juga penasaran dan sakit hatinya itu hanya akan dapat terobati kalau sudah dapat membunuh ayahnya ! Ah , betapa akan bahagia rasa hatinya kalau ayah dan ibunya dapat hidup bersama sebagai suami isteri , seperti sepasang petani itu . Ayahnya sudah merasa bersalah dan hendak menebus kesalahannya dengan membahagiakan ibunya kalau ibunya mau hidup bersama .
DewiKZ 25
“ Ayah , kasihan engkau “ , Lee Cin berbisik membayangkan betapa ayahnya sering kali duduk melamun seperti orang kehilangan akal . Ia tahu benar betapa ayahnya amat merindukan ibunya . Mengingat keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ayahnya ini , Lee Cin segera berlari pulang ke lereng Hong-san yang sudah nampak dari situ .
Setelah tiba di pondok tempat tinggal ia dan ayahnya , sebuah pondok kayu yang sederhana namun kokoh kuat dan bersih , di kelilingi taman bunga yang di rawat oleh Lee Cin sendiri , gadis itu melihat keadaan di situ sunyi sekali , tidak seperti biasanya . Biasanya ayahnya bangun pagi-pagi sekali , berlatih silat untuk menjaga kesehatannya , kemudian ayahnya akan membelah kayu atau mencari air di pancuran air belakang rumah mereka atau kalau tidak ada sesuatu yang dikerjakan , ayahnya tentu akan duduk di taman bunga , menghirup hawa segar . Jarang ayahnya berdiam di dalam rumah saja . Akan tetapi , ketika ia tiba di pekarangan rumah mereka , tidak nampak bayangan ayahnya .
“ Ayah …..!” Ia memanggil . Sepi saja . Dengan heran Lee Cin berlari ke pintu depan yang terbuka , lalu masuk ke dalam ia mendengar rintihan dan cepat ia memasuki kamar ayahnya . Dan ayahnya berada di kamarnya , rebah telentang sambil merintih lirih .
“ Ayahhhhhh …. !! Engkau kenapa ……..?”
Lee Cin cepat menghampiri ayahnya , duduk di tepi pembaringan dan segera memeriksa tubuh ayahnya . Ia melepaskan ular hitam yang melilit pinggangnya dan melemparkannya ke bawah . Ular itu , bagaikan binatang peliaharaan yang telah jinak , merayap ke sudut kamar dan melingkar di sana.
DewiKZ 26
Setelah memeriksa dengan kaget Lee Cin melihat ada tanda telapak jari di dada ayahnya . Pukulan yang mengandung sinkang kuat telah melukai ayahnya .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Ayahh …. !” Ia memanggil lagi . Akan tetapi agaknya Souw Tek Bun masih setengah pingsan , hanya dapat merintih sedikit akan tetapi belum membuka matanya .
Lee Cin tahu apa yang harus di lakukannya . Ia merobek baju ayahnya , kemudian duduk bersila di dekat ayahnya , menempelkan kedua telapak tangannya di dada ayahnya , lalu mengerahkan sinkang untuk melawan pengaruh pukulan tangan hitam itu . Ia merasa betapa ada hawa panas menyambut kedua tangannya , akan tetapi ia melawan dan mengerahkan tenaganya untuk mengusir hawa panas dari pukulan telapak hitam itu . Setelah ia berkeringat dan melawan sampai setengah jam , barulah ayahnya kembali merintih , kini agak kuat rintihannya dan ia melihat ayahnya membuka matanya .
“ Ayah …. !”
Souw Tek Bun memandang puterinya dan memanggil lirih , “ Lee Cin ………. “
“ Ayah , siapa yang telah melakukan ini kepadamu ? Katakanlah siapa orangnya ?” Tanya Lee Cin hamper menangis . Tanda telapak tangan hitam itu masih belum lenyap , menandakan bahwa pukulan itu memang hebat sekali .
“ Lee Cin …. Aku tidak mengenal dia siapa ……. Mengaku siapa …. “
Melihat ayahnya harus mengerahkan kekuatan untuk bicara , Lee Cin kembali menaruh kedua tangannya ke dada ayahnya sambil berkata , “ Ayah jangan bergerak atau bicara dulu . Akan ku coba mengusir hawa pukulan itu !” . DewiKZ 27
Souw Tek Bun membiarkan puterinya melawan hawa pukulan itu sampai satu jam lamanya . Dahi dan leher gadis
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu sudah penuh keringat . Warna telapak tangan itu tidak begitu hitam lagi , akan tetapi masih belum hilang .
“ Cukup Lee Cin . Jangan memaksakan dirimu , engkau bisa terluka “ . Bengcu itu mencoba untuk bangkit duduk , di bantu puterinya . Dia dapat duduk bersandar bantal .
“ Pukulannya hebat sekali . Pukulan itu merusak otot-otot di tubuhku . Masih terasa nyeri sekali , jaringan otot-ototku seperti di gigiti ribuan semut …….. ahhh …….. “ . Dia menekan dadanya menahan nyeri .
“ Nanti dulu ayah . Aku pernah mempelajari It-yang-ci , dan menurut locianpwe In Kong Thaisu , ketua Siauw-lim-pay yang mengajarkan ilmu itu , dapat mengobati luka-luka dalam yang hebat . Akan ku cobakan kepadamu “ .
Souw Tek Bun mengangguk , lalu duduk bersila tegak , Lee Cin menghimpun tenaganya kemudian ia mengisi jari-jari tangannya dengan tenaga sakti itu , mengerahkan ilmu totokan It-yang-ci dan menotok beberapa bagian di pundak dan dada ayahnya .
“ Uhh …. !” Souw Tek Bun muntah darah menghitam , akan tetapi dadanya terasa lega dan tidak begitu nyeri lagi .
“ Cukup , Lee Cin . Agak enakan sekarang , tidak begitu nyeri lagi . Akan tetapi , aku harus minum obat pembersih darah dan penguat badan . Kau ambilkan bungkusan obat itu dan cepat masak , ku rasa sekarang tidak ada lagi bahaya maut bagiku “ .
DewiKZ 28
Lee Cin melaksanakan permintaan ayahnya . Ia memberi obat itu kepada ayahnya untuk di minum , kemudian ia mengambilkan ganti pakaian ayahnya karena bajunya sudah robek . Ia memakaikan baju itu , lalu menyuruh ayahnya rebah kembali , menyelimutinya .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Ayah , apakah ayah telah merasa nyaman ? Kalau belum kuat benar , jangan ayah banyak bicara dulu “ .
“ Sudah enakan sekarang , tidak ada yang menusuk-nusuk dan menggigiti lagi . Ku rasa nyawaku telah dapat di selamatkan . Ilmu totokan It-yang-ci darimu itu memang ampuh . Sungguh beruntung engkau dapat menerima ilmu itu dari In Kong Thaisu “ .
Mendengar kata-kata ayahnya sudah keluar dengan lancer dan tidak perlu menggunakan banyak tenaga , Lee Cin lalu bertanya . “ Ayah , apa yang telah terjadi ?” .
Souw Tek Bun menghela napas panjang . “ Sejak dahulu , aku sudah tidak begitu suka di angkat menjadi seorang bengcu . Memang benar bahwa sebagai bengcu aku di hormati orang seluruh dunia kang-ouw karena mereka memandang aku sebagai pemimpin yang akan mengadili kalau terjadi suatu kesalah pahaman atau permusuhan di antara orang kang-ouw . Akan tetapi , kedudukan inipun membuat banyak orang kangouw menjadi iri hati . Ketika terjadi pemilihan Bengcu beberapa tahun yang lalu , sudah ada saja datuk kangouw yang merasa tidak setuju dan hendak menguji kepandaianku sehingga terjadi pertandingan . Semenjak itu aku selalu merasa khawatir kalau kedudukanku sebagai bengcu membuat banyak orang tidak senang , dan hari ini kekhawatiranku itu terbukti “ .
“ Ayah , siapakah datuk yang merasa tidak setuju ketika ayah di angkat menjadi bengcu ?” .
“ Dia adalah Jeng-Ciang-Kwi ( Iblis Bertangan Seribu ) “ .
DewiKZ 29
Dengan alis berkerut Lee Cin bertanya , “ Di mana adanya iblis itu , ayah ?” .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Dia tinggal di Guha Tengkorak di Lembah Iblis Pegunungan Kwi-san . Akan tetapi mengapa engkau menanyakan itu , Lee Cin ?” .
“ Aku akan mencarinya . Kalau benar dia yang melukai ayah , aku akan mengadakan perhitungan dengan dia !” .
“ Jangan , Lee Cin . Aku hampir bahwa penyerangku itu bukan Jeng-ciang-kwi . Iblis itu sekarang sudah berusia tujuh puluh tahun lebih , sedangkan orang berkedok hitam itu , melihat tubuhnya yang ramping , tentu muda . Pula punggungnya tidak bongkok seperti punggung Jeng-ciang-kwi “ .
“ Bagaimana sih terjadinya , ayah ?” .
Souw Tek Bun bercerita . Pagi tadi , seperti biasa , dia bangun pagi lalu berlatih silat di taman bunga sebelah kiri pondoknya . Taman di bagian ini memang di lengkapi dengan sepetak tanah berumput yang memang di sediakan untuk berlatih silat di alam terbuka . Souw Tek Bun dan puterinya selalu berlatih silat di tangan kosong selama setengah jam , lalu bermain silat pedang selama setengah jam pula sehingga tubuhnya sudah berkeringat di pagi hari itu . Baru saja dia menyelesaikan silat pedangnya , terdengar orang berseru .
“ Hemmm , kiranya begini saja beng-cu antek Kaisar Mancu itu !” .
DewiKZ 30
Souw Tek Bun terkejut bukan main . Kalau orang dapat datang ke tempat itu tanpa dia ketahui , hal itu sudah menunjukkan bahwa orang itu memiliki gin-kang yang lihai . Apa lagi mendengar sebutan “ antek kaisar Mancu “ dia menjadi kaget dan cepat memutar tubuh menghadapi orang itu . Dia mengerutkan alisnya melihat seorang yang memakai kedok hitam di mukanya , rambutnya juga tertutup topi hitam . Melihat pakaian yang ringkas dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pedang di punggung orang itu , dia dapat menduga bahwa yang datang ini tentu seorang kalangan kang-ouw .
“ Sobat “ , katanya dengan tenang . “ Kalau engkau hendak bicara dengan aku , silahkan membuka kedok . Hanya orang pengecut saja yang tidak berani memperkenalkan mukanya dan aku yakin engkau bukan seorang pengecut !” .
“ Ha-ha-ha !” Orang itu tertawa dan dari suaranya , Souw Tek Bun menduga bahwa dia adalah seorang pria muda . “ Souw Tek Bun eh ….. Beng-cu , kau boleh mengoceh apa pun juga selagi engkau masih bernapas . Aku datang untuk membunuh seorang antek Kaisar Mancu yang tidak tahu malu seperti engkau !” .
Souw Tek Bun menduga bahwa orang ini tentu seorang pejuang patriot yang membenci kaisar penjajah . Memang banyak di antara pendekar yang membenci pemerintah Mancu yang menjajah tanah air . Akan tetapi , dia sendiri biarpun bukan seorang pembenci Kaisar Mancu , bahkan yang pernah membantu Pemerintah Kerajaan Mancu dengan membasmi kawanan perusuh sehingga dia mendapat hadiah Pedang Ceng-liong-kiam dari kaisar Kian Liong , namun tidak sudi di sebut antek Kaisar Mancu . Kaisar itu hendak menganugerahkan pangkat besar kepadanya , namun hal itu di tolaknya . Dan selama ini , dia menghormati para patriot yang hendak berjuang membebaskan tanah air dan bangsa dari penjajahan orang Mancu .
DewiKZ 31
“ Sobat , engkau salah duga kalau mengira aku seorang antek Mancu , walaupun aku tidak pernah menentang pemerintah Mancu . Aku bukan anteknya dan aku tidak membenci Kaisar karena dia seorang yang baik dan tidak menindas rakyat “ .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Hemmm , pandai engkau bersilat lidah ! Engkau mau menjadi bengcu karena yang memilih adalah Panglima utusan Kaisar . Padahal , kepandaianmu tidak pantas untuk menjadikan engkau seorang bengcu . Coba buktikan kalau engkau seorang bengcu dan hadapi pedangku ini !”
Orang berkedok hitam itu meraih ke belakang punggungnya dan tampak sinar berkelebat ketika dia mencabut pedangnya .
Souw Tek Bun masih memegang Ceng-Liong-Kiam , akan tetapi dia tidak mengangkat pedangnya . “ Sobat , ku kira engkau seorang patriot yang membenci pemerintah Mancu . Aku tidak pernah menghalangi perjuangan para patriot dan aku tidak ingin bermusuhan dengan kalian “ .
“ Souw Tek Bun , beginikah sikap seorang bengcu dunia kangouw ? Percuma saja engkau di pilih dan mau menjadi bengcu kalau engkau hanya seorang pengecut yang tidak berani melawan kalau di tantang orang ! Kalau engkau jantan , hayo lawan aku atau aku akan membunuh engkau begitu saja seperti cacing !” Orang itu mengelebatkan pedangnya terus menusuk kea rah dada Souw Tek Bun . Bengcu ini miringkan tubuhnya mengelak , akan tetapi pedang orang itu membalik dan membacok kea rah lehernya . Souw Tek Bun masih mengalah dengan loncatan ke belakang , akan tetapi orang berkedok itu tidak menghentikan penyerangannya , bahkan menyerang lagi dengan lebih dahsyat . Karena serangan selanjutnya merupakan serangan maut yang dahsyat sekali , Souw Tek Bun tidak dapat mengelak terus dan menangkis dengan Ceng-liong-kiam sambil mengerahkan tenaga sinkangnya .
DewiKZ 32
“ Traanngggg …. !” Akan tetapi Souw Tek Bun kecelik kalau mengira bahwa pedang lawan akan patah bertemu pedang pemberian Kaisar itu . Dia bahkan merasa betapa seluruh lengannya tergetar hebat , tanda bahwa orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pun memiliki singkang yang amat kuat . Tahu bahwa lawannya bukan orang sembarangan , Souw Tek Bun lalu balas menyerang dan terjadilah perkelahian yang seru dan standing .
Souw Tek Bun memainkan ilmu pedang keluarganya yang membuat dia pernah di juluki Sin-kiam Hok-mo ( Pedang Sakti Penakluk Iblis ) . Pedangnya lenyap menjadi segulung sinar . Akan tetapi alangkah kaget hati bengcu ini ketika lawannya juga memainkan pedang secara hebat . Dua gulungan sinar pedang saling belit dan saling desak dengan hebatnya . Mereka saling serang bergantian dan Souw Tek Bun mendapat kenyataan betapa lawannya itu memang lihai bukan main . Katakanlah dia masih menang sedikit dalam ilmu pedang , akan tetapi dia harus mengaku bahwa dalam hal tenaga sakti , dia masih kalah setingkat . Tenaga sakti orang berkedok itu kuat bukan main sehingga setiap kali beradu lengan kiri , dia yang terdorong ke belakang sampai dua tiga langkah .
Mereka bertanding sampai seratus jurus lebih ! Saling desak dan saling mengeluarkan jurus-jurus terampuh menjadi serangan maut . Pada suatu saat , ketika lengan kiri mereka beradu dan Souw Tek Bun terhuyung ke belakang , lawannya mendesak dengan tusukan pedang kea rah dada . Souw Tek Bun sudah memperhitungkan hal ini , maka dia miringkan tubuh ke samping dan dari samping dia mengelebatkan pedangnya yang mengenai lengan kanan lawan sehingga baju dan kulitnya terobek berdarah ! Akan tetapi , dengan tiba-tiba tanpa di duga-duga oleh Souw Tek Bun , tangan kiri orang itu memukul dadanya dengan kekuatan hebat sekali .
DewiKZ 33
“ Desss ….. !!” Tubuhnya terpental sampai tiga meter dan dia terbanting jatuh ke atas tanah . Pukulan itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
demikian hebatnya sehingga Souw Tek Bun merasa dadanya panas dan seperti pecah , terasa nyeri bukan main .
Si kedok hitam itu tertawa bergelak . “ Cukup sekali pukulan itu saja , Souw Tek Bun . Pukulan yang sekali itu kalau tidak membunuhmu , sedikitnya akan melenyapkan tenaga sinkangmu selama bertahun-tahun . Itulah ilmu pukulan merontokan Jalan darah ! Selamat tinggal dan selamat mampus ha-ha-ha !” . Si Kedok hitam itu lalu meloncat dan lenyap dari taman itu .
Souw Tek Bun menghela napas panjang sambil memandang Lee Cin yang sejak tadi mendengarkan penuturan ayahnya dengan penuh perhatian . “ Demikianlah , Lee Cin . Aku sendiri tidak tahu siapa orang itu , berapa usianya . Hanya yang ku ketahui , bicaranya teratur baik , tidak kasar dan bentuk tubuhnya sedang saja . Mungkin dia seorang pria muda yang terpelanjar dan ilmu silatnya sungguh hebat , terutama sekali tenaga saktinya . Ucapannya itu bukan sekedar bualan belaka . Aku merasa bahwa aku telah terkena pukulan istimewa biarpun andaikata tidak membuat aku mati , akan tetapi mungkin sekali aku tidak akan dapat menggunakan tenaga sinkang lagi sampai lama sebelum aku sembuh benar “ .
Lee Cin bangkit dengan marah . Kedua tangannya di kepal dan dengan muka merah ia berkata , “ Aku tidak terima ! Aku akan mencari dia sampai dapat dan aku akan membuat perhitungan dengannya ! “ . Matanya mencorong dan ia membanting-banting kaki , cuping hidungnya berkembang-kempis . Souw Tek Bun memandang dengan bengong . Dia seperti melihat ibu gadis itu , Bu Siang yang di waktu masih gadis persis seperti Lee Cin .
DewiKZ 34
“ Jangan , Lee Cin . Selain amat sukar mencari seorang yang belum kita ketahui mukanya , juga apa artinya ? Dia seorang patriot yang membenci penjajah Mancu ,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membenci Kaisar mancu yang di anggap membelenggu rakyatnya “ .
“ Kalau dia membenci Kaisar mancu , mengapa bukan Kaisar mancu saja yang dia serang atau bunuh ? Mengapa harus ayah yang menjadi tumpahan marahnya ? Aku tetap tidak mau terima dan harus mencarinya sekarang juga ! Gadis itu melangkah hilir mudik dalam kamar ayahnya , seperti seekor singa betina dalam kerangkeng .
“ Aku tidak mungkin tinggal diam saja . Akan tetapi ayah ….. bagaimana kalau ku tinggal seorang diri ? Ah , aku akan mencari seseorang di dusun bawah lereng sana , akan ku minta dia untuk melayani ayah . Sekarang juga aku akan mencari seorang pembantu , ayah !” . Setelah berkata demikian , tanpa menanti jawaban ayahnya , gadis itu sudah berlari keluar . Souw Tek Bun hanya menghela napas panjang . Dia mengerti betapa keras hati puterinya dan akan celakalah orang itu kalau dapat di temukan puterinya . Biarpun si kedok hitam itu lihai , akan tetapi kalau melawan puterinya , sukar baginya untuk dapat menang . Bertanding melawan dirinya saja sampai lebih dari seratus jurus baru mendapatkan kemenangan . Itu pun dengan lengan terluka pedangnya . Padahal , ilmu silat yang di miliki Lee Cin jauh lebih tinggi daripada tingkatnya .
Tak lama kemudian , Lee Cin datang kembali di ikuti seorang laki-laki berusia kurang lebih lima puluh tahun . Dia seorang petani yang hidup sebatang kara di dusun berdekatan dan segera menyatakan kesediannya ketika di minta tolong oleh Lee Cin untuk merawat ayahnya , tentu saja dengan menerima uang pembayaran secukupnya .
DewiKZ 35
Melihat kekerasan hati puterinya untuk mencari orang yang telah menyerang dan melukainya . Souw Tek Bun memesan kepada puterinya . “ baiklah , kalau kukuh keinginanmu untuk mencari si Kedok Hitam itu , aku pesan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agar engkau berkunjung ke Kun-lun-pai atau Siuw-lim-pay , temui Im Yang Sengcu atau Hui Sian Hwesio dan laporkan kepada seorang di antara mereka bahwa aku mengundurkan diri dari kedudukan bengcu “ .
Lee Cin mengerutkan alisnya . ia tidak keberatan akan keputusan ayahnya ini karena menjadi bengcu banyak tidak enaknya . Keuntungannya tidak ada , bahkan kerugian yang di derita karena banyak orang menjadi iri hati .
Akan tetapi ia tidak tahu mengapa harus mengunjungi Kun-lun-pai atau Siauw-lim-pai ?
“ Ayah mengapa ayah harus melapor kepada mereka berdua kalau ayah mengundurkan diri ? Apa hubungannya dengan mereka ? “
“ Kedua orang tokoh itulah yang dahulu menolak kedudukan bengcu dan mengalihkan kepadaku . Karena di desak dan di minta banyak orang , aku tidak dapat menolak dan mau menjadi bengcu dengan syarat bahwa kedua orang tokoh itu mau menjadi penasehat dan pembantuku . Karena itu , sekarang aku mengembalikan kedudukan itu kepada mereka berdua atau seorang di antara mereka “.
“ Baik , ayah . Akan tetapi karena Siauw-lim-pai di Kwi Cu lebih dekat dari pada Kun-lun-pai , aku hendak mencarinya ke Kwi-cu dan kalau Hui Sian Hwesio tidak berada di sana , aku akan melapor saja kepada ketua Siauw-lim-pay yang sudah ku kenal , yaitu In Kong Thaisu “ .
-oo0dw0oo-
Jilid 2
DewiKZ 36
SETELAH berkemas, berangkatlah Lee Cin meninggalkan ayahnya , emnuruni pegunungan Hong-san
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dimana ia telah tinggal bersama ayahnya selama dua tahun lebih . Pagi hari itu Lee Cin menuruni pegunungan . Ada perasaan gembira di hatinya , seperti seekor burung yang baru terlepas dari sangkarnya dan terbang melayang di angkasa bebas merdeka . Selama tinggal di Hong-san , Lee Cin telah kehilangan rasa bebas lepas ini , karena ia harus melayani ayahnya . Ia sudah rindu akan alam kebebasan , rindu akan petualangan di dunia kang-ouw seperti yang pernah ia lakukan sebelum ia tinggal bersama ayahnya . Banyak yang harus ia lakukan . Selain mencari si Kedok hitam yang telah melukai ayahnya , pekerjaan yang sukar karena ia tidak tahu bagaimana macamnya si Kedok hitam tahu namanya dan tidak tahu pula dimana ia bisa menemukannya . Ia harus pula menghadap Hui San Hwesio atau Im Yang Sengcu dan ia ingin pula mencari ibu kandungnya , yaitu Ang-tok Mo-li yang tinggal di Bukit Ular Merah di Lembah Huangho .
DewiKZ 37
Orang tidak akan mengira bahwa gadis cantik jelita yang berlenggang menuruni pegunungan Hong-san itu adalah seorang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi . Ia masih membawa Ang-tok-kiam ( Pedang Racun Merah ) pemberian ibunya . Pedang itu tidak nampak dari luar karena ia belitkan di pinggang menjadi semacam sabuk merah yang indah . Sulingnya terselip di ikat pinggang ini dan sekali ini ia tidak membawa ular hitamnya . Ia melepaskan ular hitam yang jinak itu di Bukit Ular . Ini adalah karena ia menuruti nasehat ayahnya . kata ayahnya , kalau ia pergi membawa-bawa ular hitam , orang tentu akan menyangka buruk kepadanya , mengira ia seorang tokoh sesat dari dunia kang-ouw . Juga ayahnya berpesan kepadanya agar ia tidak mencari permusuhan di luar dan sama sekali tidak boleh mengumbar nafsu membunuhi orang-orang .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“ Orang-orang yang tersesat dalam dunia kejahatan , tidak semestinya kalau di benci , bahkan patut di kasihani , Mereka itu tiada bedanya dengan orang yang sedang sakit , sakit jiwanya karena di cengkram nafsu . Akan tetapi orang sakit , bagaimana beratpun akan sewaktu-waktu sembuh . Demikian pula orang yang jahat itu sewaktu-waktu dapat menyadari kesalahannya dan bertaubat . Sebaliknya , yang waras dan sehat tidak selamanya demikian , sekali waktu bisa saja terserang penyakit dan jatuh sakit seperti orang yang berbudi baik belum tentu selamanya akan tetap baik , sekali waktu bisa saja ia tergoda dan melakukan kejahatan . Tidak ada gading yang tak retak , tidak ada manusia sempurna sepenuhnya di dunia ini , pasti ada kelemahannya . Akan tetapi Tuhan Maha Pengampun dan orang yang merasa berdosa dan mohon pengampunan dari dosanya kepada Tuhan , dia pun harus dapat mengampuni kesalahan orang lain !” .
DewiKZ 38
Pesan itu masih terngiang di dalam telinganya ketika Lee Cin menuruni lereng terakhir dari pegunungan Hong-san . Kini ia menyadari sepenuhnya betapa gurunya atau juga ibu kandungnya itu hidup dalam kesesatan . Ibu nya berhati baja , amat keras dan kejam , tidak pernah mau mengampuni siapa saja yang di anggapnya musuh , dapat membunuhi orang tanpa berkedip . Dan sejak kecil ia di didik seperti itu oleh ibunya . Akan tetapi kini kini ia menyadari betapa kelirunya watak seperti watak ibunya itu betapa jauh bedanya dengan watak ayahnya . Akan tetapi ayahnya mengatakan bahwa betapa jahatnya seseorang , seperti juga betapa hebat sakit yang di deritanya , orang itu akan dapat menjadi sadar dan bertaubat , seperti juga orang sakit akan dapat menjadi sembuh . Adakah harapan bagi ibunya untuk menjadi sadar akan kekeliruannya dan kembali ke jalan bersih ? Ia akan mencoba menyadarkannya ! .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menghadapi beberapa tugas penting itu , Lee Cin menjadi bersemangat dan timbul kegembiraannya . Setidaknya ada tujuan-tujuan tertentu dalam hidupnya .
*****
Kita tinggalkan dulu Lee Cin yang menuruni pegunungan Hong-san untuk melaksanakan tugas yang diberikan ayahnya dan mari kita melihat peristiwa hebat yang terjadi di bagian lain dari daerah kota raja , dua tahun yang lalu .
Dua tahun yang lalu , terjadu usaha pemberontakan yang di pimpin oleh mendiang Pangeran Tang Gi Lok yang di kenal dengan sebutan Pangeran Tua , di bantu oleh banyak datuk dan tokoh kang-ouw ( baca kisah Gelang kemala ) . Akan tetapi usaha pemberontakan itu gagal oleh para pendekar yang di pimpin oleh pendekar Song Thian Lee yang kini di angkat menjadi Panglima Besar oleh Kaisar Kian Liong . Dan Lee Cin juga ikut pula membantu Song Thian Lee , pendekar muda yang pernah menjatuhkan hati dara perkasa itu , akan tetapi kemudian Lee Cin terpaksa mundur ketika mendapat kenyataan bahwa Thian Lee mencinta gadis lain bernama Tang Cin Lan , puteri dari Pangeran Tang Gi Su , yang kini telah menjadi isteri Panglima Besar Song Thian Lee ( semua ini terjadi dalam kisah Gelang Kemala ) .
DewiKZ 39
Banyak tokoh sesat yang membantu Pangeran Tang Gi Lok atau Pangeran Tua yang tewas dalam penggebrekan pasukan kerajaan , sama pula nasibnya dengan Pangeran Tua yang membunuh diri setelah melihat usaha pemberontakannya gagal sama sekali . Ada pula yang tertawan dan di hokum , sebagian besar di hokum mati karena memberontak merupakan dosa yang paling besar . Ada pula yang di hokum buang , yaitu mereka yang masih masuk sanak keluarga Kaisar yang ikut-ikutan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memberontak atau mereka yang tadinya telah melakukan jasa besar dalam pemerintahan .
Di antara mereka yang tidak di hukum mati itu terdapat seorang datuk sesat bernama Thian-te Mo-ong Koan Ek . Thian-te Mo-ong terbawa dalam pemberontakan karena janji-janji muluk dari Pangeran Tua dan mengingat bahwa dia seorang tokoh kang-ouw yang terkenal dan bahwa dia hanya ikut-ikutan saja , diapun di hokum buang ke luar tembok besar , Thian-te Mo-ong yang ikut pula bertempur ketika pusat para pemberontak di serbu pasukan kerajaan , dapat di tangkap ketika dia di hadapi oleh Lee Cin dan Tang Cin Lan yang kini menjadi isteri Song Thian Lee . Dua orang pendekar wanita yang lihai ini akhirnya dapat merobohkan Thian-te Mo-ong dan pasukan lalu menelikung dan menawannya .
DewiKZ 40
Akan tetapi terjadi hal yang di luar dugaan semua orang . Pada saat bekas datuk besar ini di buang , di masukkan ke dalam kerangkeng dan di belenggu kaki tangannya , seperti seekor binatang buas yang berbahaya , dan kerangkeng yang beroda di dorong oleh para perajurit , di kawal oleh seregu perajurit berjumlah dua lusin orang , datuk besar ini memberontak . Ketika kerangkeng itu tiba di dekat Tembok Besar yang sunyi , tiba-tiba saja Thian-te Mo-ong meronta , belenggu kaki tangannya patah-patah dan sekali ia bergerak , dia telah menjebol kerangkeng itu ! Para perajurit tentu saja menjadi kaget dan mengepungnya , akan tetapi apa artinya dua lusin perajurit bagi seorang datuk besar seperti Thian-te Mo-ong ? . Biarpun tubuhnya yang tinggi kurus itu tidak nampak kokoh kuat , akan tetapi begitu dia menggerakkan kaki tangannya banyak senjata golok terlempar dan banyak perajurit terpelanting . Kemudian dengan mudahnya dia lari seperti terbang cepatnya , tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat di kejar lagi oleh para perajurit dan diapun lenyap di dalam hutan belukar di pegunungan yang luas dan liar itu .
Akan tetapi , karena ketika berada dalam tahanan dia menerima penyiksaan berat sehingga sekujur tubuhnya luka-luka dan nyeri semua , ketika dia memaksakan diri melarikan diri , rasa nyeri tubuhnya makin menjadi dan akhirnya dia terpelanting roboh pingsan di tengah hutan dengan kaki tangan masih di lingkari belenggu yang rantainya sudah dia putuskan ketika meronta tadi . Kedua kaki dan tangannya masih terikat belenggu yang belum sempat dia lepaskan .
Ketika Thian-te Mo-ong menggeletak di hutan itu selama lebih dari satu jam , seekor harimau hitam melangkah perlahan-lahan mendekatinya dan mencium-cium dengan hidungnya yang mendengus-dengus . Agaknya harimau itu tidak percaya bahwa ada mangsa yang demikian saja berada di depannya , tanpa dapat melarikan diri atau melawan . Harimau itu menggunakan kaki depannya yang kokoh kuat , mengguling-gulingkan tubuh Thian-te Mo-ong . Orang tua yang usianya sudah lima puluh lima tahun ini mengerang dan merintih . Ketika dia membuka matanya , dia terbelalak kaget melihat moncong harimau begitu dekat dengan mukanya ! Agaknya sudah tidak ada harapan lagi baginya untuk hidup . Bagaimanapun lihainya , pada saat itu dia kelelahan dan kesakitan , dan harimau itu sudah tinggal menerkam saja dengan kuku-kukunya yang runcing dan menggigitnya dengan taring yang kuat .
Pada saat yang amat gawat baginya keselamatan Thian-te Mo-ong itu , tiba-tiba saja berkelebat sesosok bayangan putih . Begitu berkelebat datang bayangan putih itu menggunakan kakinya menendang perut harimau hitam ! .
DewiKZ 41
“ Desss …. ! “ Harimau itu terlempar sampai tiga tombak . Akan tetapi dia adalah seekor binatang yang kuat sekali .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu tubuhnya terbanting jatuh , dia sudah bangkit lagi dan menggereng-gereng memperlihatkan taringnya , memandang dengan marah kepada seorang pemuda berpakaian serba putih yang sudah berdiri dekat Thian-te Mo-ong yang masih rebah .
Sekali lagi harimau itu mengaum dan tubuhnya sudah siap untuk lari maju dan menerkam , akan tetapi pemuda baju putih itu dengan tenang menggerekkan tangan kanannya dan tiga pucuk sinar kilat menyambar kea rah harimau itu . Binatang itu tidak sempat mengelak dan tiga batang pisau belati telah mengenai leher , muka dan lambungnya !” .
“ Craatt-craatt-crrattt …….!”
Sabitan pisau terbang itu tepat sekali , terutama yang mengenai muka . Pisau menancap di antara kedua mata binatang itu . Yang mengenai leher dan lambung juga menancap sampai ke gagangnya . Binatang itu melompat ke atas lalu jatuh lagi berdebuk di atas tanah menggeram-geram dan berkelonjotan sekarat . Pemuda itu tidak memperdulikan lagi harimau yang sekarat itu dan dia berjongkok dekat tubuh Thian-te Mo-ong untuk memeriksa keadaan orang tua yang hampir saja menjadi mangsa harimau hitam yang kelaparan itu .
Tiba-tiba pemuda itu terbelalak dan terkejut bukan main ketika tanpa di duga-duga kedua tangan orang yang di tolongnya itu bergerak dan tahu-tahu tubuhnya telah menjadi kaku terkena totokan yang kuat sekali . Biarpun dia tidak mampu menggerakkan kaki tangannya , namun dia masih dapat bicara dan pemuda itu berkata dengan suara mengandung penasaran .
DewiKZ 42
“ Kenapa engkau lakukan ini kepadaku ? Aku telah menolongmu …….”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian-te Mo-ong bangkit duduk , mengamati wajah pemuda itu . Seorang pemuda yang kurang lebih dua puluh dua tahun usianya , bertubuh tinggi besar berkulit putih dan berwajah tampan . Rambutnya yang subur dan tebal di kuncir ke belakang dan sepasang matanya mencorong .
“ Hayo katakana siapa engkau dan mengapa engkau berada di sini ! Awas , sekali engkau berbohong dan menimbulkan kecurigaanku , engkau tentu ku bunuh !” Thian-te Mo-ong memandang ke arah pakaian pemuda itu yang terbuat dari sutera putih bersih dengan garis kuning dan di punggungnya terdapat sebatang pedang . Pemuda ini nampak gagah dan ganteng sekali .
“ Aku bernama Ouw Kwan Lok , locianpwe “ , kata pemuda itu yang baru menyadari bahwa kakek yang di tolongnya itu ternyata lihai bukan main . Hanya seorang yang berilmu tinggi saja yang dapat menotoknya dan membuat dia tidak mampu bergerak . Kalau hanya ilmu totokan biasa saja , jangan harap akan dapat membuat tubuhnya yang kebal dengan sinkang itu menjadi tidak berdaya seperti itu.
“ Mengapa engkau berada di sini ? Dan engkau hendak pergi kemana ?” Thian-te Mo-ong mencabut pedang yang berada di belakang punggung pemuda itu dan mengancam pemuda itu dengan menempelkan pedang di lehernya . “ Hayo jawab sejujurnya kalau engkau tidak ingin lehermu ku penggal dengan pedangmu sendiri !” .
DewiKZ 43
Pemuda itu tenang saja dan tersenyum . “ Locianpwe , tidak perlu lagi locianpwe menggertak aku karena aku sudah tidak bergerak , dan aku percaya sepenuh keyakinanku bahwa seorang tua sakti seperti locianpwe tidak akan membunuh seorang pemuda tanpa kesalahan dan tanpa memberinya kesempatan untuk membela diri !” .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda itu bicara dengan sikap halus dan wajahnya tersenyum . Hal ini diam-diam mengejutkan dan mengagumkan hati Thian-te Mo-ong . Pemuda ini memiliki kecerdikan dan juga ketenangan yang luar biasa . Dalam keadaan terancam nyawanya seperti itu masih bersikap tabah dan sedikitpun tidak kelihatan takut .
“ Cepat jawab pertanyaanku tadi !” bentaknya .
“ Aku datang dari luar Tembok Besar di utara , sengaja datang ke selatan untuk mencari guruku yang sudah hampir setahun pergi ke selatan dan tidak ada beritanya . Dalam perjalanan ke utara itu ini hari aku lewat di sini dan melihat locianpwe dan harimau hitam tadi “ .
“ Siapa gurumu itu ?” .
"Locianpwe seorang sakti tentu sudah mendengar tentang guruku. Dia adalah datuk dari utara yang berjuluk Pak-thian-ong."
Thian-te Mo-ong membelalakkan matanya. Tentu saja dia mengenai pak-thian-ong (Raja Dunia Utara) yang bemama Dorhai dan bahkan mereka berdua telah bekerja sama membantu Pangeran Tua dalam pemberontakannya yang gagal. Pak-thian-ong adalah rekan dan sahabatnya
"Murid Pak-thian-ong?" Thian-te Mo-ong melepaskan pedangnya dan menggerakkan tangan membebaskan totokannya sehingga pemuda yang bernama ouw Kwan Lok itu dapat bergerak kembali. Pemuda itu menggerak-gerakkan kedua lengannya yang tadi menjadi kaku, lalu mengambil pedangnya dan memasukkannya ke dalam sarung pedangnya kembali.
DewiKZ 44
"Agaknya Locianpwe mengenai baik guruku," kata pemuda itu sambil mengamati wajah Thian-te Mo-ong dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memandang ke arah pakaiannya yang serba hitam dari kain kasar itu
Thian-te Mo-ong menghela napas panjang. "Bukan hanya mengenal. Gurumu dan aku adalah rekan seperjuangan menentang Kerajaan Ceng. Akan tetapi perjuangan kami gagal dan gurumu tewas dalam pertempuran. "
ouw Kwan Liok mengerutkan alisnya dan memandang wajah Mo-ong dengan penuh perhatian- "suhu tewas....?"
"Gerakan kami gagal, gurumu tewas dan aku sendiri tertawan. Ketika akan dihukum buang, aku memberontak di perjalanan dan melarikan diri sampai di hutan ini. Karena tubuh luka-luka dan kehabisan tenaga, aku agaknya jatuh pingsan di sini dan hampir saja menjadi mangsa harimau. Baiknya engkau datang dan membunuh harimau itu. Bagus, bagaimanapun juga persahabatanku dengan Pak-thian-ong tidak percuma. Ketahuilah ouw Kwan Lok, aku adalah Thian-te Mo-ong Koan Ek."
Mendengar nama ini, Kwan Lok lalu menjatuhkan diri bertutut di depan kakek itu "Maafkan aku yang tidak mengenal Locianpwe sehingga bersikap tidak hormat. sudah lama aku mendengar akan nama besar Locianpwe disebut-sebut oleh suhu."
Thian-te Mo-ong mengangguk-angguk dan hatinya semakin tertarik dan senang. seorang pemuda yang tabah, tenang, ramah dan juga tahu diri, pandai membawa diri
DewiKZ 45
"sudah,jangan memakai banyak peradatan. Tubuhku lemah dan perutku lapar sekali. Apakah engkau tidak membawa bekal makanan?" tanpa malu-malu kakek itu bertanya, sambil memandang buntalan kain kuning yang tadi diletakkan di atas tanah oleh pemuda itu ketika memeriksa tubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak membawa bekal makanan, Locianpwe. Akan tetapi di sini terdapat daging harimau yang tentu akan lezat sekali. Tunggu akan kupanggangkan daging harimau yang dapat menyehatkan kembali tubuh Locianpwe."
Tanpa menanti jawaban, dengan cekatan Kwan Lok lalu menghampiri bangkai harimau hitam dan menggunakan pisau yang menancap di leher harimau untuk memotong bagian yang mengandung daging dari binatang itu. Tak lama kemudian dia sudah membuat api unggun dan memanggang daging harimau yang ditusuknya dengan kayU yang banyak terdapat di situ. Dia pun memberi garam dan bumbu yang diambilnya dari buntalannya sehingga daging itu berbau sedap ketika dipanggang.
"silakan, Locianpwe. silakan makan daging pang gang ini dan kebetulan sekali aku masih mempunyai persediaan anggur yang baik."
Dengan lahap Thian-te Mo-ong makan daging harimau panggang dan minum anggur itu dan tubuhnya terasa segar dan sehat kembali. Pemuda itu pun ikut makan dan keduanya merasa akrab satu sama lain.
setelah selesai makan, ouw Kwan Lok bertanya, "Locianpwe Thian-te Mo-ong...."
"Jangan sebut-sebut lagi Thian-te Mo-ong. Nama itu sudah menjadi buronan pemerintah Kerajaan Ceng. Namaku Koan Ek. sebut saja namaku, tanpa julukan apapun."
DewiKZ 46
"Baiklah, Koan- locianpwe. setelah Locianpwe berhasil meloloskan diri dari hukuman, lalu apa yang akan Locianpwe lakukan selanjutnya? Apakah Locianpwe akan kembali selatan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan engkau sendiri, bagaimana? setelah kau ketahui bahwa Pak-thian-ong tewas, apa yang akan kau lakukan?"
"Aku belum tahu, Locianpwe. Aku menjadi bingung kehilangan pegangan. Apakah Locianpwe akan kembali ke selatan? Bukankah Locianpwe terkenal sebagai Datuk selatan?"
"Tidak. aku tidak bisa kembali ke sana."
"Kalau begitu, mengapa Locianpwe tidak tinggal saja di utara? Locianpwe dapat tinggal bersamaku, menjadi pengganti suhu."
DewiKZ 47
Thian-te Mo-ong atau yang sekarang menggunakan nama aselinya, Koan Ek. bangkit berdiri dan berjalan hilir-mudik seperti seekor singa dalam ruangan tertutup, Dia harus berpikir keras. Dia tahu bahwa perbUatannya meloloskan diri dari para perajurit yang mengantarnya ketempat pembuangannya, tentu akan tersebar luas dan dia menjadi buronan pemerintah yang mengerahkan banyak perwira yang pandai dan tangguh, akhirnya dia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya lagi. Kembali ke selatan sama dengan ular mendekati pemukul, sama dengan mencari penyakit atau menyerahkan diri sebaliknya, kalau dia memenuhi usul pemuda ini, dia akan bersembunyi di utara. Tidak akan ada orang menyangka sedikitpun bahwa Datuk selatan itu kini berada di utara, di luar Tembok Besar. Dan pemuda ini menarik, hatinya. seorang pemuda yang akan menyenangkan sekali kalau menjadi murid. Pemuda ini sudah cukup lihai sebagai murid Pak-thian-ong, kalau kini dia ajarkan ilmu-ilmunya, pemuda ini kelak akan dapat membalaskan sakit hatinya kepada musuh-musuhnya. Dia masih ingat benar bahwa kejatuhannya sampai dia tertawan pasukan adalah ketika dia melawan dua orang gadis. Yang seorang adalah murid Ang-tok Mo-li dan puteri Bengcu yang bernama souw Tek Bun. Gadis itu sendiri bernama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
souw Lee Cin. Dan gadis ke dua bernama Tang cin Lan, puteri dari Pangeran Tang Gi su. Kalau ouw Kwan Lok menjadi muridnya, dia tentu akan dapat pergi dengan leluasa ke selatan, mencari dua orang gadis itu dan membunuh mereka
"Baik, ouw Kwan Lok. aku mau tinggal bersamamu asalkan engkau suka menjadi muridku" akhirnya Koan Ek mengambil keputusan. Mendengar ucapan ini, Kwan Lok lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kaki kakek itu dengan wajah girang sekali.
"suhu, harap jangan khawatir. Teecu akan melayani semua keperluan suhu can teecu akan belajar dengan tekun dan memenuhi semua perintah suhu dengan patuh."
"Bagus Aku percaya kepadamu seperti aku percaya kepada Pak-thian-ong. Aku akan mengajarkan semua ilmuku kepadamU dan mengingat bahwa engkau pernah menjadi murid Pak-thian-ong sejak kecil, tingkat kepandaianmu tentu sudah tinggi dan dalam waktu dua tahun saja engkau akan dapat mempelajari semua ilmuku dengan baik, Akan tetapi aku memberikan semua ilmuku kepadamu dengan maksud agar kelak engkau dapat mewakili aku untuk membunuh musuh- musuhku yang telah mencelakakan aku."
DewiKZ 48
ouw Kwan Lok adalah seorang pemuda yatim piatu yang sejak kecil menjadi murid Pak-thian-ong. Dia lihai dan cerdik sekali, pembawaannya menyenangkan, lembut dan sopan maka dahulu Pak-thian-ong juga sayang sekali kepadanya dan telah mewarisi semua ilmunya. Mendengar ucapan gurunya yang baru itu, dia cepat berkata, "Teecu siap sebutkan saja nama dan tempat tinggal musuh-musuh suhu dan kelak teecu (murid) akan membasmi mereka membalaskan sakit hati suhu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagus, duduklah." setelah pemuda itu duduk di atas batu berhadapan dengan Koan Ek, bekas datuk selatan yang tadinya berjuluk Thian-te Mo-ong (Raja lblis Langit Bumi), menceritakan dengan singkat nama musuh-musuhnya.
"Para musuhku ini juga menjadi musuh Pak-thian-ong pula, yang membuat gurumu yang pertama sampai tewas dan membuat aku celaka. orang pertama yang harus kau binasakan adalah seorang muda bernama song Thian Lee. Hati-hatilah kalau menghadapi orang ini karena dia lihai sekali. Akan tetapi setelah engkau mewarisi ilmu-ilmu Pak-thian-ong ditambah dengan ilmu-ilmu darikupula, aku yakin engkau akan mampu menandinginya. Bunuhlah song Thian Lee itu Adapun orang ke dua dan ke tiga adalah dua orang gadis."
"Dua orang gadis?" tanya Kwan Lok seolah dia merasa heran meniapa gurunya dapat mendendam kepada dua orang gadis.
"Mereka pun bukan orang-orang sembarangan- Yang seorang bernama souw Lee Cin- ia ini murid Ang-tok Mo-li maka lihai sekali, dan gadis kedua bernama Tang cin Lan, puteri Pangeran Tang Gisu. Nah, tidak perlu kusebutkan yang lain-lain, karena musuh-musuh utamaku adalah tiga orang ini. Dan engkau harus berhasil membunuh mereka."
"Akan teecu catat dan ingat nama- nama itu, suhu. Dan teecu berjanji akan menaati perintah Suhu, membunuh tiga orang itu."
DewiKZ 49
Giranglah hati Koan Ek. Setelah melepaskan lelah, dia lalu mengikuti muridnya pergi ke utara. Mendiang Pak-thian-ong mempunyai sebuah rumah besar di sebuah kampung orang-orang Hui dan di tempat tersembunyi itulah Koan Ek tinggal bersama ouw Kwan Lok, dengan tekun mengajarkan semua ilmunya kepada pemuda itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan main girangnya ketika dia mendapat kenyataan bahwa Kwan Lok memiliki bakat yang besar dalam ilmu silat, juga amat ralin berlatih.
Setelah dua tahun tinggal bersama, Kwan Lok sudah dapat menguasai semua ilmu silat yang diajarkan gurunya. Pada suatu pagi, Koan Ek memanggil muridnya untuk menghadap.
"Semua ilmuku telah dapat kau kuasai dengan baik, murid ku. sekarang tibalah saatnya engkau membalas budi kepadaku dengan mencari dan membunuh tiga orang musuh besarku itu."
Kwan Lok mengangguk-angguk dan berkata, "Teecu juga pikir begitu, Suhu. Sudah tiba waktunya bagi teecu untuk berkecimpung di dunia kang-ouw dan melaksanakan perintah Suhu. Apalagi kalau diingat bahwa tiga orang musuh besar Suhu itu pun musuh besar Suhu Pak-thian-ong, hal ini menambah semangat kepada teecu. Akan tetapi, teecu masih asing di dunia kang-ouw, tidak mengetahui keadaan di dunia kang-ouw, siapa yang boleh diajak berkawan dan siapa yang harus dilawan-"
Koan Ek bercerita kepada muridnya. Dia mengatakan bahwa dua tahun yang lalu, dunia kang-ouw mengenal empat orang datuk besar. sebagai datuk besar selatan adalah dia sendiri dengan julukan Thian-te Mo-ong, sebagai datuk besar utara adalah mendiang Pak-thian-ong Dorhai, datuk besar barat adalah Thian-tok GU Kiat Seng dan datuk besar dari timur adalah siangkoan Bhok.
DewiKZ 50
"sekarang, setelah namaku sebagai datuk besar selatan telah terhapus, dan Pak-thian-ong sebagai datuk utara sudah tewas, yang tinggal hanya datuk timur siangkoan Bhok yang berjuluk Tung ong tinggal sebagai majikan di Pulau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga, dan Thian-tok Gu Kiat seng yang tinggal di daerah sin-kiang sebagai datuk barat."
"Di samping kedua datuk timur dan barat itu, siapa lagi di antara tokoh dunia persilatan yang berilmu tinggi, suhu?"
"Memang hal ini amat renting bagimu yang baru akan terjun ke dunia kangouw. Ada tokoh yang berjuluk Liok-te Lo-mo (lblis Bumi Tua) yang tinggal di kaki Pegunungan Tai-hang-san- Ada pula yang lebih lihai, yaitu Jeng-ciang-kwi (setan tangan seribu) yang tinggal di Guha Tengkorak di lembah iblis Pegunungan Kwi-san-"
"Apakah hanya ada empat orang itu, suhu?"
"Empat orang itu yang sealiran dengan kita, bebas dan berkuasa di wilayah masing-masing, sering kali dimusuhi oleh para ahli silat yang menyebut diri mereka sendiri pendekar"
"Dan di antara para pendekar itu, apakah tidak ada yang lihai dan perlu dikenal namanya?" DewiKZ 51
"Wah, banyak sekali Akan kuperkenalkan nama- nama yang kukenal saja, pertama adalah Im-yang seng-cu Ketua Kun-lun-pai yang juga berjuluk Pek bi Lojin (Kakek Beralis Putih). Ke dua adalah Hui sian Hwesio wakil Ketua siauw-lim-pai. Ke tiga adalah Tan Jeng Kun yang bertapa di pegunungan Thai-san. Ke empat adalah Pek I Lo-kai yang perantau dan tidak tentu tempat tinggalnya dan jangan dilupakan orang ke lima bernama Im Keng Thaisu Ketua siauw-lim-pai di Kwi-cu. Lima orang ini adalah orang-orang sakti dan engkau harus berhati-hati kalau berjumpa dengan mereka. Ada lagi wanita yang lihai berjuluk Ang-tok Mo-li yang wataknya aneh, tidak berpihak kepada kita juga tidak berpihak kepada para pendekar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Teecu akan ingat nama-nama besar itu, suhu, dan tidak akan bertindak sembarangan-"
setelah menerima banyak petunjuk gurunya, Kwan Lok lalu berangkat meninggalkan gurunya diperkampungan suku Hui itu dan membawa bekal uang sekadarnya, pakaian yang dibuntal kain kuning, pisau-pisau terbangnya dan sepasang pedang yang diterimanya dari suhunya. Kemudian dia melakukan perjalanan ke selatan, seorang diri dengan pakaian serba putih. Dia melakukan perjalanan cepat, bagaikan seekor bUrung rajawali putih yang keluar dari sarangnya, lembut namUn garang dan berbahaya.
ooo0ooo
PulaU itu kalau dilihat dari kejauhan, memang kelihatan seperti seekor naga. Karena bentuknya ini, maka pulau itu disebut Pulau Naga. setiap orang nelayan dan tukang perahu di seluruh pantai Lautan Timur, tentu mengenal pulau ini. Akan tetapi mereka tidak berani terlalu keras membicarakan tentang Pulau Naga. Apa lagi, tidak ada yang berani mendekati pulau itu.Bahkan apa bila perahu mereka berlayar, mereka menghindari agar jangan terlalu dekat dengan pulau yang mereka takuti itu.
DewiKZ 52
Ada apakah di Pulau Naga? Pulau itu menjadi tempat tinggal seorang datuk besar golongan sesat yang berjuluk Tung- hai-ong (Raja Lautan Timur). Bahkan dia menjadi majikan pulau itu, karena pulau itu sudah dianggap sebagai miliknya sendiri. Pulau itu tidak terlalu besar, akan tetapi memanjang seperti bentuk tubuh naga. Luasnya sekitar dua puluh hektar dan pulau ini mempunyai tanah yang subur, dengan bukit kecil di tengah-tengah. Karena pulau ini menjadi milik perorangan, maka penghuni pulau itu semua adalah anak buah datuk itu. Merupakan sebuah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perkampungan besar dan Tang-hai-ong siangkoan Bhok menjadi majikannya atau raja keciinya. Anak buah datuk ini kurang dari seratus orang banyaknya, dan semua tinggal dipulau itu bersama keluarganya.
Para penghuni Pulau Naga itu rata- rata memiliki ilmu silat yang cukup tangguh. Dan bagi semua bajak laut, siangkoan Bhok dianggap sebagai datuknya, dan para bajak laut selalu memberi semaCam upeti kepada keluarga siangkoan, tanda taluk. siapa berani melanggar tentu akan mengalami malapetaka. selain menerima upeti dari para bajak laut yang membuat keluarga siangkoan menjadi kaya-raya, juga para anak buah Pulau Naga bekerja sebagai nelayan di laut dan petani di darat. Keadaan Pulau Naga menjadi makmur.
Keluarga macam apakah siangkoan itu? Keluarga siangkoan terdiri dari siangkoan Bhok yang berusia lima puluh tujuh tahun, seorang isteri dengan seorang putera, dan belasan orang selir. siangkoan Bhok seorang laki-laki yang tinggi besar dan gagah perkasa bermuka merah seperti Kwan Keng (tokoh dalam kisah sam Kek). Ilmu silatnya tinggi sekali dan senjata dayungnya amat ditakuti lawan disegani kawan. Dia merupakan seorang datuk besar dunia kang-ouw yang jarang memasuki daratan dan hidup dipulau itu seperti seorang raja. Untuk menjaga keamanan pulau yang dikuasainya, siangkoan Bhok mengadakan peraturan sendiri, yaitu bahwa wilayahnya yang tidak boleh dilanggar orang luar mencapai satu mil dari pantai ke laut. Karena siapa pun orangnya yang melanggar, perahunya tentu ditenggelamkan dan orangnya dibunuh, maka tidak ada lagi tukang perahu berani mendekatkan perahunya ke pulau itu.
DewiKZ 53
Tidak ada yang usil dan berani menentang kekuasaan siangkoan Bhok. bukan hanya karena anak buahnya banyak, akan tetapi terutama sekali karena kelihaian datuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar ini. siangkoan Bhok menguasai bermacam-macam ilmu silat, bahkan pernah mempelajari ilmu silat Jepang dari seorang pendekat samurai ketika dia masih muda. Dan yang terkenal di antara ilmu-ilmunya adalah ilmu tongkat swe-kut-pang (Tongkat Penghancur Tulang) yang dimainkan dengan dayung bajanya, ilmu silat Kui-liong-kun (silat Naga setan) yang dirangkainya sendiri, juga ilmu tangan beracun Ban-toksciang (Tangah selaksa Racun).
Datuk tinggi besar yang tampan dan gagah ini mempunyai seorang Isteri yang cantik, lembut dan di balik kelembutannya itu tersembunyi kekerasan hati yang mengerikan. siangkoan Hujin (Nyonya siangkoan) ini berusia lima puluh dua tahun, masih tampak cantik menarik dalam usianya yang banyak itu, selalu berpakaian sutera halus dan indah. Nyonya siangkoan juga bukan wanita lemah, ilmu pedangnya indah dan berbahaya dan ia amat terkenal dengan senjata rahasia yang disebut Toat-beng-tok-ciam (Jarum Beracun Pencabut Nyawa). Biarpun hatinya keras, namun agaknya ia penyabar menghadapi suaminya yang di waktu mudanya merupakan seorang pria mata keranjang. Bahkan setelah berusia lima puluh tujuh tahun, siangkoan Bhok mempunyai belasan orang selir. Nyonya siangkoan agaknya tidak peduli akan hal ini, akan tetapi dengan satu syarat bahwa apabila ada selir suaminya yang mempunyai anak. maka anak itu akan dibunuhnya Karena keputusan yang mengerikan dari isterinya ini, siangkoan Bhok tidak mempunyai anak lain kecuali yang dilahirkan isterinya.
DewiKZ 54
Anak itu adalah seorang anak laki-laki yang kini telah berusia dua puluh dua tahun dan bernama siangkoan Tek. siangkoan Tek bertubuh tinggi besar dan berwajah tampan gagah seperti ayahnya. Gerak-geriknya lembut seperti ibunya, akan tetapi wataknya seperti ayahnya. Dia seorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemuda mata keranjang. Karena tinggal diperkampungan anak buah Pulau Naga, maka yang menjadi korbannya tentu saja adalah gadis-gadis anak para anggauta Pulau Naga sendiri Tidak ada gadis puteri anak buah yang berwajah cantik terlewat. semua menjadi korban pengumbaran nafsu siangkoan Tek. Dan tidak ada gadis pulau itu yang menolak karena selain berwajah tampah gagah siangkoan Tek juga merupakan majikan muda mereka. Para anak buah Pulau Naga juga tidak ada yang berani menghalangi bahkan mereka bangga bahwa puteri mereka disukai majikan muda itu.
sebagai putera tunggal siangkoan Bhok dan isterinya, tentu saja sejak kecil siangkoan Tek digembleng ilmu silat oleh ayah ibunya dan dalam usia dua puluh dua tahun, kini dia telah menguasai semua ilmu yang dimiliki ayah dan ibunya. Akan tetapi dia memilih pedang sebagai senjatanya, seperti ibunya. Walaupun dia pandai pula memainkan swe-kut-pang, akan tetapi dia tidak suka kalau ke mana- mana harus membawa dayung atau tongkat seperti ayahnya. Membawa pedang dipunggungnya lebih gagah baginya.
Nafsu itu sifatnya seperti api. Kalau dibiarkan berkobar makin lama semakin menjadi. segala apa dilalapnya, tidak pernah mengenal puas, bahkan makin banyak yang dimakannya, makin lapar dan hauslah dia Dan sudah menjadi sifat nafsu, kalau dituruti lambat atau cepat dia akan menjadi bosan dengan yang sudah didapatkannya dan selalu haus akan "makanan" yang baru.
DewiKZ 55
Demikian pula dengan siangkoan Tek yang dikuasai nafsu sejak dia masih amat muda, kini telah menjadi bosan dengan gadis-gadis diperkampungan pulau Naga, bosan dengan anak-anak perempuan para anggauta Pulau Naga sendiri. Demikianlah setelah berusia dua puluh dua tahun, siangkoan Tek mulai suka keluyuran keluar dari Pulau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga, pergi ke daratan untuk bersenang-senang. Dia adalah seorang pemuda yang tampan gagah, berpakaian indah bersikap lembut memiliki banyak uang. Tentu saja amat mudah baginyak uang. Tentu saja amat mudah baginya untuk menjatuhkan hati para gadis di daratan. Beberapa tahun yang lalu ayahnya pernah mengajaknya merantau selama setengah tahun dan dalam perantauannya ini siangkoan Tek mendapatkan banyak pengalaman dan bertemu dengan para pendekar dan tokoh kang-ouw (baca kisah Gelang Kemala).
Pada suatu hari, siangkoan Tek meninggalkan Pulau Naga, berperahu seorang diri menuju kepantai daratan. sedikitnya sebulan sekali dia pergi ke daratan untuk bersenang-senang. Dengan harapan akan mendapatkan kesenangan luar biasa dan dapat menemukan mangsa-mangsa baru, Siangkoan Tek mendayung perahunya sambil bersenandung. Pakaiannya mewah, sepatunya baru, kepalanya memakai topi yang biasa dipakai orang-orang muda golongan bangsawan atau hartawan, di sakunya banyak uang, dia mendayung perahu seenaknya.
setelah tiba dipantai daratan, dia mengikatkan perahunya dipantai, mengambil sehelai bendera kecil bertuliskan "Pulau Naga" dan menancapkan tangkai bendera di kepala perahunya. Tak seorang pun akan berani mencuri perahu itu kalau melihat bendera ini yang menunjukkan bahwa perahu itu milik Pulau Naga.
setelah itu, dia meninggalkan perahunya, yakin bahwa tidak ada orang akan berani mengganggu perahu itu. Dia tidak mempedulikan dusun-dusun yang dilewatinya, melainkan langsung menuju ke kota Yen-tai yang tidak jauh dari tempat itu.
DewiKZ 56
Akan tetapi, di tengah perjalanan ini dia menyusul serombongan orang yang mengiringkan sebuah joli yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
digotong dan rombongan ini diramaikan oleh bunyi alat-alat musik yang dimainkan di sepanjang perjalanan dengan gembira juga wajah orang-orang yang mengiringkan joli itu nampak cerah gembira. siangkoan Tek segera mengetahui bahwa rombong an itu adalah orang-orang yang mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria dan melihat bahwa mempelai wanita yang diantarkan ke rumah mempelai pria, mudah diduga bahwa mempelai prianya tentu seorang bangsawan atau setidaknya seorang yang kaya-raya dan terpandang.
DewiKZ 57
siangkoan Tek tidak peduli akan hal itu dan hatinya sudah tertarik sekali. Kalau ada gadis dusun yang dipilih oleh seorang bangsawan atau hartawan yang tinggal di kota, maka mudah diduga bahwa gadis itu pasti seorang yang cantik sekali. Dia lalu berjalan cepat mendahulu rombongan itu sambil menengok ke arah joli untuk melihat mempelai wanita itu. Akan tetapi jolinya tertutup tirai merah dan dia tidak dapat melihat ke dalamnya. siangkoan Tek cepat mengambil dua buah batu kerikil dan tanpa ada yang mengetahuinya dia melontarkan dua buah batu itu ke arah pemikul joli. Dua dari empat orang pemikul joli itu mengaduh dan terguling sehingga joli itupun miring. cepat dua orang pemikul yang lain menurunkan joli agar tidak sampai terpelanting dan gegerlah semua orang, ingin mengetahui apa yang terjadi. suara suling dan tambur dihentikan dan semua orang merubung dua orang pemikul tandu yang tadi mengaduh dan terguling. Tirai joli disingkap oleh sebuah tangan yang mungil dan tampaklah seorang gadis yang cantik jelita dirias sebagai mempelai muncul dari balik tirai. Mempelai wanita itu pun agaknya tertarik dan hendak melihat apa yang terjadi. Inilah yang dikehendaki siangkoan Tek dan begitu melihat wajah mempelai wanita, jantungnya berdebar dan seluruh, tubuhnya tergetar. Alangkah cantiknya mempelai wanita itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keadaan menjadi semakin gempar ketika tiba-tiba ada sesosok bayangan orang melompat dekat joli dan menyambar tubuh mempelai wanita lalu wanita itu dipanggulnya dan dibawa lari, cepat sekali. semua orang hanya melihat bahwa penculik itu seorang pemuda yang berpakaian indah, akan tetapi tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena siangkoan Tek bergerak dengan cepat sekali. Mempelai wanita itu menjerit-jerit akan tetapi lalu bungkam ketika siangkoan Tek cepat menotoknya dan membuatnya pingsan.
Tentu saja para pengantar mempelai itu menjadi terkejut dan marah. Di siang bolong ada orang berani menculik mempelai wanita, sungguh peristiwa ini luar biasa. Mereka lalu melakukan pengejaran, bahkan dua orang di antara mereka yang sejak tadi menunggang kuda dan menjadi semacam "pengawal" bagi rombong an mempelai itu, lalu membalapkan kudanya melakukan pengejaran.
Akan tetapi, biarpun memanggul tubuh seorang gadis dewasa, siangkoan Tek dapat lari cepat sekali sehingga tidak dapat dikejar dua orang penunggang kuda itu. Akan tetapi siangkoan Tek juga tidak dapat meninggalkan jauh.
setelah tiba di tepi pantai, siangkoan Tek cepat melepaskan tali pengikat perahunya dan membawa gadis itu meloncat ke dalam perahunya yang sudah ditariknya ke air. Dua orang penunggang kuda itu masih sempat melihat bendera bertuliskan Pulau Naga di kepala perahu dan mereka mendadak berhenti dengan muka pucat. Pulau Naga Mereka berdua tidak berani mengejar lagi, apa pula perahu itu sudah mulai didayung ke tengah lautan oleh siangkoan Tek.
DewiKZ 58
Keluarga mempelai wanita menjadi geger setelah mendengar bahwa mempelai wanita diculik orang Pulau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga. Pihak mempelai pria segera diberitahu akan peristiwa itu.
Keluarga mempelai pria adalah seorang pejabat tinggi di kota Yen-tai, merupakan komandan pasukan penjaga keamanan di daerah pesisir dan kota Yen-tai. Komandan pasukan itu bernama su Tian Ho dan yang menikah adalah puteranya bernama su Keng Bi. Ketika menerima laporan bahwa calon mantu perempuannya diculik oleh orang Pulau Naga, Panglima su menjadi marah sekali. Dia memang tidak pernah bentrok dengan Pulau Naga dan tidak mau mengganggu Pulau Naga karena tidak pernah ada laporan bahwa orang-orang Pulau Naga melakukan kekacauan. Di samping itu, dia pun segan bermusuhan dengan penghuni Pulau Naga yang ditakuti orang itu. Asal orang-orang Pulau Naga tidak membikin kerusuhan, dia pun tidak ambil peduli.
Akan tetapi sekali ini dia yang terpukul. Mantunya dilarikan orang Pulau Naga, hal itu berarti penghinaan besar baginya. Kalau dia tidak bertindak, apa akan kata orang?
Dia adalah komandan pasukan keamanan!!
DewiKZ 59
Dengan geram Komandan su lalu mengumpulkan seratus orang perajurit, mempergunakan belasan buah perahu dan memimpin pasukannya itu menyeberang ke Pulau Naga dengan persenjataan lengkap sebelum mereka tiba di Pulau Naga, orang-orang Pulau Naga dengan kaget melihat datangnya belasan buah perahu yang mendekati pulau itu. Mereka cepat memberi laporan kepada siangkoan Bhok. Majikan pulau ini menjadi marah mendengar pelaporan anak buahnya bahwa ada belasan buah perahu penuh dengan penumpangnya menghampiri pulau.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa kalian melapor kepadaku? Bukankah sudah kuperintahkan untuk membinasakan semua orang yang berani mendekati pulau?" bentak siangkoan Bhok.
"Ampunkan kami, To-cu (Majikan atau Ketua Pulau), kami tidak berani sembarangan bertindak karena perahu-perahu itu memakai bendera pemerintah. Mereka adalah para perajurit kerajaan yang dipimpin oleh seorang perwira bertubuh tinggi besar. Kami menunggu perintah dari To-cu, baru berani kami bertindak."
Mendengar ini, siangkoan Bhok terkejut. Memang bukan main-main kalau harus menyerang dan membinasakan banyak perajurit kerajaan. selama ini dia sudah bersikap hati-hati, menjauhkan perbuatan yang akan dapat mencelakakan diri sendiri, yaitu bermusuhan dengan pemerintah. Ini pula yang menyebabkan dia tidak mau ikut campur ketika beberapa orang datuk mendukung pemberontakan yang dilakukan Pangeran Tua. Maka, ketika pemberontakan itu dihancurkan, namanya tetap bersih dan dia tidak dimusuhi pemerintah. Kenapa sekarang ada perajurit-perajurit mendatangi pulaunya? siangkoan Bhok segera berganti pakaian yang mewah, kemudian memimpin orang-orangnya menuju ke pantai pulau ke arah mana perahu-perahu itu berlayar menghampiri. Dia memerintahkan anak buahnya agar jangan sembarangan bergerak sebelum mendapat perintah darinya.
Perahu-perahu itu kini merapat ke pantai pulau dan semua penghuni pulau Naga memandang dengan hatitegang. Haruskah mereka bertempur melawan pasukan pemerintah? Namun siangkoan Bhok bersikap tenang saja, seperti tuan rumah yang menanti datangnya tamu kehormatan.
DewiKZ 60
su-ciangkun melompat dari atas perahunya ke darat. Dia sudah pernah berjumpa dengan siangkoan Bhok dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
undangan pesta-pesta di kota Yen-tai, karena orang-orang penting di kota itu tidak melupakan majikan pulau Naga itu kalau merayakan sesuatu dan mengundang orang-orang kalangan atas. Maka, begitu su-ciangkun melompat ke daratan pulau itu, siangkoan Bhok yang segera mengenalnya mengangkat kedua tangan depan dada dan bertanya dengan suara lantang,
"Kunjungan su-ciangkun membawa pas ukan, sungguh mengejutkan. Ada urusan apakah gerangan yang membuat Ciangkun datang seperti hendak melakukan pertempuran?"
Dalam suaranya, biarpun cukup sopan akan tetapi ada nada mengejek. seolah-olah dia tidak memandang sebelah mata kepada pasukan yang seratus orang banyaknya itu. "Agaknya ada urusan yang sangat penting yang dibawa Ciangkun"
Agak tergetar juga perasaan hati su-ciangkun melihat sikap majikan pulau itu dan melihat puluhan orang anak buah Pulau Naga berjaga-jaga dan tidak bergerak bagaikan barisan patung. sungguh besar wibawa majikan pulau Naga ini. Maka diacun mengangkat kedua tangan depan dada sambil berkata, "Tepat sekali dugaan To-cu bahwa kami datang membawa urusan yang amat penting. Ketahuilah bahwa hari ini putera kami hendak menjemput calon isterinya, akan tetapi di tengah perjalanan, calon mantuku itu diculik orang. Penculiknya seorang pemuda dan melihat dia melarikan calon mantuku dengan perahu yang ada bendera Pulau Naga, maka kami sengaja datang ke sini untuk minta agar mantu perempuan kami itu dikembalikan dan pelakunya dihukum"
DewiKZ 61
Tanpa diberi keterangan dua kali, siangkoan Bhpk sudah menduga bahwa pelaku penculikan wanita itu tentu puteranya siapa lagi yang berani melakukan hal itu kalau bukan puteranya? Dia sudah mengenal watak puteranya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan biasanya dia mendiamkan saja semua ulah siangkoan Tek yang gila wanita itu. Akan tetapi sekali ini lain, Yang diculik adalah calon mantu su-ciangkun. Pasti akan terjadi malapetaka besar kalau gadis itu tidak dikembalikan. Kalau hanya menghadapi su- ciangkun dan seratus orang perajurit saja, dia sama sekali tidak gentar. Akan tetapi bagalmana kalau pasukan kerajaan menyerbu pulau itu dengan ribuan orang perajurit?
"Hemm, memang ucapan ciangkun benar. Kalau ada anak buah kami yang melakukan perbuatan, pasti akan kami hukum seberat-beratnya dan calon mantu Ciangkun kami kembalikan. Berilah waktu kepada kami sampai besok pagi, akan kami selidiki lebih dulu dan besok akan kami serahkan kepada Ciangkun dipantai daratan"
Mendengar jawaban ini, su- ciangkun terpaksa menahan kemarahannya. Ucapan majikan Pulau Naga itu memang masuk di akal, pelakunya harus diselidiki lebih dulu. Maka dia lalu dengan suara lantang,
"Kami dapat menerima usul To-cu. Kami akan menarik diri dan menanti dipantai daratan sampai besok pagi. Kalau sampai besok pagi tidak ada berita ketentuan dari To-cu, jangan salahkan kami kalau terpaksa kami bertindak"
siangkoan Bhok juga menahan rasa dongkolnya. Dia saling memberi hormat dengan su-ciangkun yang segera memasuki perahunya kembali dan dia memerintahkan pasukannya untuk kembali ke daratan.
DewiKZ 62
siangkoan Bhok melihat betapa dalam menyambut pasukan pemerintah itu, semua anggauta Pulau Naga keluar, kecuali siangkoan Tek. Dugaannya semakin kuat dan setelah keadaan pulih kembali, dia lalu cepat menuju ke rumah puteranya itu. sejak berusia dua puluh tahun, siangkoan Tek memang minta tinggal di rumah terpisah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari orang tuanya sehingga dia dapat leluasa melakukan apa saja yang dikehendakinya.
setelah tiba di rumah puteranya, siangkoan Bhok langsung saja menuju ke kamar puteranya yang pintunya tertutup dan dari luar kamar dia sudah mendengar isak tangis seorang wanita. Dia marah sekali, bukan marah karena siangkoan Tek menculik seorang wanita, melainkan karena perbuatan puteranya itu mengandung permusuhan dengan pasukan kerajaan. sekali tendang pintu kamar itu jebol dan siangkoan Bhok melangkah masuk.
Dia mengerutkan alisnya melihat siangkoan Tek sedang merangkul seorang gadis cantik yang menangis terisak-isak. Pemuda itupun terkejut dan cepat meloncat ketika melihat ayahnya memasuki kamarnya dengan menjebol daun pintu.
"Ada apakah, Ayah?" tanyanya heran karena belum pernah ayahnya marah melihat dia mempermainkan wanita. biasanya ayahnya tidak peduli bahkan pura-pura tidak tahu kalau dia membawa gadis-gadis ke dalam kamar rumahnya.
siangkoan Bhok memandang kepada puteranya dengan mata marah. Lalu dia memandang kepada gadis itu yang nampak ketakutan dan turun dari pembaringan lalu berjongkok di sudut kamar.
"Inikah gadis yang menjadi pengantin dan kau culik?" tanya siangkoan Bhok.
siangkoan Tek tersenyum, masih tidak percaya bahwa ayahnya akan marah kepadanya hanya karena soal kecil itu. Dia mengangguk dan menjawab, "Benar, Ayah. Apakah Ayah menghendaki?"
DewiKZ 63
"Goblok!! Tolol!! Tidak tahukah engkau siapa ia? Ia adalah calon mantu su-ciangkun. Tadi dia membawa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pasukan mendarat ke Pulau Naga dan hendak menggunakan kekerasan."
"Ah, takut apa, Ayah? Kita lawan saja" kata siangkoan Tek penasaran.
"Dasar bodoh tak pandai menggunakan otak" siangkoan Bhok memaki marah. "Dapatkah engkau melawan kalau kerajaan mengirim ribUan pasukan ke sini?"
Mendengar ucapan ayahnya itu, siangkoan Tek terkejut, matanya terbelalak dan dia menundukkan mukanya. Tak disangkanya kalau perbuatannya itu dapat berakibat luas.
"Ah, maafkan, Ayah. Aku tidak menyangka akan berakibat begitu. Aku tidak tahu bahwa ia calon mantu su- ciangkun-" Pemuda itu menoleh ke arah gadis yang masih mendekam di sudut. "Kalau begitu, kita kembalikan saja gadis itu kepada su- ciangkun-"
"Tolol Hal itu bahkan akan membuat su- ciangkun semakin marah. Mengembalikan gadis setelah semalam engkau keram di sini?jangan kata kan bahwa engkau belum mengganggunya, karena aku tidak akan percaya."
"Lalu, apa yang harus kita lakukan, Ayah?" kini siangkoan Tek menjadi kebingungan dan gugup,
siangkoan Bhok menudingkan telunjuknya ke arah pedang yang tergantung di dinding kamar itu, "Bunuh ia, cepat"
DewiKZ 64
siangkoan Tek mengerti apa yang dikehendaki ayahnya. Cepat dia meloncat, mencabut pedangnya dan di lain saat, gadis yang malang itu telah tewas dengan dada tertusuk pedang dan tidak sampai berteriak lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"sekarang cepat cari seorang yang dianggap menculik gadis itu, bunuh dia dan bawa ke sini" Kembali siangkoan Bhok memerintahkan kepada puteranya.
siangkoan Tek adalah seorang pemuda yang cerdik dan licik. Tanpa diberi penjelasan tahulah dia sudah apa yang akan dilakukan ayahnya. Dia berkelebat lenyap dari situ, berlari keluar dan di lain saat dia sudah mendayung perahunya menjauhi Pulau Naga. Yang diincarnya adalah sebuah perahu nelayan yang sedang mencari ikan, di luar wilayah perairan pulau Naga. Nelayan itu seorang yang masih muda dan perawakannya seperti siangkoan Tek. Inilah yang dicarinya.
Nelayan itu terkejut dan heran ketika perahu siangkoan Tek mendekatinya. Akan tetapi hanya sebentar dia terheran karena di lain saat dia sudah menggeletak tewas dan dipindahkan ke perahu siangkoan Tek. Pemuda ini mendayung perahunya kembali ke Pulau Naga, meninggalkan perahu nelayan yang terapung-apung tanpa pemiliknya. setelah tiba di pantai, dia memondong mayat itu menuju ke rumahnya, di mana siangkoan Bhok masih menunggu. sementara itu, hari telah hampir gelap karena senja telah tiba.
Pada keesokan harinya, pagi-pagi benar siangkoan Bhok telah naik perahunya yang cukup besar, dikawal oleh belasan orang anak buahnya yang mengemudikan perahu. Tujuan mereka ke pantai daratan- Setelah dekat dengan pantai dia melihat belasan perahu yang kemarin mendatanginya masih berada di tepi pantai dan tampak pasukan itu masih bergerombol di pantai.
DewiKZ 65
Perahunya tiba di pantai dan siangkoan Bhok melihat Su-ciangkun sendiri yang maju menyambutnya. siangkoan Bhok meloncat ke daratan menjumpai Su-ciangkun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagaimana, To-cu? Sudahkah engkau berhasil menemukan calon mantuku dan jahanam yang menculiknya itu?"
siangkoan Bhok tersenyum. "Sudah kami temukan dan sudah kami hukum pelakunya." Dia memberi tanda kepada anak buahnya dan beberapa orang anak buah Pulau Naga menggotong dua mayat yang sudah dimasukkan peti mati terbuka. Dua peti mati itu diletakkan di depan Su-ciangkun yang memandang dengan mata terbelalak!! Dia melihat gadis calon mantunya sudah tewas, dan seorang pemuda yang berpakaian mewah mati pula di dalam peti mati itu.
"Bagaimana calon mantuku sampai tewas?" tanya perwira itu.
"Kami menemukan penculik ini di hutan pulau kami dan ketika kami menghampiri, dia menusuk mati gadis ini. Kami turun tangan dan dia melawan, terpaksa kami membunuhnya pula. Ternyata dia bukan anak buah kami, Ciangkun."
"Akan tetapi dia menggunakan sebuah perahu yang ada benderanya."
"Memang itu perahu kami. Dia mencurinya dan menggunakan nama Pulau Naga untuk melakukan kejahatannya," siangkoan Bhok menghela napas panjang. "Untung kami dapat menemukan penculik ini, kalau tidak tentu Ciangkun akan menuduh kami."
DewiKZ 66
su-ciangkun juga menghela napas. "Bukan maksud kami untuk menuduh sembarangan. Akan tetapi pelakunya sekarang sudah dapat ditemukan dan dibunuh. sudahlah. Kematian calon mantuku lebih baik daripada hidup menanggung aib yang akan menodai nama seluruh keluarganya dan keluarga kami. Terima kasih, To-cu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Komandan itu lalu memerintahkan pasukannya untuk membawa dua peti mati itu, yang wanita untuk dikubur sepatutnya, sedangkan yang pria untuk digantung di luar tembok kota agar semua orang melihatnya.
setelah pasukan dan komandannya pergi, barulah siangkoan Bhok kembali ke perahunya dan memerintahkan anak buahnya untuk kembali ke Pulau Naga.
"Siangkoan Tek. sekali ini engkau bertindak ceroboh. Hampir saja engkau mencelakakan kita semua. Engkau terlalu mata keranjang dan tidak pilih bulu siapa yang akan menjadi korbanmu," siangkoan Bhok mengomeli puteranya ketika mereka berdua berada di dalam kamar.
Nyonya siangkoan memasuki kamar itu dan Ia masih sempat mendengar omelan suaminya terhadap puteranya. Ia pun sudah mendengar akan peristiwa penculikan yang terjadi dari suaminya ketika ia bertanya mengapa ada ribut-ribut.
"sudahlah, diomeli juga tidak ada gunanya. salahmu sendiri. Aku sudah berulang kali mengatakan bahwa anak ini harus segera dikawinkan. Usianya sudah dua puluh dua tahun dan aku benar-benar menginginkan gadis murid Pek I Lo-kai itu menjadi mantuku. siangkoan Tek juga sudah menyatakan suka kepada gadis cantik yang lihai itu. Ia pantas untuk menjadi mantu kita."
"Hemm, ia bukan saja murid Pek I Lo-kai, akan tetapi juga puteri Pangeran Tang Gi su yang sekarang menjadi Koksu Negara" kata siangkoan Bhok.
DewiKZ 67
"Apa salahnya? Itu malah baik, akan mengangkat derajat kita" bantah Nyonya siangkoan. "Anak kita cukup baik dan berharga untuk menjadi mantu Pangeran"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akan tetapi, siapa tahu ia telah bertunangan atau bahkan telah menikah," bantah pula siangkoan Bhok. "Aku juga mempunyai pandangan, seorang gadis cantik lihai, yaitu murid Ang-tok Mo-li."
Mendengar ucapan ayahnya, siangkoan Tek berkata, "Kedua-duanya aku suka, Ayah"
"Huh, mana bisa keduanya? Engkau harus pergi dari sini sekarang, agar tidak terjadi kehebohan lagi. Engkau berangkatlah dan kau selidiki tentang dua orang gadis itu, apakah mereka belum bertunangan atau menikah, baru aku yang akan pergi melakukan pinangan."
"Ayahmu benar, Nak. Pergilah cepat, selidiki dua orang gadis itu, sukur kalau mereka berdua itu belum menikah atau seorang di antara mereka masih bebas, sehingga ayahmu dapat melakukan pinangan. Akan tetapi kalau keduanya sudah menikah atau bertunangan...."
"Akan kuculik saja, lbu. Kubawa ke sini dan kami akan menikah" sambung siangkoan Tek.
"Hush, ngaco" bentak ibunya. "Aku tidak sudi mempunyai mantu seorang janda. Kalau mereka berdua sudah menikah, engkau merantaulah sampai bertemu seorang gadis yang baik dan pantas menjadi mantuku."
"Akan tetapi jangan terlalu lama. Merantaulah untuk mencari jodoh dan pengalaman di dunia kang-ouw. Paling lambat setahun engkau sudah harus pulang," kata siangkoan Bhok.
DewiKZ 68
Pemuda itu menyatakan setuju dan dia lalu berkemas. Membawa buntalan pakaian, bekal uang secukupnya, membawa pedang dan kantung jarum yang menjadi senjata rahasia ibunya dan sudah diajarkan kepadanya. Kemudian berangkatlah pemuda tampan gagah yang berpakaian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mewah ini, meninggalkan Pulau Naga diantar sampai ke seberang oleh seorang anak buah.
Di sepanjang pelayaran menuju pantai daratan itu, siangkoan Tek duduk diam di perahu, termenung. Dia teringat akan pembicaraannya dengan ayah ibunya dan kini dia terkenang akan pengalamannya bersama ayahnya dua tahun yang lalu. Dia telah bertemu dengan Tang cin Lan dan Bu Lee Cin, dua orang gadis yang sama cantik jelita dan menariknya, dan keduanya sudah menjatuhkan hatinya. Kalau diumpamakan bunga, Tang cin Lan adalah setangkai bunga seruni yang indah dan tumbuh di dalam taman- anggun dan indah. sedangkan Bu Lee Cin ibarat bunga mawar hutan- harum liar dan berduri. Akan tetapi baginya, kedua orang gadis itu sama menariknya dan kalau memperisteri seorang di antara mereka, hatinya akan merasa puas. Teringat dia peristiwa pada dua tahun yang lalu, secara kebetulan dia dan ayahnya bertemu dengan dua orang gadis itu (baca Kisah Gelang Kemala). Mereka bertanding dan dia bersama ayahnya sudah hampir dapat menaklukkan dua orang gadis itu. Dia sudah memesan kepada ayahnya agar jangan membunuh mereka karena dia ingin menawan mereka dan memiliki keduanya. Akan tetapi kemudian muncul pemuda bernama song Thian Lee itu yang membantu mereka dan menggagalkan usaha dia dan ayahnya untuk menawan dua orang gadis itu.
"Awas kau song Thian Lee Kalau bertemu lagi denganmu, aku tidak akan mengampunimu" desisnya di antara giginya dengan dendam. Kini dia telah memperdalam ilmu-ilmunya, pasti dia tidak akan kalah oleh pemuda itu.
DewiKZ 69
setelah tiba dipantai daratan, siangkoan Tek melanjutkan perjalanan seorang diri menuju ke barat. Melihat dandanan dan sikapnya, orang tentu akan mengira dia seorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sastrawan muda yang kaya-raya atau berdarah bangsawan, akan tetapi melihat pedang yang menempel dipunggung bersama buntalan kain biru, orang akan menjadi ragu karena hanya orang-orang kang-ouw yang melakukan perjalanan membawa buntalan pakaian dan pedang.
ooo0ooo
Pada suatu pagi yang cerah, seorang kakek berusia lima puluh dua tahun, bertubuh pendek gendut, berpakaian jubah pertapa, rambutnya digelung ke atas dan dipotong pendek, memasuki kota raja dari pintu gerbang barat. Kakek ini tampak lucu. Bentuk tubuhnya serba bulat. Perutnya, kepalanya, kaki dan tangannya yang pendek gemuk itu membuat dia tampak seperti kanak-kanak. tangan kirinya memegang sebuah kebutan berbulu putih.
DewiKZ 70
Akan tetapi, orang yang mengenalnya akan terkejut sekali melihat kakek ini di kota raja. Dia bukan orang sembarangan, bukan tokoh tak terkenal di dunia kang-ouw karena kakek gendut pendek ini adalah Datuk Besar dari barat. Namanya Gu Kiat seng dan julukannya adalah Thian-tok (Racun Langit). Ilmu kepandaiannya amat tinggi. Kesaktiannya setingkat dengan kesaktian para datuk lain seperti Thian-te Mo-ong dari selatan, mendiang Pak-thian-ong dari utara atau siangkoan Bhok dari timur. orang akan terheran-heran melihat datuk ini memasuki kota raja. selama ini Thian-tok tidak pernah berhubungan dengan kerajaan. Biarpun dia tidak secara langsung membantu pemberontakan para pejuang dan patriot, namun dia pun tidak pernah mau bekerja sama dengan pemerintah Ceng. Di dalam hatinya, dia bahkan membenci bangsa Mancu yang menjajah bangsa dan tanah airnya. Karena itu, dia memandang rendah para pendekar yang suka bekerja pada pemerintah Mancu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setelah berada di tengah kota raja, Thian-tok berhenti di depan seorang laki-laki tua yang berjualan buah-buahan lalu bertanya, "sobat, maukah engkau menunjukkan kepadaku, di mana rumah sang Panglima Besar?"
Penjual buah itu memandang Thian-tok dengan heran dan penuh perhatian. orang yang tidak tahu di mana adanya rumah Panglima Besar tentu seorang asing yang sama sekali tidak mengenal kota raja. siapa yang tidak tahu rumah song-thai- ciangkun, Panglima Besar souw Thian Lee yang terkenal itu? Akan tetapi melihat sepasang mata kakek itu mencorong memandangnya, penuh wibawa walaupun seluruh muka Thian-tok terenyum lucu, penjual buah itu segera menjawab,
"Rumah song-thai- ciangkun? itu di ujung jalan ini, rumah yang besar bercat hijau dan depannya terjaga oleh perajurit,"jawabnya.
Thian-tok mengucapkan terima kasih lalu berjalan menuju ke arah yang ditunjukkan oleh penjual buah, dan tak lama kemudian tibalah dia di depan gedung besar bercat hijau dan di depan gedung itu, dekat pintu halaman, terdapat sebuah gardu di mana ada tiga orang perajurit sedang berjaga.
Melihat seorang kakek gendut memakai jubah pendeta berdiri di pintu halaman dan memandang ke arah gedung, seorang di antara tiga perajurit itu lalu menegur Thian-tok. "Hei, orang tua, Mau apa engkau berhenti di situ dan memandang ke arah gedung?"
Karena teguran itu mengandung kecurigaan, Thian-tok yang wajahnya selalu berseri itu tersenyum dan wajahnya yang bulat itu seperti lenyap terselimut senyum lebar itu.
DewiKZ 71
"Maafkan aku. Benarkah ini rumah Panglima Besar song Thian Lee?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, dan engkau mau apa?"
"Aku bermaksud untuk menghadap song-tai- ciangkun, ada urusan penting yang hendak kubicarakan dengannya."
Pemimpin regu penjaga itu mengerutkan alisnya. "Urusan penting apakah? Engkau harus memberitahu kami dulu, baru akan kami laporkan ke dalam."
Melihat perajurit itu agaknya mencurigainya, Thian-tok tertawa, "Katakan saja bahwa Thian-tok Gu Kiat Seng mohon menghadap. song- ciangkun tentu mengenalku dan suka menerimaku."
-ooo0dw0ooo
Jilid: 03
PERAJURIT itu mengamati wajah dan tubuh kakek itu dan dia pun tidak lagi meragu. Dia tahu bahwa Song-ciangkun mengenal banyak tokoh kang-ouw dan sudah sering panglima itu menerima tamu yang aneh-aneh dari dunia persilatan. Bagaimanapun uga, sebaiknya dia melapor dulu ke dalam.
"Tunggulah dalam gardu sebentar sementara kami akan melaporkan ke dalam," kata perajurit itu. Thian-tok mengucapkan terima kasih lalu duduk di atas bangku dalam gardu bersama dua orang perajurit lainnya. Perajurit yang menanyainya tadi lalu melangkah tegap menuju gedung besar itu.
DewiKZ 72
Seperti yang telah diduganya, ketika dia melapor bahwa seorang kakek bernama Thian-tok Gu Kiat mohon menghadap. Panglima Song Thian Lee mengangguk-angguk dan memerintahkan kepada perajuritnya penjaga itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agar mengantarkan tamu itu ke ruangan tamu yang berada di sebelah depan kiri dari gedung itu.
Pembaca kisah Gelang Kemala tentu telah mengenal baik Song Thian Lee yang memegang peran utama dalam kisah itu dan yang karena jasa-jasanya membongkar komplotan pemberontak yang dipimpin Pangeran Tua Tang Gi Lok, telah diangkat menjadi Panglima Besar oleh Kaisar Kian Liong. Setelah dia diangkat menjadi Panglima Besar dua tahun yang lalu, Song Thian Lee yang kini berusia dua puluh dua tahun itu menikah dengan kekasihnya, Tang Cin Lan puteri dari Pangeran Tang Gi su yang kini diangkat oleh Kaisar Kian Liong menjadi Koksu (Penasihat atau Guru Negara). Kini Panglima Besar song Thian Lee tinggal di gedung besar pemberian Kaisar itu bersama isterinya. Mereka telah dikarunia seorang anak laki-laki yang kini telah berusia setahun.
Nama besar song Thian Lee mencuat di dunia kang-ouw setelah dia berhasil membongkar komplotan pemberontak yang dibantu tokoh-tokoh kang-ouw bahkan datuk-datuk besar. Panglima yang masih muda itu memang memiliki ilmu silat yang amat hebat. Dia pernah menjadi murid Liok-te Lo-mo, pernah pula digembleng oleh tokoh sesat Jeng-ciang-kwi, kemudian menjadi murid seorang pertapa di Thai-san yang bernama Tan Jeng Kun. Di tempat ini dia secara kebetulan menemukan kitab pelajaran ilmu menghimpun tenaga sinkang yang disebut Thian-te sin-kang dan sebatang pedang Jit-goat sin-kiam dengan ilmu pedangnya Jit- goat Kiam-sut. Bahkan dia makan banyak jamur ular belang yang membuat tubuhnya kuat dan kebal terhadap segala macam racun. Di dunia kang-ouw, dia dikenal sebagai seorang pendekar yang gagah perkasa.
DewiKZ 73
Isterinya, Tang Cin Lan, juga memiliki kepandaian silat tinggi dan lihai sekali. Tang Cin Lan ini pernah menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
murid seorang tokoh persilatan perantau yang kenal oleh semua kai-pang (perkumpulan pengemis) bahkan dianggap datuknya, terkenal dengan julukan Pek I Lo-kai (Pengemis Tua Berbaju Putih). Dengan ilmu tongkatnya yang disebut Hok-mo-tang itu, dia malang-melintang di dunia kang-ouw. sebagai murid tunggalnya Tang Cin Lan juga mewarisi ilmu silat tongkat Hok-mo-tang. Bahkan karena pernah digigit ular merah dan ular putih yang merupakan ular yang racunnya berlawanan, ia menjadi kebal terhadap racun, juga mampu menghimpun tenaga dalam Ang-coa-kang dan Pek-coa-kang.
Demikianiah keadaan suami isteri pendekar yang kini memperoleh kedudukan tinggi itu. Mereka hidup berbahagia dengan putera mereka yang baru berusia setahun dan bernama song Hong san. Ketika mendengar laporan bahwa seorang kakek berjuluk Thian-tok dan bernama Gu Kiat Seng datang bertemu dengannya, song Thian Lee menjadi terkejut juga . Dia sudah pernah mendengar akan nama besar Thian-tok sebagai datuk persilatan daerah barat. Kini datuk itu datang berkunjung, ada keperluan apakah? Dia lalu meninggalkan isterinya yang sedang bermain-main dengan Hong san, dan bergegas menuju ke ruangan tamu lalu duduk menunggu di situ. Karena dia sedang berada di rumah, tidak bertugas, maka dia pun mengenakan pakaian biasa saja, bukan pakaian seorang Panglima.
Dengan langkah santai Thian-tok yang diantar perajurit itu memasuki ruangan tamu yang luas itu. Melihat sang Panglima sudah duduk menanti, perajurit itu memberi hormat lalu mengundurkan diri, keluar dari ruangan tamu.
DewiKZ 74
Thian-tok Gu Kiat seng terbelalak memandang ke arah pemuda tinggi tegap yang duduk di atas kursi itu. Dia menjadi ragu-ragu. Inikah Panglima Besar song Thian Lee
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu? Pakaiannya biasa dan sederhana, bukan seperti seorang panglima besar yang mewah.
Thian Lee bangkit dari tempat duduknya dan memberi hormat kepada kakek pendek gendut itu. Dari sinar mata kakek itu saja dia sudah dapat menduga bahwa kakek itu seorang yang lihai dan kuat sinkangnya.
"selamat datang, Locianpwe. Ada keperluan penting apakah yang mendorong Locianpwe datang berkunjung..."
Thian-tok membalas penghormatan itu dan bertanya, "Apakah aku berhadapan dengan panglima song Thian Lee?"
"Benar sekali, Locianpwe. silakan duduk^" dengan sikap hormat Thian Lee mempersilakan Thian-tok duduk. Kakek itu mengangguk-angguk lalu duduk di atas kursi, berhadapan dengan tuan rumah terhalang meja.
"Aku telah mendengar banyak tentang dirimu, song-ciangkun, selama dua tahun ini. Dan sekarang, setelah berhadapan aku merasa lebih kagum lagi akan nama besarmu. Akan tetapi akupun semakin heran dan keherananku itulah yang mendorongku datang berkunjung."
Thian Lee tersenyum memandang wajah kakek itu. Wajah yang lucu, akan tetapi sinar mata itu membayangkan kekuatan yang dahsyat.
"Apa yang Locianpwe herankan?"
DewiKZ 75
"Ciangkun, aku sudah mendengar banyak tentang dirimu. Engkau seorang pendekar berkepandaian tinggi, dan aku bahkan aku mendengar bahwa orang tuamu tewas dalam pengeroyokan pasukan kerajaan. sudah sepantasnya kalau engkau menjadi seorang pendekar patriot, membela
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bangsa, membebaskan rakyat kita dari kesengsaraan, menumbangkan pemerintah penjajah"
Thian Lee tersenyum. "Locianpwe, kalau aku boleh bertanya, Locianpwe yang terkenal sebagai datuk barat ini telah berbuat apa saja untuk membebaskan rakyat dari kesengsaraan?"
Wajah Thian-tok menjadi kemerahan. "Aku memang tidak berbuat banyak. akan tetapi setidaknya aku tidak menjadi seorang pengkhianat yang membiarkan dirinya menjadi kaki tangan penjajah"
"Locianpwe, banyak jalan untuk menolong rakyat, di antaranya bekerja untuk pemerintah. Bahkan bersikap menentang dan berlagak patriot bukan menguntungkan, bahkan merugikan rakyat"
"song-ciangkun, tidak malukah engkau kepada mendiang ayahmu kalau berkata seperti itu? Ayahmu menentang penjajah sampai meninggal dunia dan engkau mengatakan bahwa perbuatan itu beriagak patriot?"
"Bukan begitu, Locianpwe. Aku bukan maksudkan Ayah, karena urusan Ayah bukan urusan melawan penjajah melainkan urusan pribadi. Membantu rakyat banyak jalannya, Locianpwe. Kalau sekarang kita melakukan usaha mengusir penjajah, hal itu belum waktunya. Mana kekuatan kita? Pemberontakan kecil-kecil itu hanya meresahkan dan mendatangkan malapetaka bagi rakyat. Untuk usaha perjuangan mengambil alih kekuasaan penjajah belum waktunya dan sementara ini, kita dapat berbuat banyak untuk kepentingan rakyat."
DewiKZ 76
"Dengan membiarkan diri menjadi kaki tangan penjajah Mancu?" tanya Thian-tok dengan suara mengejek.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Harap Locianpwe bersabar dan mendengarkan dulu penjelasanku. Yang dinamakan kaki tangan penjajah adalah mereka yang bekerja untuk pemerintah penjajah dengan menekan dan menyengsarakan rakyat. Akan tetapi, kita bisa bekerja untuk pemerintah demi kepentingan rakyat jelata. Dengan kedudukan kita, kita dapat mencegah terjadinya pemerasan dan penindasan, dengan demikian kita sudah melakukan sesuatu untuk kepentingan rakyat. Kalau tidak ingin menjadi pekerja pemerintah, kita dapat menjadi pendekar yang membela rakyat, membasmi para penjahat dan juga para pejabat yang memeras rakyat. Kalau hanya pemberontakan kecil-kecilan saja, apa artinya? Apakah Locianpwe setuju dengan cara yang dipergunakan Pek-lian-pai, berkedok pejuang untuk menutupi kejahatan mereka? Aku bekerja menjadi panglima bukan demi kesenangan pribadi, bukan untuk mengejar kemuliaan dan harta, melainkan untuk membantu Kaisar dalam usaha-usaha yang baik dan menguntungkan rakyat jelata juga membasmi para gerombolan penjahat yang memakai kedok perjuangan. Kalau Kaisar tidak bijaksana, akupun tidak mungkin mau menjadi panglima. Kurasa hal ini Locianpwe yang berpengalaman sudah mengetahuinya sendiri dengan baik, Apakah para tokoh kang-ouw yang membantu pemberontakan yang diadakan Pangeran Tua dua tahun yang lalu itu benar? Pemimpin pemberontakan seperti Pangeran Taa itu hanya karena ingin merampas kedudukan. Andaikata dia yang berhasil menjadi kaisar, tentu keadaan rakyat kita semakin celaka"
DewiKZ 77
Thian-tok mengerutkan alisnya menunduk dan meraba-raba dagunya yang tidak berambut. Dia menghela napas panjang, lalu memandang wajah Thian Lee dan berkata lirih, "Kalau begitu, engkau hendak mengatakan bahwa perjuangan meruntuhkan kekuasaan penjajah adalah keliru?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kita harus tunduk dan membiarkan bangsa dan negara kita terjajah terus?"
"sama sekali tidak. Locianpwe. sudah kukatakan tadi bahwa kita harus menanti waktu dan kesempatan yang baik. Kita harus memiliki pasukan yang kuat dan pemimpin perjuangan yang benar-benar bekerja demi kebebasan bangsa. Bukan sekedar membuat kekacauan dan kerusuhan kecil-kecilan yang akhirnya akan dibasmi juga oleh pemerintah. Dan untuk itu membutuhkan waktu, Locianpwe. Kalau kita merasa lemah, kita harus cerdik. Dan sementara itu, kita dapat berbuat banyak untuk membantu rakyat jelata seperti yang kukatakan tadi. Aku menghargai sikap keras terhadap penjajah, akan tetapi aku tidak menganggapnya bijaksana. Bahkan tidak ada manfaatnya bagi rakyat. Coba saja Locianpwe ingat, pengorbanan nyawa orang tuaku yang tewas karena menentang pemerintah, membuahkan apa bagi rakyat? Kalau waktunya tiba dan sudah masak untuk mengadakan perjuangan menentang penjajah, aku akan berdiri di barisan terdepan" Thian Lee berkata penuh semangat karena dia terbakar juga karena dianggap sebagai seorang pengkhianat.
"Hemm, kalau Kaisar Kian Liong mengetahui isi hatimu, apakah mungkin engkau menjadi panglima besar?"
DewiKZ 78
"Locianpwe keliru.. Beliau tahu benar akan isi hatiku. Beliau adalah Kaisar. Mancu, akan tetapi beliau juga mengetahui bahwa tidak ada rakyat di dunia ini yang suka negerinya dijajah. Beruntunglah kita mempunyai seorang kaisar penjajah seperti beliau. Beliau selalu mementingkan kebutuhan rakyat dan di lubuk hatinya, beliau mencintai rakyat jelata. Karena cintanya itulah maka beliau mengangkat aku menjadi panglima besar, maklum bahwa dengan kedudukanku aku pasti akan membela rakyat dan membasmi mereka yang menindas rakyat. Apakah dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedudukan ini bukan berarti aku lebih banyak berbakti kepada rakyat daripada para tokoh kang-ouw yang hanya dapat mencaci akan tetapi tidak melakukan sesuatu?"
Thian-tok mengangguk-angguk dan dia sekarang tersenyum lebar.
"Bagus sekarang baru aku mengerti benar akan isi hati song-ciangkun. Terima kasih atas semua keterangan itu yang melegakan hatiku. Aku dapat menemukan kebenaran dalam semua keteranganmu tadi. selamat tinggal, Ciangkun, aku mohon diri dan tidak akan mengganggu lebih lama lagi."
song Thian Lee tersenyum dan bangkit berdiri "Apakah Locianpwe tidak ingin minum-minum dulu denganku?"
"Tidak usah, terima kasih. selamat tinggal."
"selamat jalan, Locianpwe Thian-tok"
Thian-tok Gu Kiat Seng melangkah keluar dengan cepat dan ketika dia melewati gardu penjagaan, tiga orang perajurit penjaga memberi hormat karena mereka tahU bahwa kakek pendek gendut itu adalah kenalan panglima mereka. Thian-tok membalas dengan lambaian tangan, lalu keluar dari pekarangan itu.
Setelah keluar dari kota raja, dengan mengerahkan ilmu berlari cepat Thian-tok menuju ke barat. Biarpun tubuhnya gendut dan pendek, kedua kakinya juga pendek. akan tetapi Thian-tok dapat berlari cepat sekali karena dia menggunakan ilmu meringankan tubuh yang membuat gerakannya ringan dan cepat seperti terbang.
ooo0ooo
DewiKZ 79
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di luar kota Pao-teng sebelah timur merupakan daerah yang sunyi karena penuh dengan hutan belukar. Daerah ini disukai para pemburu karena mengandung banyak binatang hutan seperti babi hutan, kijang, kelinci dan sebagainya.
Pada suatu pagi yang cerah, terdengar derap kaki kuda datang dari barat memasuki daerah itu. Tak lama kemudian tampaklah tiga orang penunggang kuda. orang akan memandang, kagum kalau melihat tiga orang penunggang kuda itu. seorang di antara mereka adalah seorang pemuda tampan gagah berpakaian mewah. orang ke dua seorang gadis cantik manis dengan pakaian mewah pula. Adapun orang ke tiga juga seorang gadis cantik, namun pakaiannya tidaklah semewah gadis pertama.
Siapakah tiga orang muda yang mengagumkan ini? Mereka adalah tokoh-tokoh Kim-liong-pai, yaitu perkumpulan yang mengelola perusahaan pengawal barang kiriman. barang kiriman itu dikawal oleh para piauwsu (pengawal barang) dari Kim-liong-pai dan kalau di atas kereta barang itu terdapat bendera Naga Emas, para penjahat tidak berani mengganggunya. Bendera Kim- liong (Naga Emas) itu bergambar seekor naga emas dan dibawahnya ditulisi tiga huruf "Kim Liong Pai". Gadis yang cantik berpakaian mewah itu bernama Souw Hwe Li, berusia dua puluh tahun. la adalah puteri tunggal dari Souw Can pendiri Kim-liong-pai, seorang tokoh Kun-lun-pai berpusat di kota Pao-ting, di mana keluarga Souw tinggal.
DewiKZ 80
Gadis ke dua bernama Liu Ceng atau biasa dipanggil Ceng Ceng, berusia sebaya dengan Souw Hwe Li, dua puluh tahun dan ia adalah keponakan dari Souw Can, saudara misan Hwe Li. Gadis yang cantik sederhana ini pun mendapat pelajaran ilmu silat dari pamannya, dan biarpun ilmu silatnya tidak setangguh Hwe Li, namun Ceng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng mempunyai cukup kepandaian untuk menjaga dan membela diri
DewiKZ 81
Pemuda itu bernama Lai song Ek. Dia berusia dua puluh dua tahun dan putera Jaksa Lai di kota Pao-ting. sejak kecil dia belajar ilmu silat dari Souw Can dan merupakan murid yang paling dekat karena dia putera jaksa dan pergaulannya dengan kedua gadis itu akrab. Bahkan tampak jelas bahwa Lai Siong Ek ini telah jatuh cinta kepada sumoinya Hwe Li. Lai Siong Ek yang menyadari bahwa dia putera seorang yang berpangkat tinggi dan berkuasa di Pao-ting, mempunyai watak yang tinggi hati. Apalagi setelah menguasai ilmu silat yang dipelajarinya dari Souw Can, dia semakin sombong. sifat ini agaknya menular kepada Souw Hwe Li. Gadis ini juga tinggi hati, angkuh dan merasa dirinya paling cantik dan paling lihai. Berbeda dengan watak kedua orang ini, Ceng Ceng yang menyadari bahwa ia seorang gadis yatim piatu yang hanya mondok saja di rumah pamannya, berwatak sederhana, pendiam dan rendah hati. Bahkan kedua orang muda itu, Siong Ek dan Hwe Li, kadang bersikap angkuh terhadap Ceng Ceng dan memperlakukannya seperti seorang pembantu saja. Akan tetapi Ceng Ceng menerima perlakuan itu dengan wajar dan ia memang menyadari sepenuhnya bahwa ia hanya seorang yang numpang hidup dan kedudukannya sama sekali tidak dapat disejajarkan dengan Hwe Li. Ia mencoba menutupi rasa rendah diri itu dengan mempelajari ilmu silat dari pamannya, Souw Can, dengan tekun. Akan tetapi karena dalam mengajarkan ilmu silat pun Souw Can pilih kasih, maka tingkat kepandaian silat Ceng Ceng hanya sejajar dengan tingkat Lai Siong Ek saja, tidak dapat menyamai tingkat Hwe Li yang paling lihai di antara mereka bertiga. Yang membuat hati Ceng Ceng selalu merasa tidak enak adalah kalau Siong Ek bicara dan memandang kepadanya. Dalam pandang matanya terpancar nafsu yang seolah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menelanjanginya, padahal ia tahu benar bahwa Siong Ek naksir Hwe Li. Hal ini membuat hatinya tidak tenang dan kadang gelisah.
Ketika mereka bertiga pada hari itu berkuda dan hendak berburu di hutan sebelah timur, Ceng Ceng selalu menjaga agar kudanya berlari paling belakang dan membiarkan Hwe Li menunggang kudanya berdampingan dengan Siong Ek.
Setelah tiba agak jauh dari kota Paoting, tiba-tiba Hwe Li menahan kudanya. Melihat ini, Siong Ek dan Ceng Ceng juga menghentikan kuda mereka. Hwe Li melambaikan tangan ke arah belakang dan Ceng Ceng menjalankan kudanya menghampiri saudara misannya itu.
"Ceng Ceng, sebaiknya engkau pulang saja untuk memberitahukan kepada Ayah bahwa aku dan Lai-suheng pergi berburu, sore nanti baru pulang. Kita tadi belum memberitahu Ayah, khawatir Ayah akan marah. Engkau tidak perlu ikut dengan kami, Ceng Ceng."
"Ah, mengapa, sumoi? Biarkan Ceng Ceng ikut membawakan nanti kalau kita mendapatkan binatang buruan."
"Tidak usah, engkau sendiri dapat membawakan, suheng. Ia harus pulang, aku tidak ingin mendapat marah dari Ayah karena tidak memberitahukan lebih dulu."
"Baiklah, Hwe Li. Aku akan pulang saja dan memberitahukan Paman," kata Ceng Ceng melihat perbantahan itu. Ia tidak ingin dibela oleh Siong Ek. setelah berkata demikian, ia memutar kudanya dan melarikan kudanya kembali ke barat, menuju kota Pao-ting. Hwe Li juga melanjutkan perjalanan diikuti oleh Siong Ek.
DewiKZ 82
Ceng Ceng tidak merasa kecewa disuruh pulang. Tadi pun ia diajak oleh Hwe Li maka ia ikut. sedapat mungkin ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak ingin melakukan perjalanan bersama Lai Siong Ek yang pandang matanya jalang terhadap dirinya itu. selagi ia menunggang kudanya dengan santai, tiba-tiba nampak debu mengebul dari depan dan serombongan penunggang kuda mendatangi dari depan.
"Tar-tar-tar Minggir kamu...." Penunggang paling depan meledakkan cambuknya dan membentak kepada Ceng Ceng dengan kasar. Penunggang kuda ini bertubuh tinggi besar dan mukanya penuh cambang bauk menyeramkan. Ceng Ceng merasa mendongkol juga , akan tetapi ia mengalah dan cepat minggirkan kudanya. Rombongan yang terdiri dari tujuh orang itu lewat dan meninggalkan debu mengebul tinggi.
"orang-orang kasar" Ceng Ceng memaki dalam hatinya dan tiba-tiba ia mengerutkan sepasang alisnya. Kalau Hwe Li dan Siong Ek yang dibentak seperti itu, kedua orang itu pasti akan menjadi marah sekali. Dan rombongan penunggang kuda itu membalapkan kuda mereka, tentu akan dapat mengejar Hwe Li dan Siong Ek. Kalau kedua orang itu menjadi marah tentu akan terjadi keributan dan perkelahian- Ah, hatinya merasa tidak nyaman dan ia pun cepat memutar kudanya dan melarikan kudanya mengejar rombongan yang menuju ke timur itu.
Hwe Li dan Siong Ek menjalankan kuda mereka dengan santai. Mereka memandang ke kanan kiri dalam hutan itu, melihat-lihat kalau ada binatang buruan. Kuda mereka berjalan berdampingan di atas jalan yang sunyi itu
DewiKZ 83
Tiba-tiba terdengar derap kaki dari arah belakang mereka dan segera terdengar bentakan orang didahului dengan bunyi cambuk meledak-ledak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tar-tar-tar Minggir kalian semua" Bentakan itu kasar dan nyaring sekali. Hwe Li dan Siong Ek menengok dan melihat rombongan itu, mereka menjadi marah.
"Gila, apa mereka kira jalan ini milik pribadi mereka?" kata Hwe Li dan gadis ini sengaja melintangkan kudanya menghadang. Hal yang sama dilakukan pula oleh Siong Ek dan keduanya sudah siap untuk menghadapi apa saja sebagai akibat sikap mereka yang menentang.
"Heii, minggir kalian Apa kalian sudah bosan hidup?" bentak laki-laki tinggi besar yang bercambang bauk itu sambil memutar-mutar cambuk mereka di atas kepalanya.
Namun Hwe Li dan Siong Ek tentu saja tidak mau minggir, bahkan Hwe Li menudingkan cambuknya kepada tujuh orang yang terpaksa menahan kuda mereka agar jangan menabrak dua ekor kuda yang dipalangkan itu. Karena tadinya berlari cepat lalu mendadak dihentikan, tentu saja kuda itu mengangkat kedua kaki depan mereka ke atas dan meringkik-ringkik.
"Hemm, bukan kami yang harus minggir, melainkan kalian" hardik Hwe Li marah. "Dan bukan kami yang bosan hidup, melainkan kalian yang mencari mampus sejak tadi kami sudah berkuda dijalan ini, kalau kalian hendak lewat, harus minta jalan dengan sopan, bukan berteriak-teriak seperti orang gila"
DewiKZ 84
Tujuh orang penunggang kuda itu marah sekali. Ada seorang gadis muda berani bicara seperti itu kepada mereka, sungguh luar biasa sekali. Penunggang kuda yang brewokan itu juga marah bukan main. Dia meloncat dari atas kudanya, diikuti oleh enam kawannya. Tujuh orang itu sudah turun dari atas kuda mereka dan si Tinggi Besar bereambang bauk itu lalu membentak dengan nyaring,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Gadis kurang ajar. Berani engkau besikap seperti itu kepada kami? Hayo lekas kau berlutut minta ampun, baru kami akan mengampunimu" si Tinggi Brewok yang usianya sekitar empatpuluh tahun itu bertolak pinggang dan berdiri dengan kedua kaki terpentang. Teman temannya juga sudah bersiap-siap untuk berkelahi.
"Twako, ia cantik sekali. Biarlah kita ampuni ia kalau ia mau ikut dengan kita" kata kawannya yang termuda dan ucapan ini disambut suara tawa mereka.
Hwe Li menjadi merah mukanya dan ia pun meloncat turun dari atas punggung kudanya sambil mencabut pedang.
"Kalian orang-orang kasar dan kurang ajar, cepat kalian berlutut minta ampun kepadaku atau pedangku akan membuat kalian menjadi setan-setan tanpa kepala".
Melihat sumoinya sudah marah dan mencabut pedang, Siong Ek juga mencabut pedangnya dan dia pun membentak. "Gerombolan berandal, kalian mencari penyakit. Hayo cepat berlutut minta ampun seperti yang diperintahkan sumoiku"
Melihat muda-mudi itu sudah mencabut pedang, tujuh orang itu pun menjadi semakin marah. Mereka semua menggerakkan tangan kanan kepunggung dan di lain saat mereka sudah mencabut golok mereka yang tadi diselipkan di belakang punggung. Golok mereka berkilauan saking tajamnya dan sikap mereka semakin bengis.
Si Tinggi brewokan berteriak sambil memutar goloknya di atas kepala. "Tangkap yang perempuan dan bunuh yang laki-laki. Rampas kuda mereka"
DewiKZ 85
Tujuh orang itu lalu bergerak menyerang muda-mudi yang sudah siap sedia itu. Terdengar bunyi nyaring ketika
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
golok bertemu pedang. Hwe Li dan Siong Ek menggerakkan pedang mereka dan memainkan ilmu pedang Kun-lun-kiam-sut yang diajarkan oleh Souw Can. ilmu pedang Kun-lun-pai memang indah dan hebat dan gerakan dua orang muda itu menunjukkan bahwa mereka telah berlatih dengan baik. Apalagi Souw Hwe Li. Dara ini mengamuk dengan pedangnya dan memaksa para pengeroyoknya untuk berlompatan ke belakang. sayang mereka berdua itu kurang pengalaman dan terlalu berhati-hati sehingga mereka tidak terlalu mendesak tujuh orang pengeroyoknya. Andaikata Hwe Li dan Siong Ek terus mendesak dan mengeluarkan jurus-jurus terampuhnya, tentu tujuh orang itu dapat dikalahkan dan tidak memakan waktu lama. Hwe Li dan Siong Ek lebih banyak menanti serangan lawan untuk dielakkan atau ditangkis, baru balas menyerang. Kalau lawan-lawannya melompat mundur, mereka tidak mendesak sehingga memberi kesempatan kepada para peneroyoknya untuk maju lagi.
selagi pertandingan berlangsung seru, tiba-tiba terdengar teriakan, "Hwe Li, aku datang membantumu"
Yang berteriak itu bukan lain adalah Ceng Ceng. Melihat Hwe Li dikeroyok, ia cepat mencabut pedangnya dan terjun dalam pertempuran membantu Hwe Li. Lima orang mengepung kedua orang gadis ini dan yang dua orang lagi mengeroyok Siong Ek. DewiKZ 86
Tadi pun sebelum Ceng Ceng datang membantu, tujuh orang berandalan itu sudah kesulitan menghadapi pedang Hwe Li dan Siong Ek. Kini datang lagi bantuan Ceng Ceng yang ilmu pedangnya setingkat dengan kepandaian Siong Ek, maka tentu saja tujuh orang berandalan itu menjadi semakin kerepotan. Dan Ceng Ceng ternyata tidak menanti seperti mereka, melainkan terus menyerang untuk menolong Hwe Li. Tak lama kemudian, Ceng Ceng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berhasil melukai seorang pengeroyok dengan pedangnya. Pundak kanan pengeroyok ini terluka dan mengucurkan banyak darah sehingga orang itu terpaksa mundur dan tidak mampu melanjutkan pengeroyokannya. Pedang Hwe Li menyambar ke arah pemimpin gerombolan itu. si Tinggi Brewokan berteriak dan goloknya terlepas dari pegangan karena lengan kanannya terluka parah di dekat siku. Dia pun terpaksa mundur tidak dapat melanjutkan pengeroyokan.
Melihat ini Siong Ek mempercepat gerakan pedangnya dan seorang pengeroyok roboh dengan paha terluka parah. Melihat keadaan para temannya, si Muka Brewok lalu memberi aba-aba, "Gawat, kita lari"
Dia sendiri sudah cepat meloncat ke atas punggung kudanya, diikuti oleh dua orang teman yang terluka. Empat orang lainnya segera berlompatan ke belakang dan mengikuti jejak pemimpinnya, dantak lama kemudian tujuh orang itu sudah membalapkan kuda mereka melarikan diri
"Kita kejar mereka" Siong Ek berseru,
"Musuh yang lari tidak perlu dikejar, dapat berbahaya bagi kita" kata Ceng Ceng memperingatkan, seperti yang pernah dinasihatkan pamannya.
"Tidak usah mengejar. Tikus-tikus seperti itu tidak ada harganya untuk dikejar. Baru mereka tahu rasa, berani mengganggu kita" kata Hwe Li dengan sikap bangga, lalu menoleh kepada Ceng Ceng. "Ceng Ceng, aku sudah menyuruh engkau pulang, kenapa engkau masih berada di sini?"
DewiKZ 87
"Ya, tidak perlu bantuanmupun kami berdua akan membasmi mereka" kata Siong Ek. akan tetapi matanya memandang ke arah Ceng Ceng dengan penuh gairah, dan menyimpan kembali pedangnya dengan lagak gagah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku berpapasan dengan mereka di jalan dan melihat sikap mereka yang kasar, aku khawatir mereka akan mengganggu kalian- maka aku lalu kembali. Benar saja mereka mengeroyok kalian maka aku cepat membantu," kata Ceng Ceng.
"Hemm, melawan tikus-tikus macam itu, aku atau suheng sendiri pun akan mampu mengalahkan mereka. Kami tidak memerlukan bantuan" kata Hwe Li dengan nada menyalahkan.
"Bagus, pendekar-pendekar Kun-lun-pai sungguh mengagumkan" tiba-tiba terdengar suara orang dan tahu-tahu di situ telah muncul seorang pemuda. tiga orang murid Souw Can itu segera memutar tubuh menghadapi orang itu Mereka merasa heran. Pemuda itu berpakaan serba putih dari sutera halus, dipunggungnya nampak gagang sepasang pedang dan diikat pinggangnya nampak belasan gagang belati bergagang hitam. Pemuda itu berusia kira-kira dua puluh empat tahun, wajahnya tampan sikapnya lembut dan mulutnya tersenyum ramah, akan tetapi sepasang matanya meneorong dan mengandung sinar dingin atau kejam.
DewiKZ 88
Pemuda ini bukan lain adalah ouw Kwan Lok. pemuda murid mendiang Pak-thian-ong yang kemudian diambil murid Thian-te Mo-ong. seperti kita ketahui, setelah dia tamat belajar ilmu kepada Thian-te Mo-ong, dia lalu terjun ke dunia kang-ouw dengan tugas dari gurunya untuk membalas dendam gurupertamanya dan guru ke dua itu kepada musuh-musuh mereka seperti yang dipesankan Thian-te Mo-ong. Musuh-musuh itu adalah song Thian Lee, Tang cin Lan dan Souw Lee Cin. Dia sedang dalam perjalanan menuju ke kota raja untuk menyelidiki musuh-musuhnya itu ketika di tempat itu dia sempat menyaksikan tiga orang muda itu dikeroyok oleh tujuh gerombolan jahat. Dia bersembunyi dan tidak mencampuri, apa lagi melihat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
betapa pemuda dan dua orang gadis cantik itu tidak kalah. setelah mereka bertiga menang dan mendengar ucapan mereka, barulah dia muncul dan mengeluarkan suara pujian.
Hwe Li dan Ceng Ceng memandang kepada pemuda itu dengan bimbang karena mereka ini tidak tahu orang macam apakah adanya pemuda tampan berpakaian putih itu. Akan tetapi Siong Ek menjadi marah karena pemuda itu tampan dan bersikap ramah, seolah hendak menarik hati kedua orang sumoinya dan menyainginya
Siong Tek menudingkan telunjuknya ke arah pemuda itu dan menghardik, "sudah tahu kami pendekar-pendekar Kun-lun-pai mengapa engkau berani sembarangan muncul disini?"
Souw Kwan Lok memperlebar senyumnya, akan tetapi sinar matanya yang tajam seolah-olah hendak menusuk dada Siong Ek. "sobat, aku memuji kalian bukan karena ilmu silat kalian, melainkan kalian yang masih muda, tidak ada pengalaman dan dengan ilmu silat yang begitu-begitu saja berani menentang tujuh orang gerombolan tadi."
Siong Ek membelalakkan matanya juga Hwe Li memandang dengan marah sekali karena apa yang diucapkan Kwan Lok itu merupakan penghinaan bagi mereka. Hanya Ceng Ceng yang menjadi khawatir karena pemuda berpakaian putih itu pasti bukan membual kosong belaka.
DewiKZ 89
"Hwe Li, mari kita pulang saja. Aku khawatir nanti Paman Souw Can akan menanti- nanti dan mengkhawatirkan kepergian kita," bujuk Ceng Ceng yang sebetulnya merasa enggan untuk bercekcok dengan pemuda asing itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akan tetapi Hwe Li yang sudah marah itu membentaknya, "Engkau pulanglah sendiri kalau merasa takut. Kami tidak takut kepada pemuda sombong ini"
Lai Siong Ek sudah mencabut kembali pedangnya dan menudingkan telunjuk kirinya ke arah muka ouw Kwan Lok. "Kalau engkau mengatakan ilmu silat kami hanya begitu-begitu saja, coba perlihatkan ilmu silatmu. Beranikah engkau melawan aku?" siang Ek membusungkan dadanya dan sikapnya menantang sekali.
Kwan Lok tertawa, "Heh-heh, harimau yang belum tajam taringnya dan belum kuat kukunya berani bicara besar. Jangankan melawan engkau seorang biarpun dikeroyok tiga aku tidak akan takut, dan aku akan menghadapi kalian hanya dengan tangan kosong saja"
Hampir meledak rasa perut Hwe Li mendengar ucapan itu Andaikata ia dan suhengnya bersombong, pemuda ini ternyata lebih sombong lagi Dikeroyok tiga pedang dengan tangan kosong saja?
DewiKZ 90
"Bangsat sombong!! Jangan lari dari pedangku" teriak Hwe Li dan ia pun sudah mencabut pedangnya dan menyerang dengan hebat. Melihat ini, Siong Ek juga sudah menggerakkan pedangnya, mengirim serangan yang dahsyat. Akan tetapi Kwan Lok adalah seorang pemuda yang pernah digembleng oleh dua orang datuk besar dari utara dan selatan. ilmu silatnya sudah mencapai tingkat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat dua orang pengeroyoknya itu. Dengan kedua tangan kosong dia menyambut dua serangan itu. Mula-mula dia memperiihatkan ilmunya meringankan tubuh. Dua pedang yang menjadi dua gulungan sinar menyambar-nyambar itu selalu dielakkan dan tubuhnya bagaikan bayangan yang menghilang ke sana muncul ke mari, membingungkan Hwe
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Li dan Siong Ek. Setelah mendemonstrasikan kelincahannya, Kwan Lok mengeluarkan suara mengejek,
"Ha-ha, tidak kena Ah, luput lagi Hayo keluarkan semua ilmumu" Tentu saja Hwe Li dan Siong Ek menjadi semakin penasaran dan marah.
Sementara itu, Ceng Ceng yang menjadi penonton, tidak mau membantu. Ia melihat bahwa pemuda itu tidak berniat buruk. Kalau dia berniat buruk tentu dia akan mencabut senjatanya. Dia hanya melawan dengan tangan kosong saja dan ini saja menunjukkan bahwa pemuda baju putih itu tidak berniat jahat. Dugaannya benar karena setelah mereka bertanding, Ceng Ceng melihat pemuda itu berkelebat kesana sini dengan kecepatan seperti seekor burung walet dan dua orang pengeroyoknya tidak mampu berbuat banyak. Kalau pemuda itu seorang jahat, biarpun betapa kuatnya, Ceng Ceng pasti akan membantu dan mengeroyoknya. Akan tetapi, pemuda itu bukan orang jahat, mengapa mesti dikeroyok dan diserang mati-matian? ia hanya menonton saja sambil mengerutkan alisnya karena ia melihat betapa Hwe Li dan siang Ek semakin marah dan serangan mereka semakin hebat, merupakan serangan-serangan maut.
Kini Kwan Lok memamerkan kehebatan sinkangnya. Dia tidak lagi mengelak ke sana ke mari, melainkan menangkis dua batang pedang itu dengan telapak tangannya Bacokan atau tusukan pedang disambut begitu saja dengan tangan terbuka dan kedua senjata itu sama sekali tidak mampu melukai telapak tangannya.
DewiKZ 91
Ceng Ceng menjadi semakin kagum dan khawatir. Mengapa Hwe Li dan Siong Ek tidak mau berhenti saja? Apakah mereka tidak melihat bahwa pemuda itu lihai sekali dan kepandaiannya amat tinggi?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Memang Hwe Li dan siang Ek sama saja. Mereka terlalu tinggi hati dan manja, nnenganggap diri sendiri paling hebat sehingga sukar bagi mereka untuk mengakui kekalahan
"Haiiiitt." Hwe Li menusukkan pedangnya ke arah lambung kiri Kwan Lok. Pemuda baju putih ini menggerakkan tangan kiri dan menangkap pedang itu Begitu ditangkap, pedang itu seolah melekat pada tangannya dan betapapun Hwe Li menariknya, pedang itu tidak dapat terlepas dari cengkeraman tangannya.
"Haiiitt." Siong Ek menggunakan kesempatan itu untuk membacokkan pedangnya ke arah leher Kwan Lok. Kini tangan kanan Kwan Lok menyambar dan pedang Siong Ek itu pun dapat ditangkapnya dan tidak dapat ditarik lepas
Selagi Hwe Li dan Siong Ek menarik-narik, sekuat tenaga, tiba-tiba Kwan Lok berkata lembut, "Pergilah kalian"
Dia mengerahkan sin-kangnya dan "krak krak" dua pedang yang dipegang kedua tangannya itu patah dan pemilik masing-masing terdorong ke belakang dan terjengkang lalu terbanting ke atas tanah. Hwe Li dan Siong Ek merangkak bangkit dengan muka pucat. Akan tetapi Kwan Lok tidak mempedulikan mereka. sekali menggerakkan tubuh, Kwan Lok sudah meloncat ke dekat Ceng Ceng.
"Nona yang baik, engkau ikut dengan aku."
DewiKZ 92
Ceng Ceng terkejut dan hendak membantah, akan tetapi dengan gerakan cepat sekali Kwan Lok menotok punggung Ceng Ceng, membuat gadis ini menjadi lemas dan akan terkulai roboh. Kwan Lok menyambar tubuhnya, dipanggulnya gadis itu dan sekali berkelebat dia sudah lenyap dari depan Hwe Li dan Siong Ek.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hwe Li dan Siong Ek saling pandang dengan mata terbelalak dan muka pucat. "Celaka, dia menculik Ceng Ceng" kata Siong Ek dengan alis berkerut karena khawatir.
Hwe Li memandang pedang di tangannya yang tinggal gagangnya, dengan gemas ia membanting pedang itu ke atas tanah. "Hhmm, agaknya Ceng Ceng yang tergila-gila kepada pemuda itu" gerutunya.
"Ehhh? Mengapa engkau menuduh begitu, sumoi? Ceng Ceng telah diculik orang, apa yang harus kita katakan kepada suhu?"
"Kalau Ceng Ceng tidak tergila-gila kepada pemuda itu, mengapa ia tidak membantu ketika kita mengeroyok pemuda baju putih itu? Tidak salah lagi, Ceng Ceng tentu tergila-gila kepadanya dan pemuda itu mengetahuinya maka membawanya pergi. Hemm, sungguh gadis yang tidak tahu malu, mencemarkan nama keluarga kami dengan perbuatannya yang tidak tahu malu sungguh hina sekali"
Akan tetapi hati Siong Ek tetap saja merasa gelisah. "Pemuda itu tidak meninggalkan nama, kita tidak tahu siapa dia dan bagaimana kita harus melapor kepada suhu?"
"Katakan saja bahwa Ceng Ceng ikut pergi dengan seorang pemuda yang tampan, tidak tahu ke mana dan kita tidak dapat menghalanginya karena pemuda itu lihai sekali."
Siong Ek tidak berani membantah lagi, akan tetapi diam-diam dia merasa cemburu sekali. Diam-diam dia pun tertarik kepada Ceng Ceng yang manis dan lembut hati, walaupun dia jatuh hati kepada Hwe Li.
DewiKZ 93
Mereka segera menunggang kuda masing-masing dan pulang. Siong Ek menuntun kuda yang tadi ditunggangi Ceng Ceng. setelah tiba di rumah, tentu saja Souw Can
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terkejut melihat mereka pulang menuntun kuda Ceng Ceng, dan gadis itu tidak tampak di antara mereka.
"Di mana Ceng Ceng? Kenapa hanya kudanya saja yang kembali?" tanya Ketua Kim-long-pang itu.
"Entah, dia dibawa pergi seorang laki-laki muda" jawab Hwe Li dengan alis berkerut tidak senang.
"Apa? Dia pergi dengan seorang laki-laki?" tanya Souw Cin tidak percaya. "Siong Ek, apa yang telah terjadi?" Dia bertanya kepada muridnya karena dia tahu bahwa Hwe Li bersikap galak terhadap saudara misannya itu dan keterangannya amat meragukan.
Siong Ek yang tidak setuju dengan keterangan Hwe Li, melirik kepadanya dan menjelaskan- "Begini, suhu. Tadi ketika kami bertiga sedang menunggang kuda di tengah hutan di sebelah timur kota, mendadak ada tujuh orang gerombolan menyerang kami. Kami bertiga melawan dan akhirnya kami dapat mengalahkan dan mengusir mereka."
"Tujuh orang gerombolan? siapa mereka? Apakah kalian tidak bertanya siapa mereka dan dari golongan mana?"
"Kami tidak sempat bertanya, suhu. Mereka menyerang dan mengeroyok kami."
"Hhmm, lalu bagaimana? Ke mana perginya Ceng Ceng?"
DewiKZ 94
"setelah gerombolan itu pergi, muncul seorang pemuda berpakaian serba putih. Dia menghina dan mengejek ilmu silat kami. Tentu saja kami menjadi marah dan terjadilah perkelahian. Teecu bersama sumoi Hwe Li maju menyerang pemuda baju putih itu. Akan tetapi... hemm, ini anehnya, suhu, sumoi Ceng Ceng tidak membantu kami, hanya menonton saja. Akhirnya, kami berdua terpaksa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengakui kekalahan kami, suhu. Pemuda itu lihai bukan main. Dengan tangan kosong dia melawan kami dan dapat mematahkan pedang kami. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia meloncat mendekati sumoi Ceng Ceng, menotoknya dan memanggulnya lalu membawanya pergi."
Souw Can terbelalak kaget. "siapa nama pemuda berpakaian putih itu?"
Siong Ek menundukkan mukanya yang berubah merah. Dia tidak mampu menjawab. Hwe Li yang menjawab, "Kami tidak sempat bertanya karena kami sudah marah sekali, Ayah. Akan tetapi melihat betapa Ceng Ceng tidak membantu kami, itu menunjukkan bahwa Ceng Ceng agaknya tertarik, kepada pemuda itu, Ayah. Dia memang tampan dan ilmu silatnya tinggi."
"Ah, celaka. Apa yang akan terjadi dengan Ceng Ceng. Ke mana pemuda itu membawanya pergi? Aku harus mengerahkan semua anak buah untuk melakukan pengejaran dan mencarinya."
Souw Can lalu mengumpulkan semua anggauta Kim-liong-pang yang jumlahnya lima puluh orang lebih, semuanya merupakan piauwsu (pengawal pengiriman barang) yang berpengalaman dan pandai silat, lalu memerintahkan mereka berpencar untuk mencari jejak pemuda yang melarikan Ceng Ceng.
DewiKZ 95
Mari kita ikuti perjalanan ouw Kwan Lok yang melarikan Ceng Ceng. Dengan ilmu kepandaiannya yang tinggi. Kwan Lok memondong Ceng Ceng yang sudah ditotoknya itu dan akhirnya, setelah jauh sekali dari tempat tadi, dia berhenti di dalam sebuah hutan, di lereng terbawah sebuah bukit. Dia menurunkan tubuh gadis itu dan merebahkannya di atas rumput tebal. sejenak dia menatap wajah Ceng Ceng yang cantik manis itu. Ceng Ceng tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mampu bergerak atau bicara, akan tetapi pandang matanya yang penuh permohonan itu menggerakkan hati Kwan Lok untuk membebaskan totokannya.
Begitu terbebas dari totokan- Ceng Ceng menggerak-gerakkan kaki tangannya yang masih terasa agak lemas, lalu ia bangkit duduk lalu berdiri sambil memandang kepada Kwan Lok.
Kwan Lok juga bangkit berdiri sambil tersenyum. Melihat pandang mata dan senyum itu, diam-diam berdiri bulu roma Ceng Ceng. la melihat sesuatu yang mengerikan dalam pandang mata dan senyum itu.
"Mengapa... mengapa engkau membawaku ke tempat ini?" tanyanya lirih karena terkandung rasa ngeri dan takut.
"Mengapa? Untuk kuajak bercakap-cakap. Di sini jauh dari dua orang muda besar kepala itu. Aku melihat bahwa engkau lain dari mereka. Engkau seorang gadis yang cantik manis dan bijaksana, dan aku merasa berbahagia sekali karena engkau suka kepadaku. Nona manis, siapakah namamu?".
"Aku bernama Liu Ceng, akan tetapi aku... aku tidak merasa suka kepadamu... aku tidak mengenalmu...."
Pemuda itu tersenyum mengejek. "Tidak usah kau katakan juga aku sudah tahu bahwa engkau tertarik, dan suka kepadaku, Adik Liu Ceng. Dan aku bukan orang yang tidak tahu membalas budi baik. Engkau tidak ikut mengeroyok. itu berarti engkau suka kepadaku, bukan? Tidak usah malu-malu, kalau kita berdua saling tertarik. untuk apa dibuat malu?"
DewiKZ 96
Sambil berkata demikian, Kwan Lok mejulurkan tangan dan memegang lengan Ceng Ceng. Ada sesuatu perasaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam sentuhan itu yang membuat Ceng Ceng melompat ke belakang dan menarik tangannya.
"Engkau salah mengerti. Aku tidak ikut mengeroyok karena aku melihat bahwa engkau tidak hendak mencelakai mereka. Aku dapat menduga bahwa ilmumu amat tinggi dan kami bukan tandinganmu. Terima kasih bahwa engkau tidak mencederai mereka. sekarang, ijinkan aku pulang. selamat berpisah" Ceng Ceng membalikkan tubuh untuk lari dari tempat itu.
"Nanti dulu" Kwan Lok berkata dan Ceng Ceng tidak dapat lari karena lengannya sudah ditangkap tangan Kwan Lok.
"Lepaskan aku" Ceng Ceng meronta-ronta. Akan tetapi tangkapan itu kuat sekali sehingga tidak mampu ia melepaskan lengannya.
"Ceng-moi, engkau begini cantik, Aku tidak mencelakai mereka karena aku melihat engkau. Kalau tidak ada engkau, tentu dua orang manusia sombong itu sudah kubunuh. Nah, aku begini baik kepadamU, apakah engkau tidak ingin bersahabat denganku? Engkau akan menjadi pacarku yang istimewa dan kusayang, bahkan aku akan mengajarkan ilmu silat kepadamu agar engkau menjadi lihai dan dapat mengalahkan dua orang sombong itu." Kwan Lok menarik lengan itu dan hendak merangkul. Akan tetapi Ceng Ceng meronta dengan marah sekali dan kini ia dapat melepaskan lengannya.
"Jangan mendekat Jangan sentuh aku. Aku bukan gadis macam itu, mudah saja kau permainkan."
DewiKZ 97
"Ha-ha-ha, bagus Aku senang dengan gadis-gadis yang keras hati, binal seperti seekor kuda liar, tidak mudah menyerah," kata Kwan Lok yang sudah melangkah maju
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lagi hendak memeluk, akan tetapi Ceng Ceng membalikkan tubuhnya dan lari sekuat tenaga.
Setelah berlari sejauh kurang lebih satu mil, Ceng Ceng menengok dan tidak melihat dirinya dikejar. ia merasa lega dan bernapas panjang. Akan tetapi baru saja melangkah ke depan, ia terbelalak melihat pemuda itu sudah berada di depannya, bertolak pinggang dan tersenyum mengejek. lalu mengembangkan kedua lengannya. "Mari, mari ke sini, manis. Engkau tidak akan dapat meloloskan diri dari pelukanku."
Bukan main bingung hati Ceng Ceng. Ia menengok ke kanan kiri, tidak ada seorang pun di tempat yang lebat penuh pohon-pohon itu, tidak ada orang yang dapat dimintai tolong. Lalu ia mencabut pedangnya. Ia bertekad untuk melawan sampai akhir hayatnya. Lebih baik mati daripada menyerah ke dalam tangan pemuda yang halus tampan seperti seekor ular berbisa itu.
"Baik, apa boleh buat. sekarang aku akan melawanmu sampai mati Lebih baik mati daripada menyerah kepadamu"
"Ha-ha-ha, aku senang sekali. Engkau bukan gadis murahan. Engkau mempertahankan kehormatanmu dengan taruhan nyawa. Bagus, engkau memang gadis yang patut menjadi sisihanku."
"Hyaaattt " Ceng Ceng sudah menyerang dengan memainkan jurus yang paling hebat untuk membunuh pemuda yang membuatnya merasa ngeri itu. Akan tetapi dengan amat mudahnya Kwan Lok mengelak sambil menggoda. DewiKZ 98
"Keluarkan semua ilmumu, hendak kulihat sampai di mana kepandaianmu, sayang."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemarahan dan ketidak berdayaan membuat Ceng Ceng menjadi nekat dan semangatnya yang besar untuk melawan menambah kekuatannya. Pedangnya berkelebatan dan membentuk segulung sinar yang menyambar ke arah pemuda itu.
"Ha-ha, bagus sekali. Engkau berbakat dan setelah menjadi pacarku, engkau akan kuajarkan ilmu pedang yang lebih hebat pula."
"Tidak Lebih baik aku mati" kembali Ceng Ceng menyerang dengan hebat.
Sekali ini Kwan Lok menangkap pedang itu sehingga tidak dapat ditarik kembali oleh Ceng Ceng dan tangan kirinya meraih ke depan, menyambar tangan kiri gadis itu dan dia mendekatkan mukanya untuk mencium.
Ceng Ceng mengelak dengan memalingkan mukanya ke kiri dan kanan. Akan tetapi kedua tangannya tidak mampu digerakkan lagi dan agaknya elakannya tidak akan berhasil terus.
Tiba-tiba angin lembut menyambar ke arah punggung Kwan Lok disertai bentakan, "Pemuda jahat, lepaskan gadis itu"
DewiKZ 99
Kwan Lok terkejut karena hembusan angin lembut pada punggungnya itu terasa membawa tenaga yang kuat sekali. Dia cepat meloncat ke samping dan melepaskan kedua tangan Ceng Ceng sambil mendorongnya sehingga Ceng Ceng terhuyung dan tentu akan terjengkang kalau saja tidak ada sesuatu yang menangkap tangan kirinya dan menahannya sehingga tidak sampai terjatuh. Ketika dia melihat, ternyata di situ telah berdiri seorang kakek gendut pendek yang memegang sebatang kebutan. Bulu kebutan berwarna putih itu yang melibat pergelangan tangan Ceng Ceng sehingga ia tidak sampai terjengkang dan bulu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kebutan itu pula yang tadi mengancam punggung Kwan Lok. Ceng Ceng maklum bahwa ada seorang kakek yang menolongnya, maka ia lalu meloncat ke belakang kakek itu untuk berlindung.
"Ha-ha-ha, jangan takut, Nona. Tidak ada yang dapat mengganggumU selama aku berada di sini."
Kwan Lok adalah seorang pemuda yang berkepandaian tinggi. BiarpUn dia merasa marah dengan bercampur tangannya kakek itu, akan tetapi dia bersikap tenang saja. Dia maklum bahwa kakek ini memiliki ilmu kepandaian tinggi. Dia memandang penuh perhatian dan melihat kakek pendek gendut yang memegang kebutan berbulu putih, dia segera dapat menduga dengan siapa dia berhadapan. sebelum dia berangkat merantau, Thian-te Mo-ong telah menceritakan padanya tentang pada datuk dan tokoh persilatan yang terkenal. Dia lalu mengangkat kedua tangan depan dada sambil berkata,
"Ah, kiranya Locianpwe Thian-tok Cu Kiat Seng yang datang selamat datang dan selamat berjumpa, Locianpwe."
Thian-tok mengerutkan alisnya. Dia tidak mengenal pemuda ini, seorang pemuda yang lihai. Akan tetapi pemuda itu agaknya sudah mengenalnya dengan baik.
Dia segera tersenyum lebar dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aih, dunia telah mengalami kemajuan. seorang pemuda telah memiliki ilmu silat tinggi dan juga bermata tajam mengenal orang. siapa kah engkau, orang muda yang pandai?"
DewiKZ 100
"saya bernama ouw Kwan Lok. Locianpwe. saya mengenal nama Locianpwe dari suhu saya dan saya yakin bahwa Locianpwe tentu sudah mengenal baik kedua orang suhuku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Ceng masih berdiri di belakang tubuh kakek itu dan mendengarkan dengan penuh perhatian. ia sendiri juga tidak mengenal siapa itu ouw Kwan Lok dan ia masih bergidik kalau mengingat akan bahaya yang mengancarnnya tadi dan ia tahu bahwa tanpa bantuan kakek itu, ia tentu tidak akan terlepas dari cengkeraman pemuda yang seperti srigala buas itu.
Thian-tok memandang penuh selidik ketika dia bertanya, "orang muda, siapakah kedua gurumu itu?"
"Guruku yang pertama adalah mendiang suhu Pak-thian-ong, dan guruku yang ke dua adalah suhu Thian-te Mo-ong."
"Wah-wah-wah... Kiranya engkau murid mereka? Aku tahu bahwa Pak-thian-ong sudah tewas, dan aku mendengar pula bahwa Thian-te Mo-ong tertawan pasukan kerajaan. Pantas engkau, begini lihai, kiranya engkau murid kedua orang datuk itu"
Kembali Kwan Lok mengangkat kedua tangan depan dada. "Karena Locianpwe mengenal kedua orang guruku, bahkan kalau tidak salah mereka adalah segolongan dengan Locianpwe, maka kuharap Locianpwe suka melihat muka mereka dan tidak mencampuri urusan pribadiku. Aku cinta kepada gadis itu, harap Locianpwe suka membiarkan aku menangkapnya."
DewiKZ 101
"Ho- ho- ho, engkau mau enaknya sendiri saja, ouw Kwan Lok. Aku memang mengenal kedua orang gurumu, akan tetapi di antara kami tidak ada hubungan apapun. Dan engkau hendak memaksa gadis ini, mana mungkin aku mendiamkan saja? Kalau kalian saling mencinta, aku orang tua tidak akan mencampuri urusan kalian. Akan tetapi coba kutanya dulu Nona ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak. aku tidak kenal padanya, tidak cinta padanya. Dia hendak memaksa aku" seru Ceng Ceng tanpa ditanya karena dia sudah merasa khawatir sekali kalau- kalau kakek itu akan memenuhi permintaan pemuda bernama Kwan Lok itu.
Thian-tok melambaikan tangannya kepada Kwan Lok. "Nah, engkau mendengar sendiri, orang muda. Mana mungkin cinta bertepuk sebelah tangan. Mana mungkin aku menyerahkannya kepadamu walaupun engkau mengaku cinta kalau gadis ini tidak mau dan tidak cinta kepadamu?"
Kwan Lok mengerutkan alisnya dan memandang wajah kakek gendut pendek itu dengan tajam, mulutnya tersenyum aneh dan ujung kedua bibirnya agak gemetar sedikit, tanda bahwa dia marah sekali.
"Thian-tok Gu Kiat Seng, engkau seorang tua yang tidak ingin dihormati orang muda. Jangan mengira bahwa aku takut kepadamu. sekali lagi kuperingatkan jangan mencampuri urusanku dan lebih baik engkau cepat pergi dari sini sebelum terlambat"
"Hemm, Kwan Lok. Engkau sungguh beruntung dapat menjadi murid dua orang Datuk selatan dan Datuk Utara itu. Hanya sayang sekali, engkau bukan hanya mewarisi ilmu- ilmu mereka, melainkan juga kejahatan mereka. sebaiknya engkau menyadari akan hal ini dan mengubah kelakuanmu, karena kelakuanmu sendiri itu yang kelak akan membinasakan engkau."
DewiKZ 102
Kwan Lok menjadi marah sekali walaupun tidak nampak pada wajahnya yang masih tersenyum-senyum. "Thian-tok. engkau orang tua yang bosan hidup," teriaknya dan begitu kedua tangannya bergerak cepat, beberapa sinar menyambar ke arah kakek gendut itu. Jarak antara mereka tidak begitu jauh, hanya empat meter dan sambitan pisau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terbang itu cepat sekali. Akan tetapi, Thian-tok tidak akan menjadi datuk barat kalau dia menjadi korban dari serangan gelap macam itu. Dia menggerakkan kebutan berbulu putih di depan tubuhnya dan runtuhlah lima batang pisau terbang itu, terpukul bulu kebutan. Akan tetapi Kwan Lok tidak berhenti sampai di situ saja. Dia telah mencabut sepasang pedangnya dan menyerang dengan dahsyat. Gerakan pedangnya selain cepat juga mengandung tenaga sinkang yang amat kuat.
Thian-tok menyambut dengan kebutannya. Bulu- bulu halus kebutan itu kadang dapat menjadi kaku seperti kawat baja dan begitu bertemu pedang, bepercikan bunga api. Mereka saling serang dengan hebatnya.
Kwan Lok adalah murid dua orang datuk dan hampir seluruh ilmu kedua orang datuk itu telah dipelajarinya sehingga tentu saja dia menjadi seorang pemuda yang amat tangguh. Akan tetapi lawannya juga seorang Datuk Barat yang telah membuat nama besar, maka tidak mudah bagi Kwan Lok untuk memperoleh kemenangan dalam pertandingan itu.
Mereka saling serang sampai lima puluh jurus lebih. Ceng Ceng yang sejak tadi nonton menjadi amat khawatir kalau-kalau kakek itu tidak akan mampu mengalahkan pemuda itu. Kalau kakek itu kalah, bukan hanya kakek itu yang celaka atau mungkin mati, akan tetapi ia sendiri pun akan terancam bahaya yang mengerikan. setelah berpikir demikian, dengan nekat Ceng Ceng lalu melompat dan menyerang pemuda itu dengan pedangnya.
DewiKZ 103
"Tranggg...." Pedang Ceng Ceng tertangkis dan terpental, akan tetapi gadis itu menyerang lagi dengan nekat dan dengan sepenuh tenaganya untuk membantu Thian-tok. Menghadapi Thian-tok sendiri saja, Kwan Lok belum juga mampu mengalahkannya, apa lagi sekarang kakek itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibantu oleh Ceng Ceng. Biarpun tingkat kepandaian gadis ini masih jauh di bawah Kwan Lok, akan tetapi ia telah mewarisi ilmu pedang Kun-lun-pai yang cukup lihai. Masuknya gadis ini dalam pertempuran itu membuat Kwan Lok terdesak karena Thian-tok mempergunakan kesempatan itu untuk memutar kebutannya dan menggunakan pukulan dorongan tangan kirinya yang dilakukan dengan tubuh setengah berjongkok. Hawa pukulan yang dahsyat menyambar-nyambar ke arah Kwan Lok,
Pemuda itu maklum bahwa kini dirinya yang terancam, maka dia mengelebatkan sepasang pedangnya menyerang dengan hebat. Menghadapi sambaran pedang itu, Ceng Ceng melompat ke belakang dan Thian-tok menangkis dengan kebutannya. Kesempatan itu dipergunakan oleh Kwan Lok untuk melompat jauh dan melarikan diri dengan cepatnya.
Thian-tok tersenyum memandang kepada Ceng Ceng dan berkata, "Bagus, Nona. Kalau engkau tidak membantu, belum tentu dia akan melarikan diri Bocah itu lihai bukan main."
Ceng Ceng sudah menyimpan pedangnya, kemudian ia menjatuhkan diri berlutut di depan kakek itu. "Locianpwe telah menyelamatkan saya dari kematian yang mengerikan. sampai mati saya tidak akan dapat membalas budi kebaikan Locianpwe."
DewiKZ 104
"Ha-ha, engkau sendiri sebetulnya sudah memiliki ilmu pedang Kun-lun-pai yang hebat. sayang masih belum sempurna. Kalau engkau sudah menyempurnakan ilmumu, belum tentu pemuda tadi dapat mengganggumu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar ini, Ceng Ceng cepat memberi hormat sambil berlutut. "saya mohon sudilah kiranya Locianpwe membantu saya menyempurnakan ilmu silat saya."
"Hemm, engkau memang berbakat dan aku pun belum mempunyai murid. sukakah engkau menjadi muridku, Nona?"
"Justeru itu yang saya harapkan, Locianpwe."
"Bagus, akan tetapi engkau harus langsung ikut dengan aku meninggalkan ayah ibumu. Apakah engkau tega melakukan hal itu?"
"suhu, teecu sudah tidak mempunyai ayah bunda. Teecu yatim piatu," kata Ceng Ceng yang langsung saja menyebut kakek itu dengan sebutan suhu.
"Ha-ha-ha, ini namanya jodoh. Bagus sekali kalau begitu"
"Akan tetapi, suhu. selama ini teecu ikut dan mondok di rumah Paman Souw Can, Ketua Kim-liong-pang di Pao-ting. Rasanya tidak enak kalau teecu pergi tanpa pamit, akan tetapi untuk pamit pun teecu merasa tidak enak karena Paman dan Bibi tentu akan melarang. Teecu hanya ingin memberitahu bahwa teecu pergi bersama suhu untuk mempelajari ilmu."
"Hemm, jangan khawatir. Malam ini juga kita kesana dan menyampaikan pemberitahuanmu. "
"Baik, suhu. saya akan mentaati semua perintah suhu."
"Bagus, engkau murid yang baik. siapa namamu?"
"Nama teecu Liu Ceng, biasa dipanggil Ceng Ceng."
DewiKZ 105
"Nah, Ceng Ceng, kita berangkat ke Pao-ting, memasuki kota itu setelah malam tiba." Berangkatlah guru dan murid
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini, melangkah perlahan dan santai menuju ke kota Pao-ting.
Malam itu ketika Souw Can dan isterinya masih belum tidur, bahkan mendengarkan lagi cerita Hwe Li dan Siong Ek tentang hilangnya Ceng Ceng, tiba-tiba mereka mendengar suara di atas genteng,
"Paman Souw Can dan Bibi, saya mohon diri untuk mengikuti suhu mempelajari ilmu."
"Ceng Ceng...." Souw can cepat melayang ke atas genteng, diikuti pula oleh Hwe Li dan Siong Ek. Di atas genteng yang diterangi bulan- mereka bertiga melihat Ceng Ceng berdiri di depan seorang kakek gendut pendek.
"Ceng Ceng." kata Souw Can. "Engkau akan pergi ke mana dan dengan siapa?"
Kakek gendut itu yang menjawab sambil tersenyum lebar, "Souw-pancu, mulai sekarang Ceng Ceng menjadi murid ku, setelah tamat belajar ilmu barulah ia akan kembali ke sini."
"Akan tetapi siapa kah engkau? Aku paman dan juga guru Ceng Ceng, tidak dapat membiarkan engkau membawanya begitu saja"
"Ayah, kakek ini tentu teman pemuda yang menculiknya itu"
"Suhu, serang saja dia, dia tentu bukan orang baik-baik"
Hwe Li dan Siong Ek maju menyerang kakek itu. Akan tetapi, sekali berkelebat kakek gendut itu lenyap pula Lalu terdengar suara kakek itu, "Souw-pangcu, lebih baik engkau mengajarkan kesopanan kepada puteri dan murid mu."
DewiKZ 106
"Paman, Bibi, selamat ting gal, saya pergi" masih terdengar lapat-lapat suara Ceng Ceng lalu sunyi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Souw Ceng menghela napas panjang. Ketika dia melihat Hwe Li dan Siong Ek hendak melakukan pengejaran, dia berkata, "Tidak perlu dikejar. Kalian tidak akan mampu menyusulnya. Kakek itu seorang yang amat sakti. Kalau Ceng Ceng menjadi muridnya, hal itu malah baik sekali."
Mereka semua lalu turun dan semalam itu mereka membicarakan soal Ceng Ceng yang pergi secara aneh itu. Gadis itu sama sekali tidak membawa bekal pakaian dan semua barangnya ditinggalkan di kamarnya.
Lee Cin berjalan santai di bukit itu. Pemandangan alam pada pagi hari itu teramat indahnya. Matahari bersinar cerah. Langit biru dan awan-awan putih, berarak seperti sekumpulan domba berbulu putih. Di bawah kakinya, sawah ladang terbentang luas kehijauan jauh di sebelah kanan tampak sebuah pedusunan dengan genteng- genteng rumahnya berwarna kemerahan. Kalau atap rumah pedusunan itu sudah memakai genteng semua, hal itu menandakan bahwa dusun itu sudah lumayan keadaannya, sudah cukup kebutuhan hidup penghuninya. Di atas sana, dekat puncak, tampak sebuah bangunan dengan menara yang berbentuk kerucut, bersusun delapan. Agaknya itu merupakan sebuah bangunan semacam kuil atau tempat pemujaan, kelihatan begitu menyendiri di lereng atas terkurung pohon-pohon, semua kelihatan demikian tenteram dan penuh damai.
Dia melangkah terus, mendaki sebuah lereng. Tiba-tiba ia melihat sesosok tubuh manusia menggeletak di antara semak-semak, Lee Cin menjadi heran dan cepat ia menghampiri Yang menggeletak dengan napas tinggal satu-satu itu adalah seorang pemuda.
DewiKZ 107
Sebetulnya pemuda itu berwajah tampan, akan tetapi wajah itu amat pucat seperti mayat dan tubuh itu pun kurus. seperti seorang pemuda yang kehabisan banyak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
darah sehingga di wajah itu sudah hampir tidak darahnya lagi. Lee cin berjongkok dekat pemuda itu dan memeriksa nadinya. Begitd lemahnya, tinggal satu-satu.
Agaknya sentuhan jari tangan Lee Cin menggugah pemuda itu siuman dari pingsannya. Dia mengeluh dan membuka matanya yang sayu, nampak kaget melihat Lee Cin dan mendadak seperti mendapat tenaga baru, dia menudingkan telunjuknya ke muka Lee cin sambil berseru lemah,
"Iblis cantik... kau iblis cantik...."
Lee Cin terkejut, akan tetapi ia memegang lengan orang itu dan bertanya cepat, "Apa maksudmu? siapa iblis cantik?"
"Kau... kau... iblis cantik, lepaskan aku... lepaskan...." Dan orang itu terkulai lemas. Ketika Lee cin memeriksanya lagi, ternyata orang itu sudah tewas
-oo0dw0oo-
Jilid: 04
DewiKZ 108
LEE CIN bangkit berdiri, alisnya kerut. Ada yang tidak beres di sini. Jelas pemuda itu amat ketakutan dan yang ditakutinya adalah iblis cantik. Siapakah iblis cantik dan di mana ia? Lee cin memandang ke atas, ke arah lereng di dekat puncak di mana tampak bangunan dengan menara tinggi itu. Kembali ia memeriksa pemuda itu. Jelas telah mati dan kematiannya bukan karena luka atau karena sakit, melainkan lemah sekali seperti yang kehabisan darah. Tapi tidak ada luka di tubuhnya. Teringat akan sebutan iblis tadi, ia bergidik. Benarkah ada iblis yang menghisap semua darah orang itu? Kembali ia bangkit berdiri. Ia harus menyelidiki hal ini. Ia maju lagi dengan perlahan, mendaki bukit itu. Belum jauh ia melangkah, ia melihat tubuh tiga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang pemuda di dalam sebuah jurang yang tidak begitu dalam. Ia dapat melihat jelas bahwa tiga orang pemuda itu juga sudah mati dan keadaannya sama seperti pemuda tadi. Apakah tiga orang pemuda itu pun korban iblis cantik?
Tiba-tiba ia mendengar suara orang berkelahi di lereng atas. Suara mendesingnya senjata dan teriakan suara laki-laki yang parau, "Kau iblis terkutuk. Aku harus membasmi kamu dan kaki tanganmu" Kembali terdengar bunyi desing senjata tajam. Lee cin mencari jalan terobosan agar dapat cepat tiba di tempat itu. Tiba-tiba ia mendengar suara orang menjerit, mengerikan-Jeritan itu terdengar parau seperti suara laki-laki yang bicara dengan marah tadi. Ia mempercepat larinya, berloncatan dan akhirnya ia tiba di tempat itu. sudah sepi, akan tetapi ada seorang laki-laki rebah miring di situ. Tangannya masih memegang sebatang golok besar. Ia cepat menghampiri Laki-laki itu bertubuh tinggi besar dan gagah, usianya sekitar empat puluh tahun. Laki-laki itu mengerang lirih, tanda bahwa dia masih hidup, Akan tetapi ketika Lee Cin berjongkok memeriksanya, ia terkejut bukan main melihat baju laki-laki itu robek di bagian dada dan di kulit dadanya tampak cap telapak tangan menghitam
Ketika laki-laki itu membuka mata melihat Lee Cin, dia membelalakkan matanya dan menggerakkan goloknya untuk menyerang. Akan tetapi begitu mengerahkan tenaga, dia mengeluh dan golok itu pun terlepas dari pegangannya. Dia menuding ke arah Lee Cin dan berseru, "Terkutuk. kau... kau iblis cantik...." Dan tiba-tiba saja orang itu terkulai dan tewas.
DewiKZ 109
Lee Cin bangkit berdiri, mengerutkan alisnya memandang kepada pria itu, kemudian ia memandang lagi ke atas, ke arah bangunan yang bermenara itu. Adakah hubungannya bangunan ini dengan peristiwa aneh yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dihadapinya? Ada beberapa orang pemuda tampan tewas secara aneh, dan kini ada seorang laki-laki gagah juga tewas setelah bertempur dengan menderita luka bekas pukulan beracun yang hebat.
Pemuda yang seperti mati kehabisan darah itu, sebelum tewas, seperti juga laki-laki ini, memaki ia sebagai iblis Cantik. Agaknya yang menyebabkan mereka mati adalah seorang penjahat wanita yang cantik dan lihai.
Lee cin menjadi waspada. Ia seperti dapat merasakan bahwa ia telah memasuki daerah yang penuh bahaya. Akan tetapi ia tidak takut dan mendaki terus, dengan lambat dan hati-hati.
Tidak sia-sia ia bersikap hati-hati dan waspada. Tiba-tiba ia mendengar angin berdesir dan sinar berkelebat. Cepat ia mengelak dan sebatang piauw (senjata rahasia runcing) menyambar lewat, lalu menancap di batang pohon di belakangnya. Ketika ia menengok memandang, kiranya piauw itu digantungi sehelai kertas. Didekatinya kertas itu yang ada tulisannya, pendek dan tegas berbunyi: "Kalau tidak ingin mati, cepat tinggalkan tempat ini"
DewiKZ 110
Lee Cin adalah seorang dara yang pemberani dan keras hati. Makin ditantang ia akan semakin maju dengan tabah. Ia tahu bahwa disini terjadi kejahatan dan pelakunya adalah seorang atau banyak orang wanita cantik. Gertakan mengusirnya itu tidak membuatnya takut, bahkan ia lalu memandang ke sekeliling sambil tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya mendaki lereng itu. Ia masih bersikap waspada kalau- kalau akan terjadi serangan gelap. Ia berhenti sebentar, memperkUat ikatan rambutnya dan memutar gantUng pedangnya dipUnggUng agar mudah dicabUt, lalu mencabut sulingnya dan memegangnya dengan tangan kiri ia sudah siap siaga UntUk bertanding kalau datang serangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba terdengar ledakan di depannya dan asap putih mengepul tebal. Dari dalam kepulan asap tebal itu berloncatan empat orang berpakaian serba hijau dan begitu melompat, mereka sudah mengepung dan menyerangnya dengan senjata pedang mereka
Lee Cin yang memang sudah siap. berkelebat di antara sinar pedang mereka dan tangan kirinya menggerakkan suling untuk membalas serangan empat orang pengeroyok itu. Ia melihat bahwa mereka berempat adalah empat orang wanita yang mukanya bagian bawah ditutup kain hijau sebagai topeng. Gerakan mereka memang cukup cepat, akan tetapi bagi Lee Cin mereka itu terlalu lamban sehingga ketika sulingnya digerakkan membalas serangan, empat orang pengeroyok itu terdesak mundur. Mereka berloncatan ke belakang dan ketika Lee cin hendak mengejar, ia berhenti karena ada ledakan lagi di depannya dan asap putih tebal menghalanginya. Dari dalam asap itu meluncur belasan batang piauw ke arah tubuhnya Lee Cin meloncat ke atas, tangan kanannya berhasil menangkap sebatang piauw dan dari atas ia melihat bayangan empat orang itu melarikan diri. Cepat tangan kanannya bergerak menyambitkan piauw yang ditangkapnya. Terdengar orang menjerit lalu sunyi. Lee Cin yakin bahwa sambitannya tadi mengenai sasaran, akan tetapi empat orang itu telah pergi, mungkin yang tiga orang melarikan seorang di antara mereka yang terluka oleh piauw mereka sendiri
DewiKZ 111
Lee Cin melanjutkan langkahnya mendaki. Ia maklum bahwa bahaya mengintainya. Empat orang wanita tadi tentu anak buah saja dan tentu mereka telah melapor sehingga kini pimpinan mereka sudah mempersiapkan penyambutan untuknya. Akan tetapi di manakah sarang mereka? Di bangunan itu? Ia harus menyelidikinya sampai tuntas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini Lee cin tiba di lereng paling atas di mana terdapat bangunan dengan menara tinggi itu. Dan ia tertegun. Banyak orang dusun mendaki puncak itu melalui jalan besar yang terawat. Ia tadi datang dari lain arah sehingga tidak tahu bahwa banyak orang dusun laki-perempuan menuju ke tempat itu. Tidak kurang dari lima belas orang yang berada di depannya, belum lagi ang sudah masuk dan yang masih berada di belakang. Ketika Lee Cin ikut dengan rombongan orang itu menuju bangunan, ia tertegun. Bangunan itu ternyata sebuah kuil para pendeta wanita. Ada beberapa orang to-kouw (Pendeta Wanita) menyambut orang-orang dusun yang datang hendak bersembahyang dan mengajukan bermacam-macam permohonan. Agaknya kuil ini laris menarik banyak pengunjung. Tentu sebuah kuil yang manjur, banyak permintaan terkabul dan yang bertobatpun banyak yang sembuh. Disebelah dalam banyakpula terdapat to-kouw yang melayani para tamu bersembahyang. Disebelah kiri terdapat beberapa meja besar yang dijaga beberapa orang tokouw. Di meja ini diterima sumbangan dari para pengunjung dan Lee Cin melihat bahwa segala macam barang disumbangkan oleh penduduk dusun itu. Ada hasil sawah ladang, ada ayam sampai babi, bahkan adapula yang memberi potongan emas simpanan mereka. Melihat banyaknya sumbangan, Lee Cin dapat menduga bahwa dalam waktu tidak terlalu lama kuil itu akan berkembang dan para penghuninya dapat hidup serba kecukupan.
DewiKZ 112
Kuil itu memakai nama Kuil Thian-hok-si (Kuil Berkah Tuhan), akan tetapi tidak seperti kuil agama To lainnya, di situ yang dipuja adalah sebuah patung wanita yang indah dan cantik luar biasa. Besarnya seperti ukuran manusia dewasa, dan bukan seperti Patung Dewi Kwan im. Di bawah patung itu terdapat tulis an dengan huruf emas, "Dewi seribu Berkah" dan di depannya terdapat meja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sembahyang yang besar, penuh dengan suguhan seperti buah-buahan, akan tetapi ada pula arak dan masakan daging. Agaknya para pemuja patung itu hanya, namanya saja memakai nama agama To, akan tetapi telah bercampur dengan aliran lain yang menyembah roh-roh halus, penuh dengan ketahyulan dan Keanehan. semua patung di situ menggambarkan wanita belaka, dan rata- rata patung itu cantik jelita, dengan pakaian mewah. Bau hio harum memenuhi ruangan depan di mana Lee Cin membaur dengan para pengunjung yang sebagian besar wanita.
Akan tetapi Lee cin seperti merasa betapa dirinya diperhatikan orang walaupun para to-kouw yang berada di situ seolah-olah tidak memperhatikan sama sekali. Agar tidak mendatangkan kecurigaan, Lee Cin lalu melangkah ke sudut di mana terdapat sebuah meja yang dipergunakan untuk melayani tamu yang hendak melihat peruntungannya atau minta diramal nasibnya. ini merupakan alasan baik sekali bagi Lee Cin untuk keperluan kunjungannya. Ia sudah hampir putus asa melihat betapa keadaan kuil ini sama sekali tidak ada yang mencurigakan. Para to-kouw itu melayani para tamu dengan ramah dan baik dan di antara mereka tidak ada yang kelihatan jahat. Para to-kouw itu terdiri dari wanita- wanita berusia antara dua puluh sampai tiga puluh tahun dan rata- rata mereka memiliki wajah yang halus dan manis walaupun mereka sama sekali tidak memakai riasan muka.
DewiKZ 113
To-kouw yang menjaga meja bagian ramalan itu berusia kurang lebih dua puluh lima tahun. wajahnya cukup cantik dan ia pun tidak memakai bedak atau gincu, akan tetapi pandang mata Lee Cin yang tajam melihat bahwa alis wanita ini sebagian dicabuti sehingga nampak melengkung indah. Agaknya to-kouw ini diam-diam suka mempercantik diri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah siocia hendak menanyakan tentang nasib? Tentang perjodohan, tentang keturunan, atau tentang rejeki?" To-kouw itu menyambut Lee Cin yang mendekati meja itu.
Pada saat itu, terdapat seorang pemuda tampan yang juga menghampiri meja itu. Melihat ini, Lee Cin melangkah mundur dan menjawab pertanyaan to-kouw tadi, "Aku nanti saja."
To-kouw itu memandang kepada pemuda yang menghampiri meja. Pemuda itu berusia dua puluh tahun lebih, berpakaian seperti seorang pemuda sastrawan yang kaya, wajahnya tampan dengan kulit kemerahan dan sepasang alisnya tebal menghitam, matanya bersinar lembut dan mulutnya tersenyum ramah.
"selamat pagi, Kongcu. Apakah Kongcu hendak bertanya tentang ramalan nasib?Jodoh? Pekerjaan?"
Pemuda itu melirik ke arah Lee Cin, kelihatan malu-malu. Akan tetapi keramahan to-kouw itu membuat dia memberanikan diri berkata dengan bisikan lirih, "Aku ingin bertanya tentang perjodohan."
"Ah, mudah sekali, Kongcu. Dan jawaban dari kuil ini, atas berkah sang Dewi, selalu cocok dan tepat. silakan Kongcu, mari kulayani Kongcu bersembahyang."
DewiKZ 114
Pemuda itu mengikuti to-kouw ke meja sembahyang dan dia segera menyulut belasan batang hio, lalu bersembahyang, dia diberi sebuah tabung bambu di mana terdapat belasan batang potongan bambu yang ada nomornya. Dia berlutut, mengocok tabung bambu itu sampai sebatang diantara potongan bambu itu meloncat keluar dan menyerahkannya kepada to-kouw yang mendampinginya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yang ditanyakan tentang jodoh, Kongcu? Nomornya berapa? Ah, nomor tujuh belas. Tunggu sebentar." To-kouw itu lalu masuk ke dalam untuk mengambilkan ramalan atas batang bambu nomor tujuh belas itu. sejak tadi Lee Cin melihat saja dengan penuh perhatian.
Sambil pura-pura memandang lukisan yang indah tergantung di dinding, Lee Cin memperhatikan mereka dengan pendengarannya.
"Nah, ini jawabannya, Kongcu. Apakah Kongcu ingin agar saya menerangkan artinya? Biar saya bacakan"
To-kouw itu lalu membaca perlahan namun cukup keras sehingga dapat didengar oleh Lee Cin,
"Jodoh sudah ditakdirkan tak dapat dicari dan dipaksakan kalau ingin mengetahui dengan pasti harus mendapat petunjuk sang Dewi"
"Hemm, apa artinya itu, To-kouw? Di sini tidak ditulis jelas siapa jodoh ku" pemuda itu mencela.
"sabarlah, Kongcu. sudah jelas ditulis bahwa untuk mengetahui rahasia jodoh Kongcu, harus mendapat petunjuk sang Dewi"
"Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan petunjuk itu?"
DewiKZ 115
"syaratnya hanya satu. Kongcu membersihkan diri, mandi dengan air suci di sini, kemudian Kongcu menunggu di kamar bertapa. Di sini disediakan banyak kamar-kamar untuk keperluan itu dan Kongcu duduk bersamadhi dengan tekun. Kalau sang Dewi berkenan Kongcu tentu akan mendapat tanda melalui mimpi atau bahkan dapat melihat sendiri"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda itu menjadi girang dan segera menyanggupi. To-kouw itu membawa dia ke dalam dan menyerahkan kepada to-kouw lain yang akan melayani segala keperluannya mandi keramas dengan air suci.
Lee cin menjadi penasaran. Benarkah pemuda itu akan mendapat petunjuk Sang Dewi? Ketahyulan yang tidak masuk akal. Akan tetapi hal itu sungguh mencurigakan. ia harus menyelidiki sampai tuntas, siapa tahu di sini letak rahasia iblis Cantik itu.
"siocia hendak menanyakan sesuatu? Jangan ragu, Nona. Nona pasti akan mendapat jawaban yang tepat kalau Nona minta dengan sungguh hati. sang Dewi tidak pernah mengecewakan para pemujanya," kata to-kouw itu kepadanya.
Lee cin melihat ke sekeliling. Wajah para penduduk dusun yang memuja di situ nampak berseri, tanda bahwa mereka itu puas dan percaya sepenuhnya akan keampuhan dan kesaktian sang Dewi yang mereka puja.
"Aku akan menanyakan sesuatu," kata Lee Cin sambil memandang wajah to-kouw itu dengan tajam.
To-kouw itu tersenyum. "Dapatkah siocia memberitahu apa yang hendak ditanyakan? Jodoh, atau rezeki atau minta obat?"
"Aku hendak menyelidiki suatu rahasia, aku hendak bertanya apakah penyelidikanku akan berhasil." Lee Cin sengaja mengeluarkan alasan ini sebagai sindiran. Akan tetapi wajah to-kouw itu tidak menunjukkan sesuatu dan ia segera berkata dengan suara biasa,
DewiKZ 116
"Ah, itu mudah saja, siocia. Mari kubantu siocia melakukan sembahyang dan mencabut ciam-si (bambu jawaban)."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seperti halnya pemuda tadi, Lee cin bersembahyang, berlutut lalu mengocok tabung bambu sampai sepotong bambu meloncat keluar. setelah melihat nomornya, to-kouw itu lalu masuk ke dalam untuk mengambilkan jawabannya. Lee Cin menanti dengan hati tegang.
Jawaban apa yang akan diterimanya?
Sekali ini agak lama to-kouw itu keluar. Lee Cin menanti sambil duduk di atas sebuah bangku, melihat orang-orang dusun yang hilir mudik dan sibuk bersembahyang. Ruangan itu kini pengap oleh asap dupa yang berbau harum, menimbulkan suasana yang aneh.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul. To-kouw itu membawa sepotong kertas dan menyerahkannya kepada Lee Cin. "Kalau masih belum jelas, saya akan menerangkan," katanya. Lee Cin membaca empat baris kalimat itu penuh perhatian. Pekerjaan yang dikejar-kejar amatlah sulit dan sukar lebih baik dihentikan daripada mengalami kecelakaan.
Tentu saja Lee Cin sudah mengerti benar akan arti kata- kata itu. orang hendak mencegah ia melakukan penyelidikan. Ataukah itu hanya kebetulan saja jawaban yang sudah ditulis lebih dulu? Akan tetapi ia pura-pura tidak mengerti, dan menyerahkan sepotong kertas itu kepada to-kouw.
"Apa sih artinya ini?" tanyanya.
DewiKZ 117
To-kouw itu membacanya sebentar lalu menghela napas panjang. "Ah, Nona. Bahaya besar mengancam keselamatan Nona kalau Nona melanjutkan dengan penyelidikan itu. Menurut jawaban ini, sebaiknya Nona menghentikan penyelidikan itu agar terhindar dari malapetaka."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lee cin pura-pura berpikir, alisnya berkerut dan akhirnya ia berkata, "Aku belum puas. Aku harus minta petunjuk langsung dari sang Dewi sendiri mengapa penyelidikanku harus kuhentikan. Aku akan menyewa sebuah kamar di sini dan bersamadhi untuk mendapatkan petunjuk"
"Ah, hal itu tidak bisa, Nona."
"Mengapa tidak bisa? Aku melihat pemuda tadi kau perbolehkan menanti petunjuk langsung dari sang Dewi Apa kau kira aku tidak akan mampu membayar sewa kamarnya dan semua biayanya?"
"Bukan demikian, Nona. Kalau pemuda tadi, jawabannya jelas mengatakan bahwa dia harus mendapat petunjuk dari sang Dewi, maka kami membolehkan dia bermalam di sini. Akan tetapi jawabanmu sudah jelas dan tidak boleh mengganggu sang Dewi. Engkau akan terkena kutukan kalau melanggar, Nona dan kami pun tidak berani."
Lee Cin memang hanya ingin menjajaki. Kini ia yakin bahwa jawaban pertanyaannya memang sudah diatur dan ia tidak diperbolehkan bermalam di situ juga sudah direncanakan. Kalau para to-kouw di situ terlibat dalam urusan iblis Cantik, tentu sekarang mereka sudah mengetahui bahwa tadi di lereng ia telah mengusir dan melukai seorang di antara empat perempuan bertopeng yang hendak menghalanginya. Dan kalau memang mereka ada hubungannya, maka tentu saja ia akan dihalangi dan tidak boleh melanjutkan penyelidikannya, apa lagi bermalam di situ.
DewiKZ 118
"Ah, begitukah?" Ia berpura-pura takut akan kutukan. "Kalau begitu, memang sebaiknya aku pergi dan tidak melanjutkan pekerjaanku itu. Terima kasih, To-kouw?" Ia lalu membayar semua biaya sembahyangan itu, memberi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sumbangan yang royal dan keluar dari kuil. Dia memandang ke arah menara yang menjulang tinggi dan berada di belakang kuil dan menduga-duga apa rahasia yang terkandung di dalam menara tingkat delapan itu Kuil itu cukup luas, dengan bangunan kamar-kamar untuk tamu di belakang, dan agaknya hanya menara itu yang tidak boleh dimasuki para tamu. Karena merasa bahwa banyak mata mengikuti gerak-geriknya, Lee Cin lalu melangkah pergi menuruni lereng.
Pemuda tampan itu mendapatkan sebuah kamar yang warnanya serba putih. Dindingnya putih bersih dan dipan yang berada di situ pun bertilam dan berbantal putih. oleh to-kouw yang melayaninya, setelah ia mandi keramas dengan air yang disebut air suci, air mawar yang berbau harum, dia dipinjami satu stel pakaian yang longgar dan dari kain putih, lalu ia disuruh duduk bersila dan bersiulian (samadhi) di atas pembaringan itu. Pintu kamarnya ditutup dari luar oleh to-kouw yang melayaninya.
"Kalau sang Dewi berkenan mengunjungimu, engkau harus menurut atas segala petunjuknya, melaksanakan segala perintahnya dan engkau akan diberkati, Kongcu. Akan tetapi kalau engkau membantah, engkau akan dikutuk dan kami tidak mengharapkan hal yang demikian terjadi atas dirimu."
Kata- kata ini masih bergema di telinga pemuda itu. Dia menanti dengan jantung berdebar tegang. Dia adalah seorang tahyul seperti para pengunjung kuil lainnya sehingga dia yakin bahwa sang Dewi pasti akan turun menemuinya dan memberi petunjuk, entah berupa impian atau bisikan.
DewiKZ 119
Malam terang bulan itu amat sunyi di dekat puncak bukit itu. Karena kuil itu dikelilingi hutan dan jauh dari dusun, setelah tidak ada lagi pengunjung, kuil itu sunyi sepi. juga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
para to-kouw sudah menutup pintu depan yang tebal, karena mereka akan mengaso dan tidur.
Tengah malam tiba, suasana semakin sepi. Pemuda yang duduk bersamadhi itu merasakan kesepian ini dan hawa dingin malam terang bulan itu menerobos masuk dari celah-celah atap. menerpanya dengan lembut, membuat dia agak gemetar kedinginan.
Dalam kamar itu ada penerangannya, sebatang lilin yang bernyala cukup terang. Tak lama kemudian, api lilin itu bergoyang-goyang seperti tertiup angin. Padahal, tidak ada angin dalam kamar itu, kemudian tampak sesosok bayangan putih berputar-putar di dalam kamar itu, membuat api lilin semakin bergoyang-goyang. Pemuda itu memberanikan hatinya yang berdebar ketakutan untuk membuka matanya dan... dia melihat seorang gadis yang cantik jelita, bermata seperti sepasang bintang, mengenakan pakaian sutera putih yang tipis dan tembus pandang, bergerak seperti menari-nari di dalam kamar itu, membuat api lilin bergoyang dan tercium olehnya bau yang harum sekali.
Tentu saja dia tidak ragu lagi. Inilah sang Dewi seribu Berkah. Benar-benar muncul dalam kamarnya. Bagaimanapun juga , dia menjadi takut dan cepat dia menjatuhkan dirinya berlutut di atas pembaringan itu dan memberi hormat kepada sang Dewi
Selubung kain sutera tipis yang lebar itu menyapu wajahnya dan terdengar sang Dewi yang kini berdiri di dekat pembaringan berkata dengan suara halus merdu seperti bernyanyi, "Kwa Tek Ki, jangan takut. Kalau engkau hendak mengetahui jodoh mu, mari ikut aku"
DewiKZ 120
Pemuda itu semakin yakin bahwa wanita cantik jelita itu pasti sang Dewi. Demikian saktinya Dewi itu sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah mengenal namanya. Dia lupa bahwa tadi sebelum memasuki kamar, dia harus mendaftarkan nama dan alamatnya di buku tamu. setelah mendengar ucapan sang Dewi, Kwa Tek Ki lalu turun dari pembaringan dan mengikuti dewi itu keluar dari kamarnya, terus berjalan menuju ke belakang. Ke mana pun dewi itu akan membawanya, dia akan ikut.
Mereka tiba di bawah menara yang terletak di belakang kuil. Empat orang wanita berpakaian putih yang memakai cadar putih berdiri seperti patung menjaga menara itu. Ketika sang Dewi lewat, mereka membungkuk memberi hormat. Sang Dewi menggapai dan pemuda itu mengikutinya memasuki pintu gerbang dan terus mengikuti masuk pintu depan menara itu.
DewiKZ 121
Sementara itu, Lee Cin yang membayangi mereka mendekam di balik semak-semak. Ia sejak tadi telah datang ke tempat itu dan meloncat naik ke atas kuil untuk melakukan penyelidikan. Tampaknya tenang-tenang saja tidak ada yang mencurigakan sehingga setelah tengah malam, Lee Cin bermaksud untuk meninggalkan tempat itu. Akan tetapi tiba-tiba hidungnya mencium bau harum dan tampak olehnya sesosok bayangan putih berkelebat cepat di bawah kuil. Bayangan itu datang dari arah menara dan kini memasuki kuil bagian belakang di mana terdapat banyak kamar yang disediakan untuk para tamu. Tentu saja ia menjadi curiga sekali, akan tetapi sebelum ia dapat melihat dengan jelas, bayangan putih itu telah lenyap, Gerakan bayangan itu menunjukkan bahwa ia seorang yang memiliki gin-kang istimewa. Dengan hati- hati Lee Cin melayang turun dari atas atap dan berindap menghampiri bagian kamar-kamar itu lalu mengintai dari balik sebatang pohon yang tumbuh di situ.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak lama ia mengintai karena tiba-tiba pintu sebuah kamar terbuka dan muncullah seorang wanita yang cantik sekali, mengenakan jubah sutera putih yang tipis dan rambut kepalanya yang hitam lebat digelung ke atas itu berhiaskan sebuah tiara yang indah. Wanita itu melangkah dengan ringan dan di belakangnya, seperti seekor domba yang ditarik kepenjagalan, berjalan pemuda tampan yang tadi siang minta ramalan tentang jodohnya. Mereka berjalan secara wajar, pemuda itu jelas tidak dipaksa dan mereka berdua berjalan tanpa bercakap-cakap. Lee Cin menjadi heran dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia lalu membayangi dengan hati- hati karena ia dapat menduga bahwa wanita berpakaian putih itu lihai sekali. sebelum mengetahui dengan jelas persoalannya, tentu saja ia tidak dapat turun tangan-
Ketika mereka menghampiri menara, Lee Cin mendekam di balik semak-semak dan melihat betapa empat orang gadis bercadar dan berpakaian serba putih memberi hormat kepada wanita bertiara yang cantik jelita itu dan wanita itu terus memasuki pintu menara diikuti oleh si pemuda. Lee cin tidak dapat berbuat sesuatu karena tidak melihat ada kejahatan dilakukan orang di situ. setelah mereka lenyap di balik pintu yang tertutup kembali, Lee Cin melihat ke sekeliling menara itu. Menara itu, bagian bawahnya berpintu dua, depan dan belakang dan disetiap pintu terjaga oleh empat orang wanita bercadar berpakaian putih.
DewiKZ 122
"Aku harus dapat memasuki menara itu untuk melihat apa yang berada di dalamnya," pikir Lee Cin. Tidak adajalan masuk kecuali dua pintu yang terjaga itu. Kalau ia menerjang masuk. tentu akan timbul geger dan ia akan menjadi pihak yang bersalah memasuki tempat orang dengan paksa, apalagi kalau ternyata tidak ada kejahatan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
apa pun terjadi di tempat itu. Ia harus dapat masuk secara diam-diam dan memeriksa dalam menara.
Kemudian ia menyelinap dan tak lama kemudian tiba di bawah sebatang pohon besar yang tumbuh di dekat menara. Ia meloncat ke atas pohon dan dari situ ia dapat meloncat ke tingkat dua yang dilingkari beranda yang lebarnya sekitar dua meter. Dengan ringan ia melompat dari pohon itu ke beranda tingkat dua. Ia bergerak dengan hati- hati sekali agar jangan sampai menimbulkan suara. Akan tetapi tiba-tiba terdengar bunyi kerincingan di sebelah dalam menara. Ia tidak tahu bahwa di lantai beranda tingkat dua itu dipasangi tali kecil dan kalau tersangkut sesuatu tali itu akan menarik bunyi kerincingan yang akan memberitahu penghuni menara bahwa ada orang di luar, di beranda tingkat dua. Pintu-pintu tingkat dua segera terbuka dan bermunculan delapan orang yang memakai cadar sesuai dengan warna pakaiannya, yang berpakaian putih cadarnya putih, demikian pula yang berpakaian hijau cadarnya hijau. Mereka mengepung Lee Cin dan menyerangnya. Karena beranda itu sempit, Lee Cin kurang leluasa dan karena ia ingin mengetahui bagian dalam menara, ia menerobos memasuki pintu yang terbuka sambil memutar pedang Ang-coa-kiam yang telah ia cabut dari punggungnya. Putaran pedang Ang-coa-kiam membuat pedang para pengeroyoknya terpental dan di lain saat ia telah berada dalam ruangan tingkat dua menara itu. Ternyata tingkat dua itu dipergunakan sebagai semacam tempat pertemuan karena di situ tidak ada kamar-kamarnya, melainkan sebuah ruangan yang luas, seluas ukuran menara itu.
DewiKZ 123
Dan ia telah mendapatkan dirinya terkepung oleh sedikitnya dua puluh orang wanita yang semuanya bercadar. Mereka itu mengenakan pakaian yang berbeda. Ada yang putih, ada yang merah, dan ada yang hijau.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Agaknya warna pakaian dan cadar ini menunjukkan tingkat mereka. Akan tetapi, mereka tidak lagi menyerangnya, hanya mengepung dan tak lama kemudian, kepungan terbuka dan masuklah seorang wanita yang membuat Lee Cin tertegun dan kagum.
Dengan langkah seperti seekor harimau kelaparan, wanita ini melenggang ke dalam kepungan. Rambutnya hitam panjang dan mengenakan tiara dari batu permata yang gemertapan. Pakaiannya jubah panjang sutera putih yang tembus pandang sehingga memperlihatkan bentuk tubuh yang ramping dan dengan lekuk lengkung yang sempurna. Wajah itu pun cantik sekali, terutama matanya yang seperti bintang dan mulutnya yang setengah terbuka penuh gairah. sambil melenggang menghampiri, wanita itu pun mengamati wajah Lee Cin dengan penuh perhatian, lalu terdengar suaranya yang merdu dan lantang, "siapakah engkau dan apa maksudmu datang ke tempat kami seperti seorang pencuri?"
Lee Cin tersenyum mengejek. sedikit pun tidak merasa jerih. Ia memandang ke sekeliling, kepada anak buah yang bercadar lalu bertanya, "Tempat apakah ini? Di luarnya kuil dan para to-kouw, akan tetapi disebelah dalamnya wanita- wanita berpakaian tipis dan bercadar. Apakah kalian ini pada to-kouw yang siang hari bertugas di kuil tadi?"
"orang lancang, apa urusanmu dengan kami? Di waktu melayani para tamu kami memang para to-kouw di kuil Thian-hok-si ini, akan tetapi setelah tidak melayani tamu dan berada di rumah sendiri, apa pun yang kami lakukan, pakaian apa pun yang kami pakai, tidak ada hubungannya dengan kamu"
DewiKZ 124
"Hemm, pantas saja jawaban ciamsi itu menyuruh aku menghentikan penyelidikan. Kiranya kalian para to-kouw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
palsu, menyembunyikan sesuatu di menara ini. Apakah hubungan kalian dengan iblis Cantik?"
Ia menatap tajam wanita cantik di depannya itu dan melihat mulut wanita itu tersenyum. Manis sekali senyumnya akan tetapi mengandung sesuatu yang mengerikan.
"Tangkap bocah ini dan sekap ia di lantai tingkat lima"
Wanita itu memberikan perintahnya dan para anak buahnya lalu maju mengeroyok. Karena perintahnya adalah untuk menangkap. mereka sudah menyimpan pedang masing-masing dan menggunakan tangan untuk membekuk Lee Cin. Gadis ini pun tidak ingin membunuh orang tanpa jelas kesalahan mereka, maka iapun menyimpan pedangnya dan melawan dengan tangan kosong. Ia melompat ke atas dan ketika turun, kaki tangannya menyambar dan empat orang pengeroyok sudah terpelanting Lalu Lee Cin mengamuk. Ia tidak mengguna kanpukulan beracun, juga tidak menggunakan It-yang-ci, hanya menggunakan kecepatan gerakannya untuk merobohkan para pengeroyok. Dalam waktu singkat saja, delapan orang pengeroyok sudah berpelantingan.
"Tahan" bentak wanita cantik itu. Anak buahnya menghentikan gerakan dan tetap mengepung tempat itu. Wanita itu menghadapi Lee Cin dan kembali mengamati Lee Cin dari kepala sampai ke kaki.
"Hemm, agaknya engkau memiliki sedikit kepandaian, ya? Coba kau lawan aku, ingin kulihat sampai di mana kehebatanmu" setelah berkata demikian, tanpa peringatan lebih dulu tangan kanannya menyerang ke arah muka Lee cin. Tamparan ini mendatangkan angin mengiuk.
DewiKZ 125
"Wuuutt" begitu Lee cin mengelak dengan miringkan mukanya, tangan kiri wanita itu menyambar ke depan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menotok ke arah dadanya. Lee cin kembali mengelak dan kini ia pun membalas dengan pukulan yang tidak kalah ampuhnya. Terjadilah pertandingan yang hebat, pukul memukul, tangkis menangkis. Lee cin mendapat kenyataan betapa kuatnya sinkang wanita itu, dan juga gerakannya amat cepat. Namun ia mampu mengimbanginya dan mereka bertanding sampai tiga puluh jurus.
Tiba-tiba wanita itu mengebutkan ujung lengan jubahnya yang tipis dan tampak asap kemerahan mengepul dan menyambar ke muka Lee cin. Lee cin tahu bahwa asap kemerahan itu mengandung racun, akan tetapi asap itu sudah menyambar ke mukanya dan ia pun roboh pingsan
Tentu saja sebetulnya Lee cin tidak pingsan- Dara perkasa ini adalah puteri dan murid Ang-tok Mo-li seorang datuk yang selain tinggi ilmunya, juga ahli dalam soal racun, terutama racun merah. Maka melihat asap racun kemerahan tadi ia sengaja tidak menyingkir dan pura-pura roboh pingsan- Ia maklum betapa akan sukarnya memasuki menara ini, maka ia berpura-pura pingsan agar dapat disekap dalam tingkat ke lima di mana ia akan dapat menyelidiki keadaan menara ini.
Wanita cantik itu lalu membungkuk dan menanggalkan pedang Ang-coa-kiam dari punggung Lee cin dan berkata kepada anak buahnya, "Bawa ia ke kamar tahanan tingkat lima. Hati-hati, ia harus duaga ketat. Setelah dikunci, tingkat lima harus selalu diawasi penjaga. Ilmu silatnya tinggi, ia dapat merepotkan kita"
DewiKZ 126
"Kalau ia berbahaya dan merepotkan, kenapa tidak dibunuh saja, Niocu?" kata seorang diantara para anak buah yang bercadar merah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"sayang kalau dibunuh. Ilmu silatnya tinggi, kalau kita dapat membujuknya, ia akan menjadi seorang pembantu yang lebih baik dari kalian semua."
Anak buah gerombolan wanita aneh itu lalu mengangkat tubuh Lee Cin yang lemas naik tangga. Lee Cin diam-diam memperhatikan. Tingkat tiga dan empat juga merupakan ruangan tanpa kamar, terisi penuh prabot dan alat sembahyang, alat dapur dan lain-lain. Agaknya kedua tingkat ini berfungsi sebagai gudang. setelah tiba di tingkat lima, di situ terdapat kamar- kamar, tidak kurang dari sepuluh kamar sekeliling tingkat itu. Ia lalu dimasukkan ke dalam salah satu kamar ini. Kamar ini memiliki pintu besi yang tebal yang bagian atasnya merupakan trali yang kuat. Empat orang anak buah gerombolan wanita itu merebahkan dirinya di atas lantai kamar, lalu mereka meninggalkannya di dalam kamar itu dan menguncikan pintu kamar dari luar.
Kamar itu mendapat cahaya penerangan dari luar yang menerobos masuk melalui besi di atas pintu. Lee Cin membuka matanya. Tidak nampak seorang pun penjaga. Tentu para penjaga itu menjaga di luar pintu dan merasa aman karena pintunya sudah dikunci dari luar. Lee Cin memeriksa keadaan kamar. Terbuat dari tembok tebal di tiga penjuru dan pintu itu memang kokoh sekali. sayang bahwa Ang-coa-kiamnya dirampas oleh wanita cantik itu. Kalau tidak. dengan Ang-coa-kiam tentu ia akan dapat memotong jeruji besi itu dan dapat bebas.
DewiKZ 127
Lee Cin bangkit berdiri dan memeriksa daun pintu. Daun pintu itu terbuat dari besi tebal. Bagian atasnya, setinggi dada, merupakan jeruji besi yang sebesar lengan orang, tentu amat sukar untuk dipatahkan, kecuali dengan pedang pusaka yang ampuh. Induk kunci yang besar dipasang di luar, dekat jeruji besi sehingga kalau ia mengeluarkan tangannya melalui celah-celah jeruji, jari-jarinya dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencapai induk kunci. Akan tetapi apa gunanya. Induk kunci itu kuat kokoh sekali, tak mungkin dipatahkan begitu saja dan kuncinya tentu dipegang oleh para penjaga. Ia benar-benar tidak berdaya, Ia harus bertindak cerdik, mencari kesempatan untuk dapat meloloskan diri dan menyelidiki keadaan di kamar- kamar sebelah atau bagian lain dari menara itu. Akan tetapi percuma saja untuk coba membujuk para penjaga di luar. Mereka semua itu kelihatan taat sekali kepada pemimpin mereka yang ia duga tentulah si iblis Cantik seperti yang dikatakan oleh pemuda yang hampir mati itu dalam saat terakhirnya dan juga oleh laki-laki gagah pemegang golok yang terluka oleh telapak tangan hitam. Akan tetapi ia harus memperoleh bukti lebih dulu sebelum bertindak. Ia sudah berkorban, membiarkan dirinya ditangkap dan pedang pusakanya dirampas. Kalau hasil pengorbanan itu hanya menjadikan dirinya disekap tak berdaya, maka sia-sialah pengorbanan itu Ia harus mencari akal.
Ia teringat akan ucapan , si iblis cantik yang menghendaki agar ia dapat menjadi pembantunya. Itu berarti bahwa pemimpin gerombolan itu tidak ingin membunuhnya. Ia melihat ke atas. Di langit-langit tengah kamar itu terdapat sebuah paku besar yang tadinya mungkin dipasang untuk menggantung lampu penerangan. Akan tetapi sekarang penerangannya mendapatkan dari luar, cahaya lampu yang menerobos masuk melalui jeruji.
Ia berpikir sejenak lalu tersenyum.
Tiga orang penjaga di luar kamar tahanan itu saling bercakap dengan suara berbisik-bisik, "Gadis itu berbahaya sekali."
"Ya, ilmu silatnya tinggi."
DewiKZ 128
"Akan tetapi Niocu tidak menghendaki ia dibunuh."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memang kalau ia dapat menjadi pembantu, tentu kedudukannya lebih tinggi dari kita semua."
"Akan tetapi bagaimana dapat membujuknya?"
"Aih, jangan khawatir. Niocu tentu akan dapat membuatkan obat yang membikin ia menjadi seekor harimau yang jinak dan penurut."
"Benar, buktinya para pemuda itu semua menjadi jinak penurut dan melakukan apa saja yang dikehendaki Niocu atau kita, hi-hik,"
"Akan tetapi pemuda baju biru itu sungguh keras hati, tidak pernah mau tunduk."
"Dia sudah dirantai di ruangan bawah, kalau sampai besok tidak mau menyerah, mungkin akan disiksa sampai mati. sayang, pemuda itu seperti seekor kuda yang jantan dan kuat, kalau dibunuh begitu saja."
Tiba-tiba terdengar suara seperti orang mendengkur dari kamar tahanan- Tiga orang wanita itu terkejut, menengok lalu menghampiri pintu tahanan di mana Lee Cin ditahan. Ketika mereka menjenguk ke dalam mereka terkejut bukan main melihat gadis yang ditahan itu telah menggantung diri dengan sabuk suteranya yang dikaitkan pada paku besar di langit-langit.
"Celaka... ia membunuh diri"
"Cepat buka pintunya, ia belum mati"
"Kalau ia mati, kita akan dihukum"
DewiKZ 129
Mereka lalu membuka daun pintu itu dan cepat menghampiri tengah kamar di mana Lee Cin menggantung diri, mengeluarkan suara seperti orang tercekik lehernya. Tiga orang penjaga itu lalu menolongnya, seorang naik dengan bantuan temannya dan melepaskan ikatan sabuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sutera itu, lalu beramai menurunkan tubuh Lee CM ke atas lantai. Akan tetapi pada saat itu, Lee Cin bergerak cepat sekali dan tiga orang itu roboh terkulai, tertotok dan membuat mereka tidak mampu bergerak atau bersuara lagi. Totokan it-yang-ci itu memang ampuh sekali. Dalam waktu sejam wanita- wanita itu akan tidak berdaya sama sekali. Lee Cin cepat keluar dari pintu, memasang lagi induk kunci dan menjenguk ke kamar- kamar yang lain- Hanya ada tiga kamar yang terisi dan isinya sama, yaitu seorang pemuda yang tampak loyo dan lemas, berwajah tampan akan tetapi pucat sekali. Lee Cin memakai induk kunci ketiga kamar itu sehingga para pemuda itu akan dapat lolos dari kamar tahanan kalau dikehendaki, lalu ia menuruni tangga menuju ke tingkat bawah. Ia ingin membebaskan pemuda yang keras hati dan tidak sudi takluk kepada si iblis Cantik.
DewiKZ 130
Sampai di lantai bawah, ia tidak menemui halangan, dan untung ia membawa serangkai anak kunci yang ternyata dapat digunakan untuk membuka semua kamar tahanan di menara itu. Berbeda dengan kamar di mana ia disekap tadi, kamar tingkat bawah di mana pemuda itu disekap dipasangi lampu yang digantung di langit-langit. ia menjenguk ke dalam kamar itu, satu-satunya kamar di lantai bawah yang ada orangnya dan melihat pemuda dengan pakaian yang compang- camping terikat dengan rantai baja dan kedua tangan itu direntangkan dan dibelenggu pada besi yang ditanam ditembok. Pemuda itu kelihatan lemas dan kepalanya ditundukkan- pada kulit badannya tampak balur-balur merah, tanda bahwa dia telah disiksa dengan lecutan-lecutan. Tubuh pemuda itu memang kokoh kuat, akan tetapi mukanya tidak dapat dilihat jelas oleh Lee Cin karena dia menunduk sehingga kelihatan gelap, tidak menerima cahaya dari lampu di atas kepalanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lee Cin membuka induk kunci dan pintu itu dibukanya. Ia cepat menghampiri pemuda itu untuk melihat keadaan orang. pada saat itu, si Pemuda mengangkat kepalanya dan berkata dengan suara penuh geram, "iblis Cantik, jangan harap aku akan tunduk kepadamu dan menuruti nafsu iblismu. Perempuan tak bermalu, kalau hendak bunuh, bunuhlah karena kalau aku sampai terbebas dari sini, aku pasti akan menghancurkan kepalamu yang isinya kotor dan najis itu"
Wajah itu tampan dan karena ia sedang marah, matanya mencorong dan hidungnya kembang kempis sehingga tampak bengis. Melihat wajah itu Lee Cin terbelalak. kemudian bertanya lirih,
"suheng... Thio Hui san-...?"
Pemuda itu membelalakkan kedua matanya yang agak bengkak bekas pukulan dan wajahnya berseri ketika dia mengenal Lee cin- "Aih, engkau sumoi Lee cin. Bagus, engkau datang menolongku"
"Tenang, suheng. Akan kucoba membebaskanmu dari borgol- borgol itu" Lee Cin meraba-raba kedua borgol yang mengikat, kedua pergelangan tangan yang terpentang itu. Borgol yang kokoh sehingga akan sukar dipatahkan. Kembali Lee Cin merasa menyesal mengapa. ia kehilangan pedangnya. Kalau ada Ang-coa-kiam ditangannya, tidak akan sukar mematahkan belenggu itu.
"Akan kucoba untuk mencabut saja borgol ini dari tembok" kata Lee Cin yang segera menangkap borgol yang membelenggu pergelangan tangan kanan pemuda itu.
DewiKZ 131
"sekarang, kerahkan seluruh tenagamu, suheng, akan kubantu. Hayo, tarik... satu, dua, tiga...." Mereka mengerahkan tenaga dan "broll" rantai itu terlepas dari dinding.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita cabut yang sebelah lagi," kata Lee Cin dan mereka berdua pun berhasil menjebolkan rantai kedua dari tembok. Kini bebaslah pemuda itu walau rantai masih bergantung di kedua pergelangan tangannya. Mereka lalu duduk bersila untuk menghimpun tenaga sakti.
"suheng, bagaimana engkau dapat berada di sini?" tanya Lee Cin sambil memandang wajah yang babak belur itu.
Pemuda itu adalah Thio Hui san, berusia dua puluh lima tahun, bertubuh jangkung tegap dan wajahnya tampan gagah. Dia adalah seorang pendekar muda dari siauw-lim-pai, murid In Kong Taisu. Bagaimana Lee Cin menyebut murid siauw-lim-pai ini sebagai suheng (kakak seperguruan). sebetulnya agak berlebihan karena Lee Cin hanya menerima pelajaran It-yang-ci saja dari In Kong Taisu. Biarpun hanya menerima ilmu It-yang-ci, namun Lee Cin menganggap In Kong Taisu sebagai gurunya, maka ia menyebut Thio Hui san sebagai suhengnya.
Hui San lalu menceritakan dengan singkat. Pemuda murid siauw-lim-pai ini secara kebetulan saja dalam perantauannya lewat di bukit itu dan dia mendengar dari sebuah dusun bahwa sudah ada tiga orang pemuda dusun itu lenyap dan tidak pernah pulang kembali setelah berkunjung ke kuil Thian- hok-si di dekat puncak bukit. Dia menjadi penasaran dan segera melakukan penyelidikan ke kuil itu. seperti juga dengan Lee cin, dia tertarik dan merasa curiga terhadap menara di belakang kuil. Malamnya dia lalu melakukan penyelidikan ke kuil itu.
DewiKZ 132
"Aku berhasil masuk ke menara ini dan melihat lima orang pemuda disekap di lantai empat. Ketika aku sedang mencari akal untuk membebaskan mereka, tiba-tiba terdengar bunyi kerincingan dan aku sudah dikepung oleh banyak wanita bercadar. Kami segera berkelahi dan aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentu dapat merobohkan mereka semua kalau tidak muncul seorang wanita cantik seperti iblis."
"si Iblis Cantik" kata Lee cin-
"Benar, ia patut disebut Iblis Cantik. Wajahnya memang cantik akan tetapi wataknya seperti iblis. Ialah yang menculik dan menyekap para pemuda itu. Pemuda yang menurut kemauannya akhirnya akan mati juga karena setiap hari diloloh obat perangsang yang amat kuat dan harus melayani banyak wanita. Pemuda yang menolak akan disiksa, ada juga dipaksa. Iblis itu ternyata lihai sekali. Ilmu silatnya mungkin tidak terlalu lihai dan aku dapat menandinginya, akan tetapi ia memiliki bahan peledak yang beracun. Ia meledakkan sesuatu yang menimbulkan asap merah dan aku tidak ingat apa-apa lagi."
"Hemm, obat pembius merah," kata Lee Cin-
"Ketika sadar, aku sudah berada di sebuah kamar, terbelenggu dan iblis itu merayuku. Akan tetapi aku tidak sudi dan memakinya. Berulang kali mereka memaksa aku minum obat perangsang, akan tetapi betapapun tersiksanya perasaanku, aku tetap menolaknya. Akhirnya aku dibawa ke sini dan disiksa dengan kejam oleh Iblis Betina itu."
"Jahanam busuk Kita bunuh iblis itu, suheng, kita basmi gerombolan sesat ini dan bakar kuil dan menaranya" Lee Cin berseru marah sambil mengepal kedua tangannya.
DewiKZ 133
Tiba-tiba terdengar suara tawa merdu disusul ledakan dan tempat itu sudah penuh dengan asap putih yang tebal sehingga Hui san dan Lee Cin tidak dapat melihat apa-apa. Mereka hanya bersiap-siap dan legalah hati Hui san ketika ternyata asap itu tidak mengandung bius. Mereka berdua sudah memasang kuda-kuda dan siap menerjang. Ketika asap memudar dan menghilang daun pintu kamar itu sudah tertutup dan terkunci lagi, sedangkan belasan orang anak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buah gerombolan dipimpin sendiri oleh si Iblis Cantik yang tertawa-tawa.
"Ha-ha-ha-hi-hik, kalian kira akan dapat lolos dari sini? jangan mimpi orang muda keras kepala, engkau tetap menolak ke hendak kami, sekarang engkau dan gadis ini akan kami jadikan tontonan setelah puas kami menonton, baru kalian akan kami bunuh. Hi-hi-hik" Wanita itu lalu pergi dari situ, akan tetapi masih ada wajah para penjaga tampak dari dalam dan kamar tahanan itu terjaga dari luar.
"Apa yang ia maksudkan?" bisik Lee Cin dengan jantung berdebar karena ia merasakan ancaman mengerikan dalam ucapan Iblis Cantik tadi.
"Aku juga tidak tahu apa maksudnya, sumoi. Akan tetapi kita boleh bersiap-siap dan sekali ada kesempatan, kalau pintu itu terbuka seperti tadi kita harus menerjang keluar. sukur kalau kita dapat menangkap Iblis Cantik itu sehingga kita dapat menjadikannya sebagai sandera."
Lee Cin mengangguk. "Kita tunggu sambil menghimcun tenaga, suheng." Keduanya lalu duduk bersila kembali dan bermeditasi.
DewiKZ 134
Malam itu tidak terjadi sesuatu atas diri Lee Cin dan l-Hui san- Mereka hanya mendengar suara musik suling dan yangkim mengiringkan nyanyian merdu dan kadang terdengar tawa wanita yang genit. Mereka dapat menduga bahwa suara yang datang dari atas itu tentu suara Iblis Cantik sedang berpesta pora dan bersenang-senang. Diam-diam mereka bergidik membayangkan betapa banyak pemuda-pemuda yang menjadi korban mereka. Lee Cin teringat akan tiga orang pemuda dijurang. Mereka semua dalam keadaan loyo dan pucat. Biarpun tidak mengerti jelas, ia dapat menduga-duga apa yang telah terjadi dengan pemuda-pemuda itu. Iblis Betina Cantik itu tiada ubahnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seperti seekor binatang buas penghisap darah. suara pesta itu terdengar sampai pagi.
Pada keesokan harinya, tampak muka dua orang anak buah gerombolan di luar jeruji, memandang ke dalam. Melihat Lee Cin dan Hui san bersila dan sudah membuka mata, seorang dari mereka berseru, "Kami membawakan makanan dan minuman untuk kalian. Jangan bergerak, atau kami tidak akan memberi makanan dan minuman ini agar kalian mati kelaparan."
Seorang dari mereka membuka kunci pintu, lalu membukanya sedikitsaja, hanya cukup untuk memasukkan baki tempat makanan dan minuman, meletakkan di dalam kamar lalu menutupkan dan mengunci lagi daun pintunya dengan cepat seperti takut-takut kalau kedua orang itu menerjang pintu.
Setelah mereka pergi, Lee Cin menuju ke pintu dan mengambil baki itu lalu meletakkannya di depan Hui san-
"sumoi, untuk apa makan hidangan mereka? Aku tidak sudi"
"Aih, jangan begitu, suheng. Kalau kita tidak makan, bagaimana kita dapat mengharapkan lolos dari sini? Kita akan kelaparan dan tenaga kita akan menjadi lemah. Jangan bodoh, suheng. Mari makan dan minumlah."
"Hemm, aku tidak percaya kepada mereka yang jahat. Bagaimana kalau makanan dan minuman ini dicampuri racun?"
DewiKZ 135
"Jangan khawatir, aku sudah hafal akan racun- racun- Aku akan mencicipi dulu apakah beracun atau tidak." Lee Cin lalu mencicipi setiap masakan dan minuman, mengecap-kecapnya dengan lidahnya. Ia menggeleng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepala dan berkata, "Tidak mengandung sedikitpun racun yang dapat membunuh kita."
Hui san berpikir bahwa alasan Lee Cin benar. Perutnya sudah lapar karena selama dua hari dua malam dia tidak pernah mau menyentuh makanan yang dihidangkan mereka, dan tubuhnya sudah mulai lemas. Mereka lalu makan minum sampai kenyang dan keduanya merasa segar dan kuat sekali.
Tiba-tiba terdengar suara tawa merdu. "Ha-ha-hi-hi-hik Bagus sekali, kalian telah makan minum sepuasnya" Di balik jeruji muncullah wajah si Iblis Cantik. Ketika tertawa-tawa itu, tampak giginya yang putih bersih dan berderet rapi, membuat tawanya tampak manis sekali. "setelah itu, kalian boleh berpengantinan sepuasnya dan kami pun akan mendapat tontonan yang amat memuaskan, hi-hi-hik"
"Perempuan jalang" Hui san menjadi marah dan melempar-lemparkan mangkuk dan cawan, dan sumpitnya ke arah jeruji, akan tetapi wajah cantik itu sudah lenyap dari sana.
DewiKZ 136
Tiba-tiba Hui san memegang kepalanya yang terasa panas. Dia pernah dipaksa minum sesuatu dan dalam keadaan diborgol kaki tangannya, dia tidak dapat menghindar dan setelah minum air yang tidak mempunyai rasa sesuatu itu, dia pun merasa kepalanya panas dan pening, kemudian dia tersiksa oleh rangsangan yang amat hebat. Namun Huisan adalah murid seorang ketua siauw-lim-pai yang bukan hanya mempelajari ilmu silat saja, melainkan juga keagamaan dan ilmu batin. Batinnya menjadi kuat dan dia mengerahkan seluruh kekuatan batinnya untuk melawan dorongan rangsangan itu. Kini, merasa kepalanya panas, dia terkejut dan tahulah dia bahwa dalam makanan dan minuman itu terkandung racun atau obat yang mendatangkan rangsangan dalam tubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selama beberapa hari ini, dia selalu digoda Iblis Cantik untuk melayani nafsu rendahnya. Akan tetapi dia dapat bertahan dan menolak dengan keras sehingga akhirnya Iblis Cantik menjadi marah dan dia diborgol dalam kamar itu dan disiksa. Kini, kembali dia dipengaruhi racun perangsang itu, dan karena Lee Cin berada di situ, dia pun tahu betapa bahaya mengancamnya.
"Celaka, sumoi... Makanan dan minuman itu mengandung racun perangsang jangan melihat ke sini, kita tidak harus saling melihat" setelah berkata demikian, Hui san duduk bersila membelakangi Lee Cin dan mengerahkan sin-kang dan kekuatan batinnya untuk menolak rangsangan yang mencengkeram perasaannya itu.
Lee Cin mengerutkan alisnya. Memang ada semacam racun atau obat yang menimbulkan rangsangan gairah dan obat semacam ini tidak ada rasanya. Karena itu ketika mencium baunya dan menjilatnya, ia tidak merasakan apa-apa. Ia sendiri tidak terpengaruh oleh obat macam itu, karena di tubuhnya sudah terdapat kekebalan terhadap segala racun. Ketika ia masih kecil, gurunya atau ibunya sendiri sudah memasukkan hawa beracun dalam tubuhnya yang dapat menolak pengaruh racun atau obat apapun juga.
DewiKZ 137
"Karena selalu menolak keinginan nista dari Iblis cantik walaupun aku keracunan, maka akhirnya ia menyekap aku di sini dan menyiksaku. Hati- hati, sumoi dan duduklah bersila untuk melawan bekerjanya racun ini." HHui san berkata tanpa menoleh, suaranya terdengar agak gemetar. Hatinya mulai diserang perasaan yang membuatnya panas dingin-serangan itu kini jauh lebih berbahaya baginya daripada yang lalu. Kalau tadinya ia menahan gelora rangsangan itu dengan tabah dan menolak bujuk rayu Iblis Cantik karena memang dia merasa tidak suka wanita jahat itu, kini dia terangsang dalam keadaan berada sekamar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan Lee Cin Padahal, dia mencinta Lee Cin- Dahulu, ketika Lee Cin dilatih It-yang-ci oleh In Kong Taisu, gurunya, dia pernah menyatakan cintanya kepada Lee Cin (baca Kisah Gelang Kemala).Biarpun Lee Cin menolaknya dengan halus karena gadis itu belum memikirkan tentang cinta, namun cintanya tidak pernah lenyup, Kini, gadis yang dicintanya itu berada dekat dengannya, maka dorongan gairah itu menjadi berlipat ganda kuatnya
Lee Cin yang sudah mempelajari banyak pengetahuan tentang racun dari ibunya, dapat memaklumi keadaan Hui san. Ia tidak mendekati pemuda itu dan dari sudut kamar itu ia berkata lembut, "Pertahankan, suheng. Ingat, engkau adalah murid suhu In Kong Taisu yang tentu kuat untuk menahan diri dari serangan nafsu apa pun. Aku akan berusaha untuk dapat lolos dari tempat ini."
Hui san diam saja, dan tidak menoleh. Akan tetapi tiba-tiba dia mendengar suara suling melengking-lengking. Dia tahu bahwa Lee Cin meniup suling, akan tetapi tidak mengerti apa maksud gadis itu bermain suling dalam keadaan seperti itu
Akan tetapi tidak lama kemudian, seekor ular belang hitam putih merayap masuk ke dalam kamar tahanan itu. Ular ini kecil saja, sebesar ibu jari kaki. Binatang itu merayap masuk melalui celah di bawah pintu mendekati Lee Cin dan mengangkat kepalanya dan digoyang-goyangkan- seolah menari mengikuti irama suling yang ditiut gadis itu.
DewiKZ 138
Lee Cin meniup suling dengan lembut, memegangi suling dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya cepat menangkap ular itu Jari-jari tangannya menjepit leher ular itu sehingga ular itu tidak mampu menggerakkan kepalanya lagi. Agaknya ia menjadi jinak di tangan Lee Cin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lee Cin menghentikan tiupan sulingnya, mengambil sebuah cawan yang tadi dipakainya minum, kemudian memaksa ular itu membuka mulutnya dan menekan taringnya pada bibir cawan sehingga cairan hitam keluar dari mulut ular itu dan menetes ke dalam cawan. Itulah racun ular belang hitam-putih yang memang hendak diambil oleh Lee Cin. setelah merasa cukup, Lee Cin melepasnya. Ular itu, seperti seekor anjing yang jinak. merayap ke sudut itu dan melingkar di sana, tak bergerak lagi akan tetapi matanya tetap ditujukan ke arah Lee cin seperti menanti perintah selanjutnya.
Lee Cin menuang air teh dari poci yang tadi dihidangkan sampai setengah cawan dan mencicipi dengan menjilat jarinya. setelah merasa bahwa ukuran minuman itu cukup ia lalu membawa cawan itu kepada Hui san-
"sumoi, tolong... jangan mendekat...." kata Hui san yang dapat mendengar gerakan Lee Cin mendekatinya.
DewiKZ 139
"suheng, aku telah membuatkan obat penawarnya. Minumlah cawan ini sampai habis isinya." Ia menyodorkan cawan itu dari belakang tubuh Hui san- Pemuda itu menerima cawan itu dan tanpa ragu sedikitpun segera minum isinya sampai habis. Air teh itu terasa lebih pahit dari biasanya. setelah mengembalikan cawan, dia memejamkan mata, merasakan apa yang terjadi dalam perutnya. Perut itu mengeluarkan suara berkeruyuk seperti kelaparan dan dalam perutnya ada gerakan hawa yang meronta-ronta. Hui san menahan rasa muak itu dan bernapas dengan panjang, menghimpun hawa murni. Perlahan-lahan rasa muak itu menghilang dan lenyap juga pening di kepalanya dan dengan girang dia mendapat kenyataan betapa rangsangan gelora nafsu itu juga sudah lenyap sama sekali
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan hati lega dan girang dia membalikkan tubuhnya menghadapi Lee Cin yang memandang kepadanya dengan penuh perhatian. Melihat wajah pemuda itu yang tadinya kemerahan seperti orang kepanasan kini sudah normal kembali, ia bertanya, "Bagaimana sekarang suheng? sudah membaikkah?"
"Ah, terima kasih, sumoi. sudah sembuh sama sekali." Dan ia terkejut melihat ular kecil melingkar di sudut ruangan itu.
"Racun ular itu penawar segala macam racun, Suheng. Yang kau minum tadi adalah racun ular belang hitam-putih dan air teh."
Mendengar ini, Hui san mengangguk-angguk. "Pantas engkau tidak sampai keracunan biarpun juga makan minum seperti aku, sumoi. Kiranya pengetahuanmu tentang racun amat mendalam."
"Akan tetapi, kalau ular belang hitam putih itu menggigit orang, racunnya akan segera mendatangkan kematian- Biar kuusahakan pembebasan kita, suheng. Engkau pura-pura menggeletak pingsan, dan aku yang akan menarik perhatian penjaga."
Biarpun belum mengetahui dengan jelas, Hui san dapat menduga bahwa gadis cerdik itu akan bersandiwara agar pintunya dibuka, maka dia mengangguk lalu merebahkan diri miring menghadap dinding membelakangi pintu.
"Jangan miring, biar telentang saja, suheng dan kau kerahkan tenaga dalam untuk membuat wajahmu tampak pucat..."
DewiKZ 140
Hui sian menurut dan dia menelentangkan tubuhnya dan mengerahkan sinkang untuk menahan jalan darah yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menuju ke mukanya sehingga mukanya itu tampak pucat sekali.
"suheng.... aduh, tolong. Tolonggg...." Lee Cin menangis dan menjerit-jerit setelah ia tadi menyembunyikan ular belang hitam putih di bawah bajunya.
Dua kepala segera tampak di luar jeruji. "Ada apa?" tanya seorang di antara mereka ketika melihat Lee Cin menangis dan mengguncang-guncang tubuh Hui san.
"suheng.... Aduh.... perutku. perutku sakit...." Dan Lee Cin juga terkulai dan roboh menimpa tubuh Hui san, lalu berkelojotan seperti orang sekarat.
Melihat ini, dua orang penjaga itu menjadi khawatir. Kalau dua orang tawanan itu mati, tentu mereka akan dipersalahkan oleh Niocu yang berwatak keras. Melihat wajah pemuda itu pucat dan wajah Lee Cin juga pucat dan kerut merut menahan nyeri yang hebat, dua orang penjaga itu terkecoh. Mereka tahu bahwa makanan dan minuman untuk dua orang ini diberi racun perangsang dan mereka mengira bahwa mereka agaknya tidak kuat menahan bekerjanya racun itu sehingga menderita nyeri hebat. Karena gugup dan khawatir kalau- kalau dua orang tawanan itu mati, dua orang penjaga bergegas membuka pintu kamar tahanan dengan anak kunci yang mereka bawa, lalu menghampiri Hui San yang kelihatan pingsan dan Lee Cin yang mengaduh-aduh dan menggeliat-geliat. Akan tetapi baru saja mereka menekuk lutut hendak memeriksa, dengan kecepatan kilat Lee Cin dan Hui san menyerang mereka dengan totokan It-yang-ci. Tanpa dapat mengeluarkan suara kedua orang penjaga itu roboh tak sadarkan diri
DewiKZ 141
"Kita cepat keluar dari sini," bisik Hui san-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nanti dulu, kalau penjagaan amat ketat, akan sukarlah bagi kita untuk dapat meloloskan diri dari sini. sebaiknya kupanggil dulu para pembantuku."
"Pembantu?"
Lee Cin mengeluarkan ular belang hitam putih dari balik jubahnya dan berkata, "Pembantu-pembantu seperti ini" Lalu ia mengeluarkan sulingnya dan meniupnya. Terdengar bunyi melengking lengking yang lembut namun nada suara tinggi melengking-lengking itu dapat menembus sampai ke mana-mana.
Tak lama kemudian, terdengar teriakan-teriakan dari luar pintu kamar tahanan yang sudah terbuka itu, "Ular, ular...."
"Wah, ular banyak sekali. Haiiih, menggelikan dan mengerikan"
"Semua memasuki menara. Cepat usir"
"Hiiih, akujijik...."
Suara gaduh itu diselingi suara mendesis-desis dan segera tercium bau amis dan aneh. Banyak sekali ular besar kecil agaknya terpanggil oleh tiupan suling Lee Cin dan puluhan, bahkan ratusan ekor ular itu menerobos pintu memasuki lantai dasar menara itu, lalu masuk ke dalam kamar di mana Lee Cin meniup sulingnya. Melihat sedemikian banyaknya ular besar kecil, Hui san sendiri merasa ngeri. Akan tetapi Lee Cin dengan tenang saja meniup sulingnya dan semua ular yang sudah memenuhi ruangan itu mengangkat kepala seperti menari-nari
DewiKZ 142
Tiba-tiba dari luar mendatangi banyak wanita bercadar mengiringkan sang Iblis Cantik Iblis Cantik itu nampak marah sekali. "Pintu kamar tahanan itu sudah terbuka. Jahanam, siapa yang berani lancang membukanya?" Akan tetapi ia segera melihat dua orang anak buahnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggeletak di lantai kamar itu dalam keadaan pingsan, dan ia pun melihat banyak sekali ular di kamar itu, mengangkat kepala seperti menari-nari mengikuti irama lagu dari suling yang ditiup Lee Cin.
"Kalian semua maju. Bunuh dua orang itu" bentak Iblis Cantik yang menganggap dua orang itu berbahaya karena telah mengetahui rahasianya.
Akan tetapi semua anak buahnya adalah wanita, dan tidak anehlah kalau mereka merasa ngeri dan jijik melihat ular demikian banyaknya, ada yang besar ada yang kecil beraneka warna dan menggeliat-geliat menyeramkan. Iblis Cantik sendiri, biarpun ia seorang yang pemberani dan berhati kejam, tidak takut terhadap siapa pun, merasa ngeri melihat Ular demikian banyaknya. Lee Cin melihat bahwa pedang Ang-coa-kiamnya berada di tangan wanita cantik itu, maka hatinya menjadi panas.
-oo0dw0oo-
Jilid: 05
"MARI kita keluar dari sini, Suheng," katanya, menghentikan tiupan sulingnya. Kemudlan la meniup lagi sulingnya, sekali ini dengan lagu yang keras dan terdengar seperti penuh kemarahan- Ular-ular itu segera membalik dan seperti hendak menyerang kepada semua wanita yang berada di luar kamar itu. Melihat ini, Iblis cantik sendiri yang berada paling depan, segera bergerak mundur dengan muka berubah pucat.
DewiKZ 143
Hui San dan Lee Cin melangkah keluar dan berada di belakang barisan ular seolah menggiring mereka yang mengejar para wanita bercadar dan pemimpin mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pergunakan api" tiba-tiba iblis cantik berseru kepada anak buahnya. Beberapa orang anak buahnya menyalakan obor dan menyerang ular-ular itu. Tentu saja ular-ular itu menjadi kalang-kabut, saling terjang dan ketakutan melihat api yang panas. Melihat ini, Lee Cin memberi isyarat kepada Hui San dan mereka menerjang maju. Lee Cin menggunakan sulingnya dan Hui San menggunakan kaki tangannya untuk mengamuk. Amukan kedua orang membuat para wanita bercadar itu terdesak mundur dan kesempatan itu dipergunakan oleh Lee Cin dan Hui San untuk melompat keluar.
"iblis busuk. Mari kita bertanding untuk menentukan siapa di antara kita yang lebih kuat" teriak Lee Cin dan ia pun menerjang dengan hebatnya kepada iblis cantik yang segera memutar pedang rampasannya untuk menyambut terjangan Lee Cin itu. Lee Cin menggunakan sulingnya untuk menangkis dan balas menyerang. Biarpun hanya sebatang suling, akan tetapi suling di tangan Lee Cin adalah suling terbuat dari baja dan memang dapat dipergunakan sebagai senjata ampuh. Dua orang wanita yang sama cantiknya itu segera terlibat dalam perkelahian yang seru. Ular-ular yang ketakutan menghadapi api dan yang kini tidak terkendali oleh suara suling, melarikan diri cerai berai ke segala penjuru.
Sementara itu, Hui san mengamuk dengan kaki tangannya, dikeroyok belasan orang wanita bercadar. Pendekar Siauw-lim-pai ini biarpun bertangan koSong, membuat para pengeroyoknya kocar-kacir dan mereka yang terkena tamparan atau tendangannya berpelantingan.
DewiKZ 144
Perkelahian itu terjadi di luar menara dan karena matahari telah naik cukup tinggi dan kuil itu mulai dipenuhi pengunjung, maka tentu saja suara perkelahian itu terdengar sampai ke kuil. Para pengunjung kuil sejak tadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terheran-heran mengapa tidak ada seorang to-kouw yang menyambut dan melayani mereka. Mereka tadinya hanya menunggu munculnya para to-kouw. Kemudian mereka mendengar suara ribut-ribut dari belakang kuil, maka mereka lalu memasuki kuil dan keluar daripintu belakang. Mereka terheran-heran ketika melihat seorang gadis dan seorang pemuda dikeroyok banyak wanita bercadar. Yang amat menarik hati mereka adalah ketika mereka melihat iblis Cantik. Wanita itu mirip sekali dengan Dewi seribu Berkah yang mereka puja-puja di kuil itu Karena tidak tahu urusannya dan tidak mengenal mereka yang berkelahi, orang-orang itu tidak berani mencampuri, hanya menonton dari jarak jauh.
Hui San mengamuk dan para pengeroyoknya yang belasan orang jumlahnya itu kocar-kacir. Biarpun mereka semua memegang pedang, tidak pernah sekalipun tubuh pemuda itu terkena senjata para pengeroyoknya, bahkan beberapa orang kehilangan pedang yang terlempar karena tamparan atau tendangan kaki pemuda itu. Para pengeroyok mulai menjadi jerih melihat sepak terjang Hui san dan mereka mulai mundur menjauhkan diri.
DewiKZ 145
Sementara itu, iblis Cantik yang melawan Lee Cin juga sudah kewalahan menghadapi permainan suling di tangan gadis itu. Lee Cin memainkan Ang-coa Kiam-sut dengan sulingnya dan tangan kirinya kadang menyelingi sambaran sulingnya dengan ilmu totok It-yang-ci yang ampuh. iblis Cantik itu hanya mampu menangkis dan mengelak saja, main mundur dandidesak terus oleh Lee Cin- Pada suatu saat, tangan kiri Lee Cin berhasil menotok mengenai siku kanan iblis Cantik. seketika lengan itu menjadi lumpuh dan pedang Ang-coa- kiam terlepas dari tangannya. Lee Cin cepat menyambar pedangnya itu dengan tangan kiri lalu menyelipkan suling dipinggangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Iblis Cantik terkejut sekali. Ia melompat ke belakang lalu tangan kirinya bergerak. Beberapa sinar kecil hitam menyambar ke arah Lee Cin. Lee Cin maklum bahwa lawan menyerangnya dengan senjata rahasia, maka ia memutar pedang ular merahnya sehingga semua senjata gelap itu runtuh.
Tiba-tiba si iblis Cantik menggerakkan tangan kirinya lagi dan terdengar ledakan disusul asap hitam tebal. Lee -lin maklum bahwa lawannya hendak melarikan diri dengan lindungan asap tebal. Tangan kirinya mengambil sesuatu dari balik bajunya dan dilemparkannya ke depan- Terdengar jerit mengerikan kemudian sunyi. Anak buah iblis Cantik yang kewalahan melawan Hui san sudah melarikan diri, cerai-berai ke empat penjuru mencari keselamatan.
Lee Cin dan Hui sian mengusir asap tebal dengan pukulan dan dorongan tangan dengan pengerahan sin-kang. setelah asap menipis dan mengudara, tampaklah si iblis Cantik rebah telentang dengan mata mendelik dan kedua tangan di leher. Di lehernya yang putih mulus telah melingkar seekor ular belang hitam putih yang tadi dilontarkan oleh Lee Cin. Leher itu telah digigit ular, akan tetapi ular itu pun mati dengan kepala hancur dicengkeram jari tangan iblis Cantik, DewiKZ 146
Setelah pertempuran terhenti, baru para tamu kuil menghampiri. sibuklah Lee Cin dan Hui san menjelaskan dan menceritakan tentang iblis Cantik dan anak buahnya yang bersarang di menara itu dan menggunakan kuil itu untuk menjadi kedok perbuatan maksiat mereka. Tadinya para tamu itu tidak dapat percaya, akan tetapi setelah mereka ikut menyerbu ke menara dan membebaskan beberapa orang pemuda yang menjadi korban gerombolan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesat itu dan mendengar keterangan mereka, baru para tamu itu dapat percaya.
Para pemuda yang menjadi korban itu bercerita betapa mereka ditawan, diberi minum obat perangsang dan selanjutnya mereka harus melayani nafsu jahat si iblis Cantik. Kalau si iblis Cantik itu sudah bosan, seorang pemuda diserahkan kepada anak buahnya. Pemuda-pemuda itu tidak mampu menolak atau mencegah. Bahkan mereka yang sudah loyo dan kehabisan tenaga, dibuang begitu saja di tengah hutan di bukit itu, dan ada yang dilempar ke dalam jurang.
Mendengar ini, para tamu kuil itu menjadi marah. Mereka merasa telah tertipu oleh para to-kouw yang ternyata adalah wanita-wanita cabul yang amat jahat. Bahkan Dewi seribu Berkah yang mereka puja adalah patung dari iblis cantik yang mengepalai gerombolan cabut dan jahat itu. saking marahnya, para penduduk dusun yang merasa tertipu itu lalu membakar kuil dan menara dan melemparkan mayat si iblis Cantik ke dalam kobaran api.
Lee Cin dan Hui san diam-diam meninggalkan para penghuni dusun yang mengamuk itu, menuruni puncak dengan cepat. setelah tiba disebuah lereng yang merupakan lapangan rumput, mereka berhenti untuk beristirahat.
"Berbahaya sekali...." Hui san menghela napas panjang. "Kalau tidak ada engkau yang datang menolong, entah bagaimana jadinya dengan diriku. Mungkin akan disiksa sampai mati. Aku patut berterima kasih kepadamu sumoi."
Pemuda itu memandang Lee Cin sambil tersenyum dan pandang matanya bersukur.
DewiKZ 147
Lee Cin tertawa keciL "Ih, perlukah itu kita saling berterima kasih, suheng? sudah sewajarnya kalau kita saling bantu, bukan? Kalau engkau berterima kasih, aku ingatkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
engkau akan peristiwa dua tiga tahun yang lalu. Engkau pun menyelamatkan aku dari tangan sijahanam Siangkoan Tek " (baca Kisah Gelang Kemala).
Hui sian tertawa. "Akan tetapi sebaliknya engkau pun menyelamatkan aku ketika aku terluka oleh pukulan datuk Siangkoan Bhok."
"sudahlah, karena itu tidak perlu kita saling berterima kasih, saling hutang budi. sudah menjadi kewajiban kita untuk menolong siapa saja yang terancam bahaya, bukan? Ketika aku ke menara, aku sama sekali tidak mengira bahwa pemuda yang hendak kuselamatkan itu adalah engkau. Apalagi engkau, suheng, biarpun orang lain, kalau membutuhkan pertolongan tentu akan kutolong."
"Engkau seorang pendekar wanita yang berbudi mulia, sumoi," kata Hui san sambil menatap wajah gadis itu penuh kagum. Cintanya terhadap Lee Cin yang selama ini terpendam saja, kini tumbuh kembali, akan tetapi tentu saja dia tidak berani menyatakan hal itu kepada Lee Cin, takut kalau ditolak lagi. Penolakan Cinta memang mendatangkan perasaan pedih di hati. Daripada menyatakan Cinta lalu ditolak. lebih baik berdiam diri sehingga hubungan mereka tetap baik.
"suheng, engkau hendak ke mana dan bagaimana dapat sampai di tempat ini?" tanya Lee Cin.
"sebetuinya aku diutus oleh susiok (Paman Guru) Hui Sian Hwesio untuk pergi berkunjung keBengcu Souw Tek Bun di Hong-san."
"Ah, mengunjungi Ayah?" Lee Cin bertanya heran
DewiKZ 148
"Ayahmu? Bengcu Souw Tek Bun itu ayahmu?" kini Hui san yang bertanya penuh keheranan. Ketika Lee Cin belajar It-yang-ci dari gurunya, In Kong Thaisu, yang dia tahu Lee
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cin adalah murid Ang-tok Mo-li Bagaimana kini gadis itu mengaku Souw-bengcu sebagai ayahnya?
Lee Cin menghela napas panjang. Ia sudah terlanjur mengatakan demikian maka ia harus menceritakan hal yang sebenarnya, "Ya, dia adalah ayah kandungku. sudah hampir dua tahun aku tinggal bersama ayah kandungku di Hong-san. Akan tetapi engkau hendak ke sana menemui ayahku ada masalah apakah suheng,?" Ia membelokkan percakapan.
"Tentu engkau tahu bahwa kalau ayahmu itu menjadi bengcu, maka Susiok Hui Sian Hwesio dan Locianpwe Im Yang sengcu ketua Kun-lun-pai adalah wakil-wakil Bengcu."
"Aku mengerti. Ayah sudah memberitahu kepadaku. Akan tetapi ada urusan apakah susiok Hui san Hwesio mengutusmu mengunjungi Ayah?"
"Aku tidak tahu jelas, sumoi. Hanya pesan susiok Hui san Hwesio kepadaku agar memberitahukan Souw- bengcu bahwa pada bulan lima akan diadakan pertemuan besar antara para tokoh kang-ouw untuk membicarakan keadaan di luar timur sepanjang pantai, di mana banyak tokoh kang-ouw terbujuk oleh bangsa Jepang untuk mengadakan pemberontakan di sana. Pertemuan itu akan diadakan di Hong-san dan minta kepada Souw-bengcu untuk bersiap-siap menghadapi pertemuan itu"
Lee Cin mengerutkan alisnya. "Hemm, pertemuan itu tidak bisa diadakan di Hong-san-"
"Kenapa, sumoi?"
DewiKZ 149
"Justeru aku hendak menghadap susiok Hui San Hwesio wakil bengcu, untuk menyampaikan pesan Ayah bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mulai sekarang Ayah telah mengundurkan diri dari kedudukan sebagai bengcu."
Tentu saja Hui san terkejut mendengar ini dan memandang wajah Lee Cin dengan penuh pertanyaan- "Kenapa, sumoi?"
Lee Cin sudah siap dengan jawabannya terhadap pertanyaan itu seperti yang ia telah membayangkannya. "Ayah berada dalam keadaan tidak sehat setelah berkelahi melawan seseorang, karenanya Ayah tidak lagi dapat bertindak sebagai bengcu. Ayah mengutus aku menemu susiok Hui san Hwesio atau Locianpwe Im Yang sengcu dari Kun-lun-pai sebagai wakil-wakil bengcu agar mereka bertindak mewakilinya. Pendeknya, Ayah mengundurkan diri dari kedudukan sebagai bengcu."
"siapa yang telah melukai ayahmu, sumoi?"
Lee Cin menghela napas. "Itulah sukarnya. Ayah tidak mengenalnya siapa, hanya tahu dia seorang laki-laki muda yang memakai kedok hitam. Aku sekarang sedang dalam perjalanan mencari pria muda yang berkedok hitam itu. Aku harus membalas apa yang telah dia lakukan kepada Ayah."
"Akan tetapi mengapa? Apakah orang itu musuh ayahmu? Tentu ada sebab-sebabnya."
"Menurut Ayah, orang itu menyalahkan Ayah yang duduk sebagai bengcu, Ayah disebutnya sebagai antek Mancu. Jahanam busuk itu, aku akan memenggal lehernya Berani dia menuduh Ayah sebagai antek Mancu."
DewiKZ 150
Hui sian menghela napas panjang. "Inilah satu di antara persoalan yang akan dibahas dalam rapat para tokoh kang-ouw. Kita semua mengetahui bahwa negara dan bangsa kita dijajah oleh orang Mancu, dan karena pemilihan bengcu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga disetujui bahkan didukung pemerintah Kerajaan Mancu, maka tidaklah terlalu aneh kalau ada orang-orang kang-ouw yang menuduh kita sebagai antek Mancu. sekarang ini banyak golongan yang bergerak menentang pemerintah penjajah Mancu."
"Akan tetapi, Ayah bukan antek Mancu. Dan Ayah tidak menggerakkan orang kang-ouw untuk membantu pemerintah Mancu orang menuduh sembarangan, tanpa menyelidiki lebih dulu sudah menyerang Ayah. Pendeknya, dari golongan manapun orang yang menyerang Ayah itu, aku pasti dan harus membalasnya. Aku tidak peduli apakah dia itu dari golongan pendekar maupun golongan sesat. Cara dia menyerang Ayah dengan memakai kedok dan menggunakan ilmu pukulan penghancur tulang sudah menunjukkan bahwa dia bukan manusia baik- baik"
Menghadapi gadis yang marah-marah itu Hui san menghela napas. Dia sudah cukup mengenal watak Lee Cin dan justeru kekerasan hati gadis ini yang membuatnya tertarik. Dia tahu bahwa betapapun ganas dan galaknya Lee Cin, pada dasarnya ia seorang gadis gagah perkasa yang mempertahankan kebenaran seperti yang ia gambarkan dengan penuh keberanian. Ia bukan seorang gadis jahat walaupun memang wataknya keras dan liar.
"Aku sendiri tidak dapat menduga siapa orang berkedok itu, sumoi. sebaiknya sekarang kita pergi menghadap susiok Hui sian Hwesio. Kalau beliau sudah tidak berada di Kuil Kwi-cu lagi, biariah suhu yang memutuskan dan menerima pesan ayahmu. susiok Hui sian Hwesio adalah wakil Ketua Siauw-lim-pai di Kwi-cu, dan tugasnya mewakili suhu di luaran. Beliau banyak melakukan perantauan."
DewiKZ 151
"Akan tetapi pesan Ayah, kalau aku tidak dapat bertemu dengan susiok Hui sian Hwesio, aku harus pergi ke Kun-lun-pai melapor kepada Locianpwe Yang sengcu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hal itu kita bicarakan nanti saja kalau kita sudah menghadap sisiok Hiu sian Hwesio atau suhu. Mari, sumoi, kita lanjutkan perjalanan ke Kwi-cu."
Kedua orang muda itu lalu meninggalkan bukit itu dan melakukan perjalanan cepat menuju ke Kwi-cu. Lee Cin sama sekali tidak mengetahui betapa bahagia rasa hati Hui sian mendapat kesempatan melakukan perjalanan bersamanya. Memang dua tahun lebih yang lalu Hui san pernah menyatakan Cintanya kepadanya, akan tetapi ditanggapinya dengan ringan dan tak acuh saja tanpa ketegasan apakah ia menerima ataukah menolak Cinta kasih pemuda itu. Lee Cin sendiri sudah hampir lupa akan peristiwa itu. Namun pada wajahnya, Hui san yang berbatin kuat itu tidak menunjukkan sesuatu. sikapnya tetap ramah dan sopan terhadap Lee Cin. Bahkan tidak nampak pada sinar matanya kemesraan yang memenuhi hatinya.
Cinta merupakan suatu perasaan teramat kuat mempengaruhi diri setiap orang manusia. Cinta dapat mendatangkan perasaan berbahagia, namun Cinta dapat pula mendatangkan perasaan sengsara. Kalau dua hati bertemu dan saling bertaut dalam ikatan benang-benang Cinta itu kadang dapat kusut dan ruwet. Namun sebaliknya, kalau Cinta tidak terbalas, dapat mendatangkan penderitaan batin yang hebat. Kekecewaan dan kehampaan akan membuat seseorang merasa sebagai manusia paling sengsara di dunia ini.
DewiKZ 152
Cinta selalu diboncengi nafsu sehingga sifatnya menjadi tamak. Cinta seperti ini selalu menghendaki balasan- selalu menghendaki keuntungan bagi diri sendiri. Menghendaki agar yang diCinta itu membalas Cintanya, menghendaki agar dia dapat memiliki dan memiliki yang diCinta. Cinta seperti ini mendatangkan rasa senang bagaikan orang minum anggur yang dapat memabukkan dan membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya lupa daratan. Akan tetapi Cinta seperti ini, yang diboncengi nafsu asmara, sebaliknya dapat pula mendatangkan kekecewaan dan duka. Kalau yang diCinta itu tidak membalas dengan Cinta, kalau yang diCinta itu memalingkan muka kepada orang lain, kalau yang diCinta itu tidak menyenangkan hatinya, tidak suka dikuasai dan dimilikinya, tidak mau pula menguasai dan memilikinya, maka datanglah kekecewaan dan duka.
Ada Cinta yang murni, tidak diboncengi nafsu. Cinta seperti ini bagaikan sinar matahari yang tidak memilih siapa yang akan dilimpahi cahayanya. Cinta seperti ini tidak menuntut balasan, Cinta seperti ini tidak memilih sasaran dan Cinta seperti ini tidak pernah mendatangkan kesenangan maupun kesusahan, tidak pernah mendatangkan kepuasan maupun kekecewaan. Cinta seperti ini seperti matahari yang menyinarkan cahayanya kepada siapapun juga, menghidupkan, menyehatkan tanpa menuntut balas apa pun dan dari siapa pun. seperti bunga menyiarkan keharuman memberikan keindahan kepada siapapun juga tanpa menuntut balas apa pun dari siapa pun. Cinta seperti ini adalah suatu keadaan, bukan suatu perbuatan yang lahir dari hati akal pikiran.
DewiKZ 153
Akan tetapi yang kita bicarakan adalah Cinta yang pertama tadi, Cinta yang ada karena bekerjanya hati akal pikiran , karena tertariknya panca indera. Manusia tidak ada yang terbebas dari Cinta seperti ini. Akan tetapi manusia yang sudah menyadari dan tahu macam apa Cinta yang menguasai hatinya, yang waspada dan maklum bahwa Cintanya itu bergelimang nafsu, tidak akan terlalu dalam terperosok. tidak akan terlalu kuat terikat sehingga akibatnya tidak terlalu parah. sesungguhnyalah bahwa Cinta seperti ini membuahkan kesenangan ataupun kesusahan, kepuasan atau kekecewaan dan siapa yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tahu benar akan hal ini, kalau harus memetik dan memakan buahnya, tidaklah terkejut benar.
Pada suatu hari yang cerah, serombongan piauwsu terdiri dari sembilan orang pengawal dua buah kereta terisi barang dagangan yang amat berharga, yaitu kain sutera dan bahan pakaian lainnya, yang ditarik oleh masing-masing dua ekor kuda. para piauwsu itu menunggang kuda dan mereka mengawal barang kiriman itu sambil bercakap-cakap dan menjalankan kuda mereka dengan santai. Mereka telah melakukan perjalanan selama dua hari dari kota Pao-ting dan tujuan mereka adalah kota Thian-ting di tenggara. Perjalanan itu akan makan kurang lebih lima hari dan sudah dilalui setengah perjalanan. Mereka sudah lelah dan hendak mengaso kalau terdapat tempat yang cocok untuk itu. Dua orang kusir juga melenggut di tempat duduk mereka, membiarkan kuda mereka berjalan seenaknya. Kuda- kuda itu perlu beristirahat dan diberi minum. Mereka tahu bahwa di lereng pertama dari bukit di depan terdapat sebuah dusun dan di sana mereka bisa mendapatkan makanan dan minuman untuk orang dan kuda.
DewiKZ 154
Mereka menjalankan kuda seenaknya karena dusun itu sudah dekat dan mereka sudah melampaui daerah yang dianggap paling berbahaya tanpa mendapatkan gangguan yang berarti. Dari dusun di lereng itu sampai ke kota Thian-ting perjalanan akan lebih aman dan juga tidak banyak melalui jalan pegunungan yang berat. Hati mereka ringan dan karena merasa aman, mereka pun bercakap-cakap dengan santai. Yang memimpin rombongan ini adalah piauwsu kepala, sebanyak dua orang bernama Cu Lok dan Thio sin. Mereka adalah piauwsu yang sudah berpengalaman dan merupakan wakil-wakil yang dipercaya dari Ketua Kim-liong-pang di Pao-ting, yaitu Souw-pangcu atau Souw Can. Karena barang kiriman itu amat berharga,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka kedua orang wakil inilah yang disuruh mengawal, bersama tujuh orang piauwsu pembantu.
Ketika mereka tiba di kaki bukit itu, tak jauh lagi dari dusun yang berada di lereng pertama, tiba-tiba dua buah kereta yang berjalan di depan berhenti. Para piauwsu yang mengiringkan di belakang sambil bercakap-cakap merasa heran dan cepat dua orang pimpinan mereka melarikan kuda menuju ke depan untuk melihat mengapa kereta dihentikan oleh kusir- kusirnya .
Cu Lok dan Thio sin yang melarikan kudanya paling depan, melihat seorang pemuda tampan berdiri di tengah jalan sehingga kusir terpaksa menghentikan keretanya karena tidak ingin menabrak pemuda itu. seorang pemuda berusia kurang lebih duapuluh dua tahun yang berwajah tampan dan gagah. Dipunggungnya terdapat sebatang pedang danpakaian pemuda itu mewah dan indah bersih, pandang matanya tajam dan mulutnya tersenyum. Nampaknya dia bersikap lembut dan melihat pakaiannya seperti seorang kong-cu yang kaya, dua orang piauwsu itu menjadi tenang hatinya. Tidak mungkin pemuda seperti itu hendak mengganggu mereka. Tampang dan pembawaannya bukan seperti orang kang-ouw yang yang suka merampok atau memeras.
Cu Lok piauwsu yang berusia empat puluh tahun dan bertubuh tinggi besar, berkata kepada rekannya, "Biar aku yang menghadapinya."
DewiKZ 155
Thio sin, yang berusia tiga puluh lima tahun dan bertubuh sedang, juga merasa tenang melihat pemuda yang menghadang itu, maka dia pun mengangguk dan membiarkan rekannya yang lebih tua itu melompat turun dari kudanya dan menghadapi pemuda yang menghadang di tengah jalan itu. Cu Lok adalah seorang piauwsu yang berpengalaman. Dia tahu bahwa penjahat yang paling
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berbahaya adalah kalau dia berupa seorang yang lemah dan sama sekali tidak kelihatan sebagai seorang penjahat. Maka dia bersikap hati-hati dan mengangkat kedua tangan memberi hormat kepada pemuda berpakaian mewah itu.
"Kami para piauwsu dari Kim-liong-pang sedang mengawal dua kereta barang menuju ke Thian-ting. Agaknya Kongcu memcunyai urusan penting dengan kami maka menghadang sini. Apakah kiranya yang dapat kami bantu untuk Kongcu?" sikap Cu Lok ini hormat sekali.
"Bagus, orang-orang Kim-liong-pang ternyata mengerti aturan," kata pemuda itu sambil tersenyum. "Bolehkah aku bertanya, apa isi kedua kereta itu?" Dia menuding ke arah dua buah kereta yang berhenti di situ.
"Kami sedang mengawal barang kiriman berupa kain-kain sutera dan bahan pakaian lain menuju ke Thian-ting. Harap Kongcu membiarkan kami lewat," kata Cu Lok. masih dengan sikap merendah dan hormat.
"Aha, kebetulan sekali. Kami sedang membutuhkan kain untuk membuat pakaian anak buah kami yang belasan orang banyaknya. Karena itu, bersikaplah baik dan murah hati kepada kami, piauwsu, dan tinggalkan sebuah di antara dua kereta itu untuk kami."
DewiKZ 156
Cu Lok mengerutkan alisnya. Tidak salah dugaannya. Pemuda yang berpakaian mewah dan berbicara halus ini adalah seorang perampok. Maka dia berkata dengan menahan kesabaran. "Mana dapat begitu, Kongcu? Barang kiriman ini bukan milik kami dan kami dari Kim-liong-pang tidak pernah bermusuhan dengan Kongcu. Harap biarkan kami lewat dan kelak kami akan berkunjung untuk menghaturkan terima kasih."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda itu tertawa, "Ha- ha- ha, mana bisa begitu? Yang kami butuhkan sekarang adalah kain-kain untuk dibuat pakaian, bukan ucapan terima kasih."
"Kalau hanya itu yang Kongcu butuhkan, tentu dengan senang hati kami akan memberi untuk Kongcu," kata Cu Lok yang mengira bahwa pemuda itu membutuhkan pakaian untuk diri sendiri sehingga hanya membutuhkan beberapa potong kain saja. "Kalau Kongcu hendak membuat pakaian, silakan memilih beberapa potong kain, nanti kami yang akan menggantinya kepada pemiliknya di Thian-ting."
"Ha- ha- ha, kau ini lucu Untuk apa beberapa potong kain? Aku hendak mengambil satu kereta. Kami membutuhkan pakaian untuk dua puluh lima orang"
Tahulah Cu Lok bahwa pemuda itu tidak main-main dan memang benar dia seorang perampok yang hendak memaksanya menyerahkan sekereta kain.
"Hemm, sobat" suaranya kini berbeda, terdengar tegas, "Apakah engkau hendak merampok kami?"
"Masa bodoh apa yang kalian katakan, merampok atau meminta. Pendeknya, kalian harus meninggalkan sekereta kain ini kepadaku."
"Jelasnya, engkau hendak merampok. kami? Hei, orang muda, siapa kah engkau yang berani mengganggu barang kiriman yang dikawal oleh para piauwsu Kim-liong-pang?"
DewiKZ 157
"Aku Siangkoan Tek tidak mengenal Kim-liong-pang, dan apa yang aku kehendaki harus kalian taati, atau kalian semua akan kuhajar" kata pemuda yang lemah lembut itu. Pemuda itu memang Siangkoan Tek adanya. seperti kita ketahu, Siangkoan Tek dimarahi ayah ibunya karena ulahnya membikin ribut Pulau Naga yang diserbu pasukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari daratan. Ayah ibunya lalu menyuruh dia merantau selama setahun untuk mencari pengalaman dan juga mencari jodoh. dalam perantauannya itu Siangkoan Tek tiba di daerah itu.
Ketika Siangkoan Tek tiba di bukit itu, dua puluh lima orang perampok menghadangnya. Melihat pakaiannya yang mewah, para perampok itu menduga bahwa dia tentu seorang pemuda kaya, maka mereka menghentikannya dan minta semua barang yang dibawanya. Siangkoan Tek tertawa dan menghajar dua puluh lima orang perampok itu tanpa membunuh mereka. Para perampok itu taluk dan mengaku kalah kepada pemuda yang amat lihai itu. saat itulah Siangkoan Tek mendapat gagasan yang dianggapnya baik. Dipulaunya, sebagai putera majikan Pulau Naga, dia selalu dihormati dan dilayani. Kini, melihat dua puluh lima orang itu, dia mengambil keputusan untuk menjadikan mereka itu anak buahnya. Dengan demikian, dia akan dilayani dan juga kedudukannya menjadi kuat. Maka dia lalu mengangkat diri sendiri menjadi pimpinan mereka. Para anak buahnya inilah yang memberitahu kepadanya bahwa ada kiriman barang berharga sebanyak dua kereta akan lewat dijalan raya, di luar hutan yang menjadi sarang mereka. Ketika Siangkoan Tek bertanya mengapa mereka tidak merampas kereta berisi barang berharga itu, mereka menyatakan takut karena kereta barang-barang itu dikawal oleh para piauwsu Kim-liong-pang. Demikianlah, Siangkoan Tek lalu menghadang kereta itu dan menyuruh anak buahnya bersembunyi saja dan baru keluar kalau dia memberi tanda.
DewiKZ 158
Sementara itu, Cu Lok dan Thio sin menjadi marah mendengar ucapan terakhir Siangkoan Tek yang hendak menghajar mereka kalau kehendaknya tidak ditaati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thio sin sudah marah sekali dan dia pun meloncat turun dari atas punggung kudanya, diikuti oleh papa anak buahnya yang berjumlah tujuh orang itu "Pemuda sombong, engkaulah yang akan kuhajar" bentak Thio sin dan dia sudah menyerang pemuda itu dengan pedangnya. Akan tetapi dengan gerakan indah dan cepat, Siangkoan Tek mengelak ke kiri dan kakinya mencuat dalam tendangan kilat mengenai dada Thio sin sehingga piauwsu itu terjengkang roboh.
Melihat ini, cu Lok lalu menyerangnya, diikuti oleh tujuh orang anak buahnya dan dikeroyoklah Siangkoan Tek oleh delapan orang itu Thio sin yang roboh itu sudah merangkak kembali dan ikut pula mengeroyok.
Namun, sembilan orang piauwsu itu sama sekali bukan merupakan lawan tangguh bagi Siangkoan Tek. dalam waktu singkat saja mereka itu sudah terpelanting oleh tamparan dan tendangan pemuda itu. Melihat ini, dua orang kusir meloncat turun dan ikut pula mengeroyok. akan tetapi mereka pun terpelanting roboh. Akhirnya, sembilan orang itu sudah dihajar oleh Siangkoan Tek. membuat mereka babak belur, dan tidak mampu melawan lagi. Siangkoan Tek bertepuk tangan dan keluarlah anak buahnya dari balik pohon-pohon dan semak-semak.
DewiKZ 159
"Bawa kuda- kuda itu dan dua buah kereta" perintah Siangkoan Tek. Para anak buah perampok itu girang sekali. Baru sekali ini mereka dapat merampas barang- barang kawalan para piauwsu Kim-liong-pang. Dan semua itu terjadi tanpa mereka turun tangan sama sekali. Anak buah perampok itu menjadi girang sekali bukan hanya mendapatkan hasil rampokan yang amat berharga, tiga belas ekor kuda dan dua buah kereta penuh sutera dan kain, akan tetapi terutama sekali karena mereka mendapatkan seorang pemimpin yang dapat dibanggakan, yang telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berani merampok dan mengalahkan sembilan orang piauwsu Kim-liong-pang yang lihai.
Sembilan orang piauwsu dan dua orang kusir itu terpaksa melarikan diri meninggalkan kuda mereka ketika mereka melihat demikian banyaknya anak buah perampok bermunculan dari dalam hutan. Pemuda itu merobohkan mereka akan tetapi tidak membunuh, belum tentu kalau anak buahnya pun akan membiarkan mereka hidup, Maka mereka lalu melarikan diri dan kembali kw poa ting.
Souw Can merasa heran dan juga marah sekali mendengar laporan anak buahnya bahwa dua kereta barang itu dilarikan perampok bertkut sembilan ekor kuda tunggangan anak buahnya. Akan tetapi yang lebih marah lagi adalah Souw Hwe Li dan Lai Siong Ek. Dua orang muda ini marah sekali karena merasa betapa Kim-liong-pang dipandang ringan dan dihina oleh seorang perampok muda. Mereka berdua menanyakan kepada para piauwsu itu di mana tempat mereka dirampok dan setelah mendengar keterangan jelas, tanpa pamit lagi mereka berdua segera membalapkan kuda mereka menuju ke hutan itu.
Baru setelah dua orang muda itu dua tiga jam pergi, Souw Can diberitahu tentang kepergian mereka. Souw Can mengerutkan alisnya dan menganggap murid dan putertnya lancang. Menurut certta sembilan orang piauwsu, perampok tunggal itu tentu lihai sekali. Bagaimana Hwe Li dan Siong Ek pergi begitu saja tanpa memberitahu dia lebih dulu? Karena mengkhawatirkan keselamatan puterinya, Souw Can lalu memimpin tujuh belas anggauta Kim-liong-pang dan melakukan pengejaran dengan naik kuda.
DewiKZ 160
Akan tetapi Hwe Li dan Siong Ek membalapkan kuda mereka dan baru berhenti setelah malam tiba. Mereka bermalam disebuah kuil di lereng bukit danpada keesokan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harinya, pagi-pagi benar mereka sudah melanjutkan perjalanan dengan membalapkan kuda mereka.
Siang hari itu, mereka tiba di tempat terjadinya perampokan. Mereka lalu membelok dan memasuki hutan seperti yang diceritakan para piauwsu yang melihat bahwa kereta mereka dilartkan ke dalam hutan. Kini kedua orang muda itu menjalankan kuda mereka dengan hati- hati karena maklum bahwa mereka telah memasuki daerah yang dikuasai perampok.
Tak lama kemudian mereka melihat dua orang laki-laki berusia empat puluh tahun berjalan di tengah hutan- Mereka berjalan dengan santai, akan tetapi ketika mendengar derap kaki kuda, mereka lalu membalikkan tubuh menghadang di jalan dan sikap mereka bengis.
Hwe Li melihat sikap kedua orang ini segera berkata kepada Siong Ek, "suheng, tentu mereka itu anggauta perampok Kita tangkap mereka hidup, hidup,"
Ia lalu melompat turun dari atas kudanya, diikuti oleh Siong Ek. Tanpa memberi kesempatan kepada dua orang itu untuk bergerak atau bicara, Hwe Li sudah menerjangnya dengan hebat. Song Ek juga menyerang perampok ke dua. Dua orang itu mencabut golok dan hendak melawan, akan tetapi dengan mudah Hwe Li dan Siong Ek meroboh kan mereka. Hwe Li sudah mencabut pedangnya dan menempelkan pedang itu di leher seorang di antara mereka, sedangkan Siong Ek juga mengancam orang ke dua dengan pedangnya. DewiKZ 161
"Hayo, katakan di mana dua buah kereta dan sembilan ekor kuda kami di sembunyikan. Dan katakan siapa kepala rampok itu dan di mana dia berada. Cepat atau aku akan penggal lehermu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua orang anggauta perampok itu menjadi pucat. Akan tetapi pada saat itu terdengar suara tawa halus dan di situ sudah muncul Siangkoan Tek yang berdiri sambil bertolak pinggang.
Mendengar suara tawa ini, Hwe Li menoleh dan ia melihat seorang pemuda tampan dan gagah dengan pakaian mewah sudah berdiri memandang kepadanya sambil tersenyum. Melihat ini, ia lalu melepaskan orang yang ditodongnya dan membalik, menghadapi Siangkoan Tek. Ia teringat akan cerita para piauwsu yang dirampok. maka dengan pedang di tangan kanan, ia menudingkan telunjuk kirinya ke arah muka pemuda itu.
"Engkaukah yang bernama Siangkoan Tek dan yang telah merampok dua buah kereta barang dan sembilan ekor kuda dari para piauwsu kami?" bentak Hwe Li dengan marah.
Melihat gadis yang cantik jelita itu marah- marah, Siangkoan Tek tersenyum. Hatinya kagum sekali. Gadis itu selain cantik jelita, juga gagah perkasa dan pemberani, begitu gagah kelihatannya ketika menudingkan telunjuknya dengan pedang di tangan kanan-
DewiKZ 162
"Benar, aku adalah Siangkoan Tek. dan engkau siapakah, Nona? Apa hubunganmu dengan kejadian itu?" tanya Siangkoan Tek sambil tersenyum memikat, matanya bersinar-sinar. Biarpun sedan marah, Hwe Li terpaksa harus mengakui di dalam hatinya bahwa perampok ini sungguh merupakan seorang pemuda yang tampan dan gagah, dan melihat sikap dan pakaiannya, sungguh tidak patut menjadi perampok. Dia lebih mirip seorang siucai (sastrawan) atau seorang kongcu (tuan muda) bangsawan atau hartawan. Akan tetapi karena ia sedang marah, ia melupakan semua kenyataan ini dan membentak dengan suara lantang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Perampok busuk Aku adalah Souw Hwe Li, puteri Ketua Kim-liong-pang, pemimpin pengawalan barang. Hayo cepat kau kembalikan sembilan ekor kuda dan dua buah kereta bertsi bahan pakaian itu lalu berlutut minta maaf, baru aku dapat mengampunimu. Kalau tidak. pedang nonamu akan memenggal batang lehermu"
Sementara itu, Lai Siong Ek memperlihatkan muka garang dan dia pun membentak,
"Perampok jahanam... Butakah matamu, tulikah telingamu sehingga engkau tidak melihat bahwa dua buah kereta itu dikawal oleh orang-orang Kim-liong-pang? Berani mati engkau mengganggunya sumoi,jangan memberi ampun penjahat ini. Mart kita basmi mereka dan rampas kembali dua buah kereta itu" setelah berkata demikian, Lai Siong Ekyang sudah mencabut pedangnya mendahului sumoinya menyerang pemuda itu
DewiKZ 163
Melihat gerakan pedang yang tangkas, cepat dan cukup bertenaga itu, Siangkoan Tek mengeluarkan suara mengejek dan dia sudah mengelak dengan mudah. Ketika tusukan pedangnya dielakkan dengan mudah, Siong Ek menjadi semakin marah dan pedangnya sudah berkelebat ke bawah, menyerampang ke arah kedua kaki lawan. Akan tetapi dengan gerakan ringan seperti seekor burung, Siangkoan Tek kembali mengelak dengan lompatan ke atas dan dari atas tangannya menyambar untuk mencengkeram pundak Siong Ek . Pemuda ini terkejut sekali karena tahu-tahu tangan itu sudah sangat dekat dengan pundaknya sehingga terpaksa untuk menghindarkan pundaknya dari cengkeraman tangan lawan, dia melempar diri ke belakang, terjengkang dan berjungkir balik agar tidak terbanting jatuh. Melihat ini, Hwe Li meloncat ke depan dan pedangnya bergerak bagaikan kilat menyambar ke arah leher Siangkoan Tek. Akan tetapi kembali pemuda dari pulau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga itu mengelak dengan gerakan indah, lalu melangkah maju untuk menangkap lengan tangan Hwe Li yang memegang pedang. Namun Hwe Li sudah melompat mundur untuk menghindarkan diri. Dua orang kakak beradik seperguruan itu lalu mengeroyok Siangkoan Tek dengan ilmu pedang mereka.
Sambil berloncatan mengelak ke sana sini Siangkoan Tek memperhatikan ilmu pedang mereka. Dia mengenal ilmu pedang Kun-lun-pai yang indah gerakannya, dan segera dapat mengira bahwa ilmu kepandaian gadis cantik itu lebih lihai dibanding suhengnya. Dia menjadi semakin kagum kepada gadis itu. seorang gadis yang cukup pantas untuk menjadi kekasihnya, bukan menjadi isterinya karena yang pantas menjadi istertnya hanyalah gadis-gadis seperti Lee Cin dan Cin Lan. Dalam perantauannya dia sudah mencari keterangan tentang dua orang gadis itu dan mendengar bahwa Tang Cin Lan, puteri pangeran itu, telah menikah dengan Song Thian Lee, pemuda yang amat dibenCinya. Maka tinggal Lee Cin seorang yang dia harapkan untuk menjadi isterinya. Akan tetapi gadis yang mengeroyoknya ini pun cukup lumayan ilmu silatnya, dan wajahnya juga cukup manis.
DewiKZ 164
Siangkoan Tek adalah seorang pemuda yang sudah sesat sejak masih muda remaja. Dia hidup dekat dengan selir-selir ayahnya yang banyak jumlahnya, dan karena dia seorang pemuda yang tampan, maka selir-selir itu banyak yang memanjakannya, bahkan mengajarinya untuk bermesraan dengan mereka. Dengan lingkungan dan pendidikan seperti itu, Siangkoan Tek menjadi dewasa sebagai seorang pemuda yang mata keranjang. Lebih-lebih ayahnya tidak pernah menegur atau melarangnya dalam sepak terjangnya yang gila perempuan ini. Hanya ibunya yang suka menegurnya dengan keras. Akan tetapi karena ibunya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada di rumah saja, maka apa yang dilakukan oleh puteranya di luar rumah tidak diketahui oleh ibunya, hanya diketahui oleh ayahnya yang membiarkan saja
Menghadapi pengeroyokan Hwe Li dan Siong Ek. Siangkoan Tek tidak menjadi terdesak karena memang tingkat kepandaiannya jauh lebih tinggi. Akan tetapi dia pun tidak berani main-main karena ilmu pedang Kun-lun-pai adalah ilmu pedang yang cukup hebat. Kalau saja yang memainkan itu seorang gadis. setingkat dengan Lee Cin kepandaiannya, tentu dia akan terancam bahaya. Namun, menghadapi dua orang itu, Siangkoan Tek menang dalam hal kecepatan maupun tenaga sin-kang.
Bahkan dia tidak membalas dengan serangan maut. Kalau dia menghendaki kematian dua orang pengeroyok itu, tidak sampai lima puluh jurus lamanya tentu kedua orang lawan itu sudah dapat dia robohkan- Akan tetapi dia tidak menghendaki hal ini terjadi. Hatinya tertarik kepada Hwe Li dan dia tidak ingin membuat gadis itu membencinya kalau dia melukai atau bahkan membunuh mereka. setelah cukup lama mempermainkan mereka, Siangkoan Tek menggunakan ilmu silat Hui-liong-kun- Tubuhnya bergerak cepat dan serangannya nnendatangkan angin pukulan yang dahsyat. Ketika dia mendapat kesempatan, dia dapat menendang pergelangan tangan kanan Siong Ek sehingga pemuda ini terkejut dan terpaksa pedangnya terlepas dari tangan, dan sebelum dia sempat menghindar, sebuah pukulan tangan koSong mengenai pundaknya dan dia pun terpental roboh. Tulang pundaknya tidak patah, akan tetapi pukulan telapak tangan terbuka itu mendatangkan rasa panas dan pundaknya terasa nyeri.
DewiKZ 165
Melihat suhengnya sudah kalah dan agaknya menderita kesakitan sehingga tidak dapat segera maju lagi, Hwe Li menjadi marah. Ia memutar pedangnya dan mendesak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lawannya, namun siang-koan Tek sudah mendahuluinya, menangkap pergelangan tangan kanannya, memutar sehingga terpaksa Hwe Li juga melepaskan pedangnya dan di lain saat dia telah menotok pundak Hwe Li, membuat gadis itu terkulai lemas dan berada dalam rangkulannya.
Melihat sumoinya dipeluk Siangkoan Tek. Siong Ek menjadi marah dan nekat. Diambilnya pedangnya yang tadi tertepas dan dia membentak. "Lepaskan sumoi" Dia siap untuk menerjang dengan pedangnya.
Akan tetapi Siangkoan Tek menodongkan kedua jarinya ke ubun-ubun kepala Hwe Li. "Majulah selangkah dan sumoimu ini akan tewas seketika"
Melihat ini, wajah Siong Ek menjadi pucat dan dia tidak berani bergerak. Dia hanya memandang ke arah sumoinya dengan bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dikatakan- sementara itu, ketika Hwe Li merasa betapa ia tidak lagi mampu bergerak atau mengeluarkan suara, ia hanya dapat memandang wajah Siangkoan Tek dengan ketakutan. Tahulah ia bahwa ia berada dalam bahaya. Siangkoan Tek yang melihat betapa gadis dalam rangkulannya itu ketakutan, tersenyum manis kepada Hwe Li.
"Adik manis, jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu. Engkau sementara ini akan menjadi tamuku yang terhormat. Lihat, bahkan suhengmu tidak kusakiti dan tidak kubunuh. Kalau engkau menurut dan tidak memberontak. aku akan bersikap baik sekali kepadamu. sebaliknya kalau engkau melawan, suhengmu ini akan mati di depan matamu, kemudian engkau juga akan mati di tanganku."
DewiKZ 166
Mendengar ancaman yang diucapkan sambil tersenyum dan dengan kata- kata lembut itu Hwe Li menjadi semakin ketakutan, dan ketika pada saat itu Siangkoan Tek
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membebaskan totokannya, ia tidak berani meronta dan hanya tinggal diam saja.
"sobat, bebaskan sumoiku agar kami dapat pergi dari sini." Siong Ek mencoba untuk membujuknya .
"Tidak perlu banyak cakap lagi. sumoimu menjadi tamu agungku, dan engkau cepat pergilah dari sini sebelum pikiranku berubah dan engkau kubunuh. Pergilah"
Siong Ek maklum bahwa dia tidak berdaya menolong sumoinya. Dia memandang kepada sumoinya dan berkata, "sumoi, tenanglah. Aku akan mencari bala bantuan untuk membebaskanmu. "
Saking takutnya, Hwe Li tidak mampu bicara lagi dan ia hanya mengangguk kepada suhengnya. Siong Ek segera melompat ke atas kudanya dan membalapkan kudanya untuk kembali ke Pao-ting dan mencari bala bantuan-
Setelah Siong Ek pergi, Siangkoan Tek berkata kepada Hwe Li, "Adik Souw Hwe Li, mari silakan menunggang kudamu, kita pulang ke tempat tinggalku."
Hwe Li melihat ada kesempatan- Ia melompat ke atas kudanya dan hendak melarikan diri, akan tetapi Siangkoan Tek sudah menyambar kendali kudanya dan menuntun kuda itu memasuki hutan lebih dalam lagi.
DewiKZ 167
Tidak jauh dari situ terdapat sebuah kuil kuno yang sudah tidak dipergunakan dan inilah yang dijadikan tempat tinggal atau sarang oleh Siangkoan Tek dan para berandal yang menjadi anak buahnya. Hwe Li yang sudah tidak dapat berdaya itu menurut saja ketika disuruh turun dari kuda dan diajak masuk ke dalam kuil kuno. Di dalamnya lebar dan sederhana, akan tetapi sebuah ruangan yang cukup luas dilengkapi perabot seperti meja kursi, lemari dan tempat tidur besar yang cukup indah buatannya dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ruangan ini dijadikan sebagai tempat atau kamar tidur oleh Siangkoan Tek.
"Nah, engkau tinggal untuk sementara di sini, Nona. Engkau menjadi tamuku juga sahabat baikku. Dan untuk menyambut kedatanganmu, kita adakan sebuah pesta kecil di antara kita berdua saja." Siangkoan Tek berkata dengan lembut dan tidak ketinggalan senyumnya yang menarik. Melihat dirinya diperlakukan dengan baik, rasa takut menipis di hati Hwe Li.
"Memang sebaiknya kalau engkau melakukan aku dengan sepantasnya, karena kalau engkau berani menggangguku, ayahku tentu tidak akan terima begitu saja," katanya dengan ancaman, akan tetapi tidak terdengar galak lagi.
Mereka kini duduk berhadapan terhalang meja besar dalam kamar itu. Siang-koan Tek bersikap lembut dan ramah sehingga Hwe Li mulai merasa lega dan tenang.
"Nah, setelah kini kita berkenalan sebagai sahabat, aku akan menyebutmu moi-moi dan engkau menyebutku koko, tentu engkau tidak menolak bukan?"
DewiKZ 168
Hwe Li sedikit tersenyum. Memang sebaiknya kalau bersahabat dengan pemuda yang amat lihai ini. Bayangkan saja, ia dan suhengnya dengan berpedang mengeroyoknya yang bertangan koSong, akan tetapi mereka kalah. Pemuda ini sungguh lihai bukan main- Kalau ia bersikap baik dan bersahabat kepadanya, besar kemungkinan ia akan dibebaskan dan tidak diganggu. Sebaliknya kalau ia bersikap bermusuhan, apa dayanya karena ia telah terjatuh ke tangannya. Maka ia lalu mengangguk menyatakan setuju.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nah, dengan begitu hatiku merasa senang, Li-moi. Sekarang, ceritakanlah keadaan keluargamu kepadaku. Aku ingin mengenalmu lebih baik."
"Kami tinggal di Pao-ting dan Ayah menjadi pangcu (ketua) dari Kim-liong-pang yang mendirikan perusahaan pengawalan barang kiriman- Pembantu Ayah kini tidak kurang dari dua puluh lima orang. Ayah adalah seorang tokoh Kun-lun-pai dan namanya banyak dikenal di dunia kang-ouw. Karena itu, ha rap engkau tidak memusuhinya, Tek-ko." Ucapan Hwe Li ini membujuk dan juga sengaja membanggakan ayahnya untuk mengecilkan hati Siangkoan Tek.
Pemuda itu tersenyum. "Aku memang sudah menduga bahwa engkau murid seorang tokoh Kun-lun-pai, melihat ilmu pedangmu. Dan bagaimana dengan suhengmu itu? Aku melihat dia itu amat sayang kepadamu. Li-moi."
Wajah Hwe Li berubah sedikit merah. Ia sendiri sudah lama mengetahui bahwa Siong Ek mencintanya, akan tetapi ia belum dapat menerima perasaannya itu dan menganggap Siong Ek sebagai suheng biasa.
"Ah, dia hanya suhengku bernama Lai Siong Ek. Karena dia murid tunggal dari Ayah, maka kami bersahabat, biasa saja."
"Tidak saling mencinta?"
Hwe Li menggeleng kepalanya dan mereka bertemu pandang. Melihat sinar mata gadis itu dengan berani menentang pandang matanya, Siangkoan Tek maklum bahwa gadis itu tidak berbohong.
DewiKZ 169
"Hem, setidaknya dia yang mencinta mu, Li-moi. Akan tetapi aku tidak menyalahkan dia. Hati pria mana yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak akan terpikat kalau bertemu denganmu? Apalagi engkau bergaul lama dengannya."
Ucapan ini membuat Hwe Li tersipu, akan tetapi pada saat itu, hidangan telah ditaruh di atas meja besar itu dan Siangkoan Tek lalu mengajak Hwe Li makan minum sambil bercakap-cakap. berdua saja. Dan Hwe Li tidak menolak ketika ia disuguhi arak oleh pemuda itu sehingga ia minum sampai kedua pipinya kemerahan dan sikapnya lebih berani lagi.
"Sudah kukatakan tadi bahwa semua pria akan terpikat kalau bertemu denganmu, Li-moi. Engkau bukan saja cantik jelita, akan tetapi juga berilmu silat tinggi dan sikapmu menyenangkan, tidak seperti kebanyakan gadis yang malu-malu. Engkau bagaikan setangkai bunga yang sedang mekar mengharum, menarik datangnya banyak kupu-kupu."
Hwe Li tersipu pula mendengar pujian yang terang-terangan itu. "Aih, Tek-ko, cukuplah segala pujian itu sekarang aku minta engkau suka menceritakan tentang dirimu sendiri. Aku heran sekali melihat keadaanmu."
Siangkoan Tek memandang wajah gadis itu. sinar matanya penuh selidik. "Kenapa engkau merasa heran, Li-moi? Apakah ada yang aneh tentang diriku?"
DewiKZ 170
"Engkau adalah seorang yang aneh sekali, Tek-ko Bayangkan saja. Engkau seorang pemuda yang melihat penampilanmu tentu engkau sepatutnya menjadi seorang siucai atau kongcu. Kata-katamu halus dan sopan teratur, sikapmu lemah-lembut, pakaianmu juga menunjukkan bahwa engkau seorang pemuda kaya. Akan tetapi engkau muncul sebagai seorang perampok. Tidak cocok sama sekali ini. engkau seorang pemuda yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, mengapa merendahkan diri menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perampok? Engkau berbeda sekali dengan anak buahmu yang kasar-kasar. Mereka memang patut menjadi perampok akan tetapi engkau sama sekali tidak pantas. Maka aku ingin sekali mendengar riwayatmu, Tek-ko"
Siangkoan Tek memandang gadis itu sambil tersenyum. Dia merasa semakin suka kepada gadis ini. Lumayan untuk menjadi kekasih sementara, sebelum dia melanjutkan perjalanannya. Walaupun tidak untuk menjadi isteri, setidaknya untuk menjadi kekasih.
"Ha, ha, ha, kini engkau yang memuji-mujiku, Li-moi. Terima kasih atas pujianmu. Memang aku bukan perampok biasa, Li-moi. Baru beberapa hari ini aku menjadi perampok, atau memimpin gerombolan perampok. Justeru aku yang kebetulan lewat di sini yang dirampok oleh mereka. Aku kalahkan dan tundukkan mereka, lalu mereka menyerah dan aku menjadi pemimpin mereka. Karena aku tidak ingin melihat anak buahku berpakaian sekotor dan sekasar itu, maka ketika dua buah kereta itu lewat, aku bermaksud minta sebuah untuk dijadikan pakaian anak buahku. Akan tetapi para piauwsu itu menolak sehingga terjadilah perkelahian, dan aku merampas dua buah kereta itu. Akan tetapi kereta- kereta itu beserta isinya dan sembilan ekor kuda tunggangan dan kuda penarik kereta masih berada di belakang kuil ini."
"Kalau begitu, Tek-ko setelah kita bersahabat, bolehkah aku minta dua buah kereta dan kuda- kudanya itu untuk kubawa kembali? Kalau engkau membutuhkan pakaian untuk anak buahmu, tentu akan kuberi secukupnya."
DewiKZ 171
"Hemm, hal itu boleh kita bicarakan nanti, Li-moi. sekarang kita makan minum sambil bercakap-cakap tentang diri kita."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat pemuda itu tampak agak tidak senang, Hwe Li cepat mengubah arah percakapan-"Engkau belum menceritakan dari mana asalmu, siapa orang tuamu dan mengapa engkau berada di sini memimpin gerombolan perampok itu."
"Ayahku adalah orang nomor satu di dunia kang-ouw bagian timur. Ayahku bernama Siangkoan Bhok berjuluk Tung-hai-ong (Raja Lautan Timur) yang terkenal sebagai datuk besar timur, tinggal di Pulau Naga. Aku sedang melakukan perantauan untuk memperluas pengalamanku dan seperti kuceritakan tadi, baru beberapa hari aku berada di sini dan mengalahkan para perampok sehingga aku mereka angkat menjadi pemimpin mereka."
Hwe Li tidak pernah mendengar nama besar Siangkoan Bhok. akan tetapi ia dapat menduga bahwa ayah pemuda ini tentu seorang yang sakti dan disegani di dunia kang-ouw.
"Ah, kalau begitu engkau adalah putera seorang yang terkenal di dunia kang-ouw, mengapa merendahkan dirimu menjadi pemimpin perampok, Tek-ko? Bagaimana kalau engkau kuhadapkan kepada ayahku yang tentu akan menerimamu dengan baik dan kalau orang yang memiliki kepandaian seperti engkau ini memimpin piauw-kiok (perusahaan pengawal barang) tentu kita akan memperoleh kemajuan besar."
DewiKZ 172
"Aku tidak ingin bekerja, dan aku menjadi pemimpin gerombolan ini pun hanya sementara saja, sekedar untuk mempunyai anak buah untuk kuperintah melayani segala keperluanku. Jangan khawatir, Li-moi, engkau di sini menjadi tamu dan juga sahabat baikku, tidak ada yang akan berani mengganggumu. Li-moi, apakah engkau sudah bertunangan atau mempunyai pilihan hati? Barang kali suhengmu itu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajah gadis itu menjadi merah sekali. sungguh pertanyaan yang amat terbuka mengenai perasaan hati pribadinya., Ia menggeleng kepala tanpa menjawab.
"Engkau mau artikan bahwa engkau masih bebas, belum bertunangan, belum ada yang menjadi pilihan hatimu?"
Hwe Li yang masih berdebar jantungnya karena tegang itu mengangguk dan menundukkan mukanya. Tiba-tiba ia merasa betapa tangannya yang berada di atas meja dipegang oleh pemuda itu. Ia terkejut dan jantungnya berdebar semakin kencang.
"Li-moi, kalau begitu kebetulan sekali. Aku sendirtpun masih bebas dan sejak pertama kali melihatmu, aku sudah jatuh Cinta kepadamu. Maukah engkau menjadi kekasih ku, Li-moi?"
Tangan yang memegang tangan Hwe Li itu meremas-remas lembut dan mesra. Hwe Li menjadi malu sekali, mukanya merah sampai ke lehernya dan ketika ia mengangkat muka, ia memandang wajah Siangkoan Tek dengan malu-malu dan tersenyum salah tingkah.
"Bagaimana, Li-moi? Aku berterus terang saja dan jawablah dengan terus terang. Maukah engkau menjadi kekasih ku?"
"Tek-ko, ini. ini. begini mendadak.... Bagaimana aku harus menjawabnya? Berilah aku waktu untuk memikirkan hal ini...."
DewiKZ 173
"Baik, aku memberi waktu sampai besok pagi. Kuharap besok di waktu kita makan pagi, engkau sudah dapat menjawab pertanyaanku itu, dan mudah-mudahan jawabannya akan membahagiakan hatiku. Nah, sekarang engkau boleh mengaso, Li-moi. Engkau tidurlah di kamar ini, aku akan tidur di kamar lain-" Siangkoan Tek bertepuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan tiga kali dan beberapa orang anak buahnya masuk kamar. Pemuda itu memerintahkan anak buahnya untuk membersihkan meja. setelah itu, dia lalu keluar dari kamar itu dan menutupkan daun pintunya dari luar. sebelum pintu tertutup, dia menatap wajah Hwe Li. Kebetulan gadis itu pun memandangnya dan pandang mata mereka bertemu, Hwe Li menundukkan mukanya dan Siangkoan Tek meninggalkan kamar.
Hwe Li cepat mengunci pintu dari dalam dan ia berjalan hilir mudik di kamar itu. Pertanyaan pemuda itu masih terngiang di telinganya. Maukah ia menjadi kekasih Siangkoan Tek? Pertanyaan yang sukar sekali dijawabnya seketika. Harus diakuinya bahwa ia kagum sekali kepada pemuda tampan dan gagah itu. Akan tetapi mereka baru saja berkenalan dan Siangkoan Tek menjadi pemimpin perampok ia menjadi bimbang. Ketika ia merebahkan diri di atas pembaringan, ia gelisah tidak dapat pulas. Ia bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan itu besok pagi. Menolak? ini bertawanan dengan bisikan hatinya. siapa yang tidak ingin menjadi kekasih seorang pemuda seperti Siangkoan Tek? Pemuda yang tampan dan gagah, memiliki ilmu silat tinggi dan putera seorang datuk besar pula. Akan tetapi, dapatkah ia menerima begitu saja menjadi kekasih seorang pemuda yang baru saja dikenalnya, yang belum diketahui benar bagaimana keadaan hatinya? sampai jauh malam barulah Hwe Li dapat pulas, akan tetapi tidurnya penuh mimpi buruk.
DewiKZ 174
Pada keesokan harinya pagi-pagi Hwe Li sudah terbangun dari tidurnya. semalam ada ingatan untuk melarikan diri, akan tetapi ketika ia membuka sedikit daun pintu, ternyata di depan kamarnya terdapat beberapa orang anak buah perampok menjaga. Dan ketika ia mengintai dari jendela, sama saja. Di sana juga ada beberapa orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjaga. Ia tidak akan dapat melarikan diri tanpa diketahui dan kalau hal ini ia lakukan kemudian ia tertangkap lagi, belum tentu sikap Siangkoan Tek akan sebaik ini. Maka ia pun membuang pikirannya untuk melarikan diri Ketika pagi itu ia membuka daun pintu, beberapa orang anak buah perampok menghampiri dan seorang di antara mereka bertanya, "Adakah sesuatu yang dapat kami bantu, Nona?"
"Aku. aku ingin mandi."
"Biar aku yang melayani" terdengar suara orang dan Siangkoan Tek muncul di situ. Hwe Li merasa sungkan dan malu karena ia kelihatan oleh pemuda itu sehabis bangun tidur, belum mandi dan rambutnya pun tentu kusut.
"Engkau hendak mandi, Li-moi? Mari, di belakang kuil ini terdapat pancuran air yang jernih sekali."
Terpaksa Hwe Li mengikuti pemuda itu ke belakang dan benar saja, di belakang kuil terdapat pancuran air yang jernih dan tempat itu sudah tertutup pagar kayu sehingga ia dapat mandi di dalam ruangan itu dengan aman dan tidak tampak dari luar.
Setelah mandi dan merasa dirinya bersih dan segar, Hwe Li keluar dari tempat mandi itu. Siangkoan Tek sudah menyodorkan sisir dan cermin bundar.
"Bawalah ini ke kamarmu, Li-moi. Dan setelah selesai menyisir rambut, kita makan pagi."
DewiKZ 175
Biarpun pemuda itu tidak mengatakan bahwa dia menagih janji jawaban Hwe Li, namun Hwe Li sudah merasakannya dan hal ini membuat ia menjadi semakin gelisah. sampai saat itu ia masih belum dapat mengambil keputusan jawaban bagaimana yang harus ia katakan kepada pemuda itu. Ia tidak menjawab, melainkan kembali ke kamar besar dan menyisir rambutnya yang panjang, lalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyanggulnya. Karena di situ tidak terdapat bedak. maka ia hanya menggosok gosok kulit mukanya sehingga menjadi kemerahan.
Tag:cersil
cersil indo
cersil mandarin full
cerita silat mandarin online
cersil langka
cersil mandarin lepas
cerita silat pendekar matahari
kumpulan cerita silat jawa
cersil mandarin beruang salju.
cerita silat pendekar mataharicerita silat indonesia
cerita silat kho ping hoo
cerita silat mandarin online
cerita silat mandarin full
cerita silat jawa
kumpulan cerita silat
cerita silat jawa pdf cerita silat indonesia gratis
cerita silat jadul indonesia
cerita silat indonesia pendekar rajawali sakti
cersil indonesia pendekar mabuk
cersil langka
cersil dewa arak
cerita silat jaman dulu
cersil jawa download cerita silat mandarin full
cerita silat mandarin online
cersil mandarin lepas
cerita silat mandarin pendekar matahari
cerita silat jawa pdf
cersil indonesia pdf
cersil mandarin beruang salju
kumpulan cerita silat pdf
- Cersil Ke 8 Kembalinya Pendekar Rajawali Sakti Cer...
- Cersil Ke Tujuh Kembalinya Pendekar Rajawali Sakti...
- Cersil ke 6 Kembalinya Pendekar Rajawali Sakti
- Cersil Ke 5 Yoko Bibi Lung
- Cerita Silat Ke 4 Pendekar Yoko
- Cersil Yoko 3 Condor Heroes
- Cersil Yoko Seri Ke 2
- Cerita Silat Cersil Ke 1 Kembalinya Pendekar Rajaw...
- Cerita Silat Cersil Pendekar Pemanah Rajawali Komp...
- Cersil Ke 25 Tamat Kwee Ceng Bersambung Ke Pendeka...
- Cerita Silat ke 24 Kwee Ceng Pendekar Jujur
- Cersil Ke 23 Kwee Ceng Pendekar Lugu
- Cerita Silat Ke 22 Kwee Ceng
- Cersil Ke 21 Kwee Ceng
- Cerita Silat Ke 20 Cersil Kwee Ceng Rajawali Sakti...
- Cerita Silat Ke 19 Kwee Ceng Jagoan Sakti
- Cersil Ke 18 Kwee Ceng
- Cersil Ke 17 Kwee Ceng Cerita Silat Pendekar Rajaw...
- Cersil Pendekar Pemanah Rajawali Ke 16 Pendekar Kw...
- Cersil Ke 15 Pendekar Kwee Ceng
- Cersil Hebat Kweeceng Seri 14
- Cersil Cerita Silat Kwee Ceng 13
- Cersil Pendekar Ajaib : Kwee Ceng 12
- Kumpulan Cerita Silat Jawa : Kwee Ceng 11
- Cerita Silat Pendekar Matahari : Kwee Ceng 10
- Cersil Mandarin Lepas :Kwee Ceng 9
- Cersil Langka Kwee Ceng 8
- Cerita Silat Mandarin Online : Kwee Ceng 7
- Cersil Indo Kwee Ceng 6
- Cerita Silat Cersil Kwee Ceng 5
- Cersil Kwee Ceng 4
- Cersil Pendekar Kwee Ceng 3
- Cersil Pendekar Kwee Ceng 2
- Cersil Pendekar Kwee Ceng ( Pendekar Pemananah Raj...
- Cersil Seruling Sakti dan Rajawali Terbang
- Kumpulan Cersil Terbaik
- Cersil Jin Sin Tayhiap
- Cersil Raisa eh Ching Ching
- Cersil Lembah Merpati
- Cerita Silat Karya stefanus
- Cersil Pedang Angin Berbisik
- Cersil Sian Li Engcu
- Cersil Si KAki Sakti
- Cersil Bendera Maut
- Cersil Pahlawan Gurun
- Cersil Pedang Pusaka Buntung
- Cersil Terbaik Pendekar Kunang Kunang
- Cersil Mandarin Imam Tanpa Byangan